TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Ujang Komarudin Bicara Penundaan Pemilu & Pilpres

Prabowo-Ganjar Di Tangan Mega

Reporter: AY
Editor: admin
Sabtu, 18 Maret 2023 | 11:33 WIB
Direktur IPR Ujang Komarudin. (Ist)
Direktur IPR Ujang Komarudin. (Ist)

JAKARTA - Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dijodoh-jodohin jadi pasangan capres dan cawapres usai melakukan panen bersama Presiden Jokowi, di Kebumen, Jawa Tengah, pekan lalu. Mungkinkah kedua tokoh yang selalu bertengger di papan survei ca­pres itu "kawin"? Ada banyak faktor yang menentukan. Salah satunya, tergantung keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Analisis tersebut dikatakan Direktur Ekse­kutif Political Review (IPR) Ujang Komarudin saat menjadi menyambangi kantor Harian Rakyat Merdeka, di Gedung Graha Pena, Jakarta, kemarin. Dosen Ilmu Politik Universitas Al-Azhar Indonesia ini hadir sebagai narasumber Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang digelar Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group).

Kepada para peserta, Ujang menyampaikan berbagai analisa menge­nai peta politik terkini. Mulai dari isu penundaan pemilu, sampai dengan duet Prabowo dan Ganjar.

Ujang menilai, Prabowo-Ganjar adalah pasangan ideal. Dalam sur­vei, elektabilitas keduanya masuk tiga besar bersama Anies Baswedan. Hanya saja, ada sejumlah tantangan agar kedua pasangan ini bisa naik ke pelaminan.

Menurut Ujang, Gerindra dan PKB saat ini memang dalam satu koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). Hanya saja, koalisi ini seperti jalan di tempat. Belum ada deklarasi capres. Prabowo seperti masih ragu untuk menentukan sikap.

Eks Danjen Kopassus itu masih dilema sebab partainya sendiri tidak bisa mengusulkan capres tanpa adanya koalisi dengan PKB. Sementara, jika Prabowo duet dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, peluang untuk menang sangat kecil.

Di sisi lain, Ujang juga menilai PKB mulai gusar dengan isu Prabo­wo duet dengan Ganjar yang santer diberitakan.

"PKB sudah mengan­cam. Prabowo-Ganjar ini bisa bikin PKB hengkang dari koalisi dengan Gerindra," kata Ujang.

Namun, menurut Ujang, pasangan Prabowo-Ganjar juga sulit direalisasikan jika Mega belum memberi­kan restu.

"Jadi atau tidaknya duet ini ada di tangan Mega," ungkapnya.

Ujang juga membahas soal isu penundaan pemilu. Menurut dia, jadi atau tidaknya pemilu berada di tangan Mega.

"Kuncinya ada di Mega, ketika PDIP kuat kokoh menolak penundaan pemilu, maka partai lain juga nggak jadi itu. Seperti dulu penolakan masa jabatan presiden 3 periode. Kalau PDIP konsisten, saya yakin tidak terjadi," ujarnya.

Sementara, Politisi Senior PDIP, TB Hasanuddin mengatakan, terkait ramai usulan Prabowo-Ganjar, PDIP hanya akan mengusulkan kadernya jadi capres. Bukan cawapres.

Namun, dia menegaskan, hingga saat ini belum ada keputusan siapa yang diusung partai menjadi capres.

“Semua menunggu keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri,” ujarnya.

Sementara, Ketua Harian DPP Par­tai Gerindra Dasco mengatakan, hasil Rapimnas Partai Gerindra menetap­kan Prabowo menjadi capres.

"Ya saya pikir kan semua memang memi­liki planning masing-masing. Kalau PDIP punya planning demikian, ya Gerindra juga punya planning sesuai mekanisme yang ada," ujar Dasco.

Dasco mengatakan partainya se­mangat untuk mengusung Prabowo sebagai calon presiden. di 2024.

"Saya pikir kan yang namanya poli­tik saat ini kita di Gerindra sedang semangat-semangatnya dan amanat rapimnas Pak Prabowo calon presiden," ungkap Dasco. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit