TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Festival Taman Bacaan Masyarakat, Pemkot Tangsel Tingkatkan Budaya Gemar Membaca

Laporan: Rachman Deniansyah
Rabu, 30 November 2022 | 19:15 WIB
Foto : Istimewa
Foto : Istimewa

SERPONG, Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) bertekad untuk menanamkan budaya gemar membaca kepada masyarakat. Hak tersebut pun telah diwujudkan dengan keberadaan ratusan taman baca masyarakat (TBM) yang tersebar seluruh sudut wilayah Kota Tangerang Selatan. 

Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan mengatakan, tekad tersebut harus diupayakan karena literasi merupakan hal yang penting, termasuk bagi berkembangnya suatu wilayah. Hal itu ia ungkapkan dalam acara Festival Taman Bacaan Masyarakat yang berlangsung di Mal Teras Kota, Serpong, Tangsel, Rabu (30/11/2022). 

"Saya harap ke depan bukan hanya titiknya yang banyak, tapi keikutsertaan masyarakat dapat meningkat. Karena sangat penting masyarakat mencintai literasi, mulai anak berusia dini, dewasa, hingga tua. Sampai akhir hayat orang masih membaca," ungkap Pilar. 

Menurutnya, bangsa yang kuat adalah bangsa yang memiliki literasi digital yang kuat. 

"Hal itulah yang membuat bangsa eropa menjadi bangsa yang besar. Artinya bahwa pentingnya sebuah literasi. Saya harap bahwa masyarakat Tangsel mencintai membaca, yang penting isinya positif. Mau itu ilmu agama, dibaca kita belajar, ilmu ekonomi, hukum, politik dan lain sebagainya," ujar Pilar. 

Senada dengannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Deden Deni menuturkan, festival TBM ini memiliki visi untuk menggeliatkan budaya gemar membaca kepada masyarakat. 

"TBM memfasilitasi tempat baca atau literasi bagi masyarakat yang tidak mempunyai kemampuan untuk membeli buku, untuk membaca, karena membaca kan sumber ilmu. Dan ilmu akan menjadi tindakan, tindakan menjadi kebiasaan, menjadi perilaku," jelas Deden. 

Deden berharap agar dengan festival ini, masyarakat dapat memiliki budaya membaca. 

"Ya mudah-mudahan dengan ini, masyarakat yang mempunyai budaya membaca, jadi giat. Ini juga untuk menekan angka putus sekolah," katanya. 

Untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel juga bertekad untuk melakukan transformasi TBM ke arah literasi digital. Tentu juga dengan melengkapinya dengan sejumlah fasilitas-fasilitas yang mendukung. 

"Kita berikan bantuan berupa laptop ke TBM, nanti kita komunikasi ke Kominfo untuk wifi. Jadi masyarakat dapat mengakses informasi yang dia butuhkan setiap saat kapan saja, tapi yang jelas juga dibatasi. Untuk mengakses informasi yang positif," ungkapnya. 

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Komunitas Masyarakat Gemar Membaca (Magma), Airin Rachmi Diany menceritakan saat awal dirinya memiliki ide besar untuk mengahdirkan TBM di Tangsel. 

"Saya tahu persis hampir 12 tahun yang lalu saya bertemu dengan Bu Herlina. Kita bersama-sama ingin membuat taman bacaan karena kepedulian kita terhadap anak-anak kita yang pada saat itu cenderung tidak begitu suka membaca," tuturnya. 

Saat itu, Airin meyakini bahwa membaca juga bisa menjadi salah satu media untuk dapat mendekatkan orang tua dan anaknya guna mewujudkan keluarga yang harmonis. Hal itulah yang menjadi target awal, dirinya untuk membangun TBM kala itu. 

"Bounding, hubungan ikatan antara ibu dan anak. Salah satu media yang bisa kita gunakan adalah membaca. Karena dengan membaca kita bisa memeluk anak kita, kita bisa dekat dengan anak kita. Bounding antara ibu dan anak, ayah dan anak dan dalam keluarga akan menjadi keluarga yang harmonis. Itu target saat ingin membuat taman bacaan," jelasnya. 

Namun kini, kat Airin, tantangan dan tujuan itu telah berubah.  Saat ini tantangan utamanya adalah dalam menghadapi perkembangan dunia digital. 

Untuk itu, pada festival ini diusung tema "Membaca agar berdaya : Transformasi TBM untuk Membentuk Ekosistem Literasi Digital".

"Sekarang berpindah bagaimana digital, teknologi sangat luar biasa. Hari ini yang pertama kita lihat saat kita bangun adalah handphone kita. Tentu teknologi dan digital masuk ke ruang-ruang digital kita. Kalau TBM kegiatannya kaya itu-itu aja, TBM pasti tidak akan berkembang dan ditinggalkan. Digital dan teknologi menjadi salah satu bagian untuk melakukan transformasi TBM," terangnya. 

Untuk itu dalam kesempatan tersebut, Airin meminta dukungan kepada pemerintah kota untuk memfasilitasi TBM yang jumlahnya kini sudah mencapai 130 di seluruh sudut Kota Tangsel. 

"Pesan saya sebagai pembina TBM, agar diberikan wifi gratis yang belum ada wifinya. Maka konsep TBM untuk untuk membentuk transformatif digital sangat mudah. Kita tahu bagaimana hoaks dan lainnya ada digital. Pr-nya adalah mengedukasi para ketua TBM untuk bisa memberikan pendidikan, pembelanjaan bagi anak-anak dan orang tua yang datang ke TBM. Agar mampu menggunakan wifi internet dengan sehat, mampu menggunakan teknologi untuk kemanfaatan agar anak anak kita menjadi lebih baik," pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo