30 Ribu Tentara Rusia Mundur, Warga Kherson Bersuka Cita
UKRAINA - Warga Kherson menyambut gembira kedatangan tentara Ukraina, setelah Rusia menyatakan telah menarik penuh pasukannya dari kota tersebut.
Moskow mengatakan, sebanyak 30 ribu personel telah keluar dari Kherson. Termasuk, 5.000 perangkat keras militer, persenjataan, dan aset lainnya.
Video yang beredar memperlihatkan, penduduk setempat mengibarkan bendera nasional Ukraina di jalan-jalan. Mereka bernyanyi saat pasukan Kiev tiba.
Sebagian dari mereka, menyanyikan lagu-lagu patriot di tengah api unggun besar, hingga larut malam.
Kerumunan warga sipil yang mengibarkan bendera, difilmkan di Freedom Square. Mereka menyapa tentara Kiev dan berteriak: "Terpujilah Angkatan Bersenjata Ukraina!".
Seorang warga Kherson menggambarkan emosi yang "luar biasa" ketika orang-orang muncul bernyanyi dan menari di jalanan.
"Kherson telah merdeka. Ini berbeda. Semua orang menangis sejak pagi ini. Semua orang ingin merangkul tentara Ukraina," kata seorang warga bernama Alexei Sandakov.
Kherson adalah satu-satunya ibu kota regional yang dikuasai Rusia, setelah invasi Februari.
Mundurnya pasukan Rusia dari Kherson, banyak dilihat publik sebagai salah satu kemunduran terbesar dalam perang.
Gedung Putih menyebutnya sebagai kemenangan luar biasa. Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebutnya sebagai hari bersejarah.
Namun, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan, perang masih terus berlanjut.
"Kami memenangkan pertempuran di lapangan. Tapi, perang terus berlanjut," kata Kuleba di sela KTT negara-negara Asia, seperti dikutip BBC International, Sabtu (12/11).
Dalam perkembangan terbarunya pada Jumat (11/11) malam, Ukraina mengatakan, pasukan telah bergerak maju sejauh tepi barat Sungai Dnipro.
Foto yang beredar menggambarkan, sebagian Jembatan Antonivsky yang merupakan penyeberangan sungai utama, telah runtuh.
Masih belum jelas bagaimana kerusakan itu terjadi. Pasukan Rusia yang menduduki Kherson, diperkirakan akan mengambil posisi baru di sisi timur sungai.
Perubahan kendali di Kota Kherson, terjadi setelah Ukraina melancarkan serangan balasan yang begitu cepat dalam beberapa bulan terakhir.
Kiev mengatakan, pihaknya telah merebut kembali 41 pemukiman di dekat Kherson.
Dalam pidato malamnya, Presiden Zelensky mengatakan warga Kherson pantang menyerah. Mereka bekerja keras untuk menghilangkan jejak penjajah dari jalan-jalan, termasuk simbol Rusia.
Di lain pihak, Juru Bicara Presiden Rusia Vladimir Putin menolak menyebut mundurnya pasukan Negeri Beruang Merah dari Kherson, sebagai kekalahan yang memalukan.
Selama berminggu-minggu, Kremlin menganggap Kherson sebagai wilayahnya sendiri, setelah menjalankan apa yang disebut "referendum" di empat provinsi yang diduduki di wilayah timur dan selatan Ukraina.
Secara luas, pemungutan suara ini didiskreditkan oleh komunitas internasional. Sementara Ukraina, terus berupaya merebut kembali wilayahnya.
Sumber berita rm.id :
Nasional | 22 jam yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 22 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
Nasional | 22 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu