Moeldoko: Pemimpin Harus Bergerak, Jangan Menunggu

JAKARTA - Kepresidenan Moeldoko mengatakan, saat ini negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, sedang menghadapi situasi kritis. Yakni situasi global yang selalu berubah dengan cepat, penuh risiko, memiliki kompleksitas yang luar biasa, dan penuh dengan kejutan.
Belum tuntas persoalan pandemi Covid-19, global dihadapkan pada persoalan konflik Rusia-Ukraina yang sampai saat ini juga belum usai.
“Yang terjadi saat ini, negara-negara dunia, termasuk Indonesia, harus menghadapi ancaman krisis pangan, energi, dan keuangan,” kata Moeldoko, saat menjadi pembicara pada acara “Leadership Talk” memperingati HUT ke - 30 PT Arwana Citramulia, di Jakarta, Rabu (22/2).
Menurut Moeldoko, menghadapi situasi kritis tersebut, seseorang atau suatu pihak tidak lagi bisa hanya bergerak secara linier. Keberanian untuk melakukan suatu lompatan harus dimiliki semua pihak.
“Harus berani move (bergerak). Selama ini, sebagian dari kita hanya menunggu. Itu yang jadi persoalan,” tegas Moeldoko.
Panglima TNI 2013-2015 ini pun menguraikan arti kata "bergerak". Yakni, mampu beradaptasi, berkolaborasi, dan menciptakan inovasi. Untuk itu, lanjut dia, dibutuhkan pemimpin yang berani, bisa memotivasi, dan mampu membuat perbedaan.
"Sebab, saat ini semua berlomba untuk menjadi yang tercepat. Butuh pemimpin berani yang bisa menjawab kebutuhan," tegasnya.
Moeldoko lalu mencontohkan kepemimpinan Presiden Jokowi, yang telah mampup membawa Indonesia keluar dari pandemi Covid-19 dengan baik dan cepat, serta mempertahankan pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.
"Sebab, Pak Jokowi mampu memecahkan masalah secara kompleks dan komprehensif, berpikir kritis, kreatif, dan selalu memiliki inovasi," pungkasnya. rm.id
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Olahraga | 8 jam yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 6 jam yang lalu