Prabowo Mau Buru Pejabat Yang Makan Uang Alutsista
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memperingatkan jajaran Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI tidak coba-coba korupsi anggaran pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Siapapun yang melanggar, bakal dikejar!
Prabowo mengaku, tidak segan memburu mereka, meski berasal dari kalangan komunitas pertahanan dan militer.
“Saya juga ingatkan semua industri pertahanan, tugasmu adalah tugas vital dan suci bagi kepentingan bangsa dan negara. Kalau ada direksi BUMN industri pertahanan yang masih melakukan tindakan tidak benar, akan kita kejar,” tegas Prabowo.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam Seminar Nasional bertema Tantangan TNI AU dalam Perkembangan Teknologi Elektronika Penerbangan di Gedung Puri Ardhya Garini, Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemarin.
Prabowo beralasan, ultimatum itu semata dilakukan untuk menghilangkan praktek rasuah yang menjadi bahaya laten.
Dia ingin korupsi dan manipulasi di kalangan sektor pertahanan Indonesia tidak terjadi lagi di kemudian hari.
Selain itu, Ketua Umum Partai Gerindra ini juga mengingatkan semua kalangan memegang teguh integritas untuk kepentingan pertahanan negara.
Termasuk, pemeliharaan alutsista yang sudah dibeli dengan uang negara juga menjadi poin penting agar terus dirawat.
"Dengan tidak mengutamakan pemeliharaan alutsista, menurut saya pengkhianatan besar terhadap negara bangsa, rakyat dan anak buah,” tegas Prabowo.
Seperti kata pepatah Kekaisaran Ottoman, Prabowo percaya, tidak ada negara kuat tanpa tentara yang kuat, tidak ada tentara yang kuat tanpa uang, tidak ada uang tanpa perekonomian yang baik, yaitu kemakmuran.
“Tidak ada kemakmuran tanpa rakyat yang bahagia, tidak ada rakyat yang bahagia tanpa keadilan, tidak ada keadilan tanpa pemerintah yang bersih,” ingat mantan Danjen Kopassus ini.
Prabowo juga geram melihat adanya elite bangsa Indonesia yang tak mau memikirkan pertahanan. Menurutnya, elite tersebut berpikir tak akan terjadi perang dalam beberapa waktu ke depan.
“Terus terang saya mengatakan, bangsa kita kurang waspada, elite kita kurang waspada. Bahkan ada yang tidak mau memikirkan ancaman riil yang dihadapi oleh bangsa-bangsa,” sindirnya.
Menurutnya, pemikiran seperti itu tidak boleh dibiarkan. Sikap ini, adalah sikap yang sangat membahayakan kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
Prabowo mengakui, memang kedamaian di Indonesia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa ini harus disyukuri.
Tapi, bangsa ini harus tetap bersiap menghadapi segala ancaman yang bisa datang tanpa pemberitahuan.
“Kalau tidak terjadi Alhamdulillah, kalau terjadi kita sudah siap. Jangan kalau kita mendapat kebaikan, keberuntungan, kita santai, ini kita harus introspeksi,” pungkasnya.
Sumber berita rm.id :
Olahraga | 18 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu