TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Hunian Meningkat Pasca Pencabutan PPKM

Pemilu Bakal Ikut Kerek Omzet Hotel Dan Cafe

Reporter: AY
Editor: admin
Senin, 13 Februari 2023 | 08:12 WIB
Hariyadi Sukamdani Ketua Umum PHRI. (Ist)
Hariyadi Sukamdani Ketua Umum PHRI. (Ist)

JAKARTA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) optimistis bisnis perhotelan makin moncer tahun ini. Sebab, kegiatan masyarakat menunjukkan peningkatan pasca pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani mengungkapkan, saat ini bisnis perhotelan su­dah hampir menyamai kondisi sebelum pandemi dengan oku­pansi atau keterisian di atas 70 persen.

“Sejak akhir tahun atau sejak PPKM dicabut, industri perhotelan makin moncer. Bahkan untuk daerah-daerah yang di dominasi wisatawan domestik (wisdom) sudah hampir menyamai kondisi sebelum pandemi,” kata Hari­yadi kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group)

Oleh karena itu, pengusaha optimistis, di momen Hari Raya Idul Fitri atau periode Mei-Juni 2023, bisnis perhotelan di In­donesia bakal mampu kembali ke titik tertinggi atau seperti sebelum terjadinya pandemi Covid-19.

Namun begitu, diakui Hariya­di, untuk penghuni hotel di daer­ah yang di dominasi wisatawan asing seperti Bali, okupansinya belum sebagus daerah yang di­dominasi wisdom.

Hal ini dikarenakan masih terbatasnya penerbangan dari dan ke Indonesia akibat belum pulihnya bisnis penerbangan, baik di Indonesia maupun di negara-negara lainnya.

Menurut Hariyadi, saat ini, baru sekitar 60 persen armada penerbangan yang beroperasi setelah tumbang dihantam pan­demi Covid-19 sejak 2020. Imbasnya kata dia, banyak penerbangan internasional yang ditiadakan atau dikurangi.

“Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia, khususnya Bali. Dan akhirnya berpengaruh juga ke okupansi hotel di daerah tersebut,” lanjut Hariyadi.

Menurutnya, pencabutan PPKM membuat masyarakat semakin berani melakukan per­jalanan, sehingga tingkat oku­pansi hotel ikut bertumbuh.

"Kami harap tahun ini oku­pansi hotel akan terus meningkat. Pembukaan penerbangan dari China baru-baru ini kami harap­kan bisa meningkatkan jumlah wisman yang menginap di hotel di Indonesia,” tegasnya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menilai, selain pencabutan PPKM, bisnis perho­telan akan diuntungkan momen jelang Pemilihan Umum (Pemi­lu) 2024.

“Politik justru bagus untuk pariwisata dan ekonomi kreatif karena pasti banyak banget kegiatan partai maupun calon legislatif di hotel-hotel,” kata Sandiaga.

Selain hotel, Sandiaga me­nyakini banyak cafe yang diun­tungkan. Pasalnya, bakal banyak diskusi politik yang digelar hingga tahun depan.

“Jadi, politik itu seharusnya menggembirakan dan menurut saya trennya sudah berubah total,” ucap Sandiaga.

Dia pun berharap para pe­bisnis di sektor perhotelan dan cafe mulai memutar otak me­manfaatkan musim Pemilu 2024.

“Jangan sampai momen itu dibiarkan dan membuat keun­tungan hilang,” ujarnya.

Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menga­takan, meningkatnya okupansi hotel pada tahun ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor.

Antara lain tren staycation dan semakin banyaknya hotel yang mendapatkan sertifikat bebas Covid-19 dari Pemerintah.

Maka dari itu, ia menyarankan agar industri perhotelan bisa meningkatkan fasilitas hingga memberikan promosi yang me­narik wisatawan.

“Langkah ini akan membuat wisatawan lebih nyaman dan merasa aman saat menginap di hotel,” tegas Yusuf. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit