Nyatakan Koalisi Bubar Kalau Tidak Dicalonkan
JAKARTA - Munculnya usulan duet Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bikin gusar Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Imin pun menegaskan, jika dirinya tak dicalonkan jadi capres atau cawapres, maka Koalisi Indonesia Raya antara Gerindra dan PKB akan bubar. Pak Prabowo, Cak Imin mulai ngambek nih.
Imin wajar bersikap begini. Apalagi sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo juga membuka peluang duet Prabowo-Ganjar. Padahal selama ini, Imin sudah sangat pede bakal menjadi pendamping Prabowo di Pilpres 2024.
Menurut Imin, PKB tidak tertarik dengan wacana duet Prabowo-Ganjar. Menurutnya, sampai saat ini baru dirinya dan Prabowo yang memungkinkan akan diusung oleh koalisi Gerindra-PKB.
Imin pun masih ngarep bisa maju sebagai capres. Menurut dia, hal itu merupakan mandat dari l Muktamar PKB di Bali pada 2019.
“Dosa dan haram kalau saya nggak percaya diri maju pada Pilpres 2024,” ujar di Jakarta, kemarin.
Hal senada dikatakan Wakil Sekretaris Dewan Syura PKB, Maman Imanulhaq. Dia menyebut, duet Prabowo-Imin adalah keinginan para kiai. Keinginan itu, kata dia, kembali terlihat saat Prabowo dan Imin bertemu di rumah Pengasuh Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo KH Agoes Ali Masyhuri alias Gus Ali pada Minggu (12/3) lalu.
“Di rumahnya Gus Ali, kembali ditegaskan pasangan Prabowo-Muhaimin adalah pasangan yang didukung penuh oleh para kiai, para ulama,” kata Maman di Jakarta, kemarin.
Maman bilang, duet Prabowo-Imin ini mempresentasikan dua kekuatan besar. Prabowo sebagai pemimpin partai nasional dan Imin sebagai pemimpin partai Islamis. Karena itu, di mata para kiai Prabowo-Imin sangat pantas memimpin Indonesia di 2024.
Maman mengungkit, momen Gerindra dan PKB mendeklarasikan koalisi bersama pada Agustus 2022. Saat itu ditandatangani suatu piagam yang salah poinnya menyatakan penentuan capres dan cawapres ada di tangan Prabowo dan Imin.
Hingga saat ini, lanjut Maman, PKB masih dan akan memegang teguh komitmen tersebut.
"PKB itu terkenal menjadi partai yang kalau dia masuk kekuasaan dia akan loyal, tidak pernah mbalelo,” tegasnya.
Selama ini, kata Maman, PKB juga tidak pernah melakukan pertemuan apapun dengan partai lain tanpa memberitahu Gerindra. Nah saat ada wacana lain dari kubu Gerindra, seperti yang dilontarkan Hasyim Djojohadikusumo, PKB akan bertanya kepada Gerindra.
“Tentu PKB sebagai partai yang independen besar, akan mencari jalan yang terbaik untuk tetap memiliki calon pemimpin nasional,” ucapnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman menegaskan, koalisi Gerindra-PKB masih solid.
"Ya, Insya Allah, ini koalisi paling solid ya," kata Habiburokhman, kemarin.
Senada dengan Maman, Habiburokhman bilang, penentuan Koalisi Gerindra-PKB menyerahkan sepenuhnya berada di Prabowo-Imin. Dia menyebut, jajaran partai bakal mengikuti seluruh arahan dan keputusan kedua tokoh tersebut. "Beliau berdua lah yang akan menentukan dan akan mengumumkan. Kalau kami ini, mengikuti saja," jelasnya.
Menurut dia, Prabowo-Imin akan mendengar dan menerima seluruh aspirasi yang beredar di masyarakat. Termasuk, aspirasi soal pasang-memasangkan tokoh-tokoh untuk Pilpres 2024.
"Kita tunggu saja," ujarnya.
Lalu apa kata pengamat? Pengamat politik, Ray Rangkuti mengatakan, duet Prabowo-Ganjar akan sulit terwujud. Namun jika dibalik, Ganjar-Prabowo, mungkin saja terealisasi. Bahkan, dia bilang bilang duet ini punya kans besar menang di Pilpres 2024.
“Pasangan Ganjar-Prabowo bisa menang dalam satu putaran,” kata Ray kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group).
Terlebih, jika pada pilpres nanti hanya ada dua pasangan calon yang maju. Yakni, Ganjar-Prabowo melawan Anies Baswedan yang diusung Koalisi Perubahan yang diinisiasi Partai NasDem, Demokrat dan PKS. Namun masalahnya, apakah Prabowo legowo menjadi pendampingan Ganjar.
Menurut Direktur Lingkar Madani itu, jika duet Ganjar-Prabowo jadi terbentuk dan pilpres hanya diikuti dua pasangan kandidat, PKB dan Imin mau tak mau akan masuk gerbong Ganjar-Prabowo.
“Kalau dia ikut koalisi Anies, bisa anjlok,” tandasnya. rm.id
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Internasional | 1 hari yang lalu