Capresnya Banteng Diracik Mega & Jokowi
JAKARTA - Presiden Jokowi ikut memberikan masukan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tentang capres 2024. Meski begitu, siapa yang akan jadi capres Banteng, eks Wali Kota Solo itu menyerahkan sepenuhnya kepada Mega.
Hal tersebut dikatakan Jokowi usai memberikan penghargaan penanganan Covid-19, di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, kemarin. Pada kesempatan itu, Jokowi ditanya media soal pertemuan dirinya dengan Mega, di Istana, Sabtu pekan lalu.
Sebagai kader PDIP, Jokowi merasa punya tanggung jawab untuk ikut mengantarkan keberhasilan partainya di Pemilu 2024. Makanya, Jokowi mengaku, memberikan saran dan pandangannya ke Mega tentang capres 2024.
"Yang jelas, saya menyampaikan pandangan-pandangan dari angka-angka yang kita miliki dan dari data-data yang kita miliki,” kata Jokowi.
Namun, Jokowi enggan membeberkan kriteria sosok yang cocok menjadi presiden berikutnya. Dia hanya memastikan telah memberi sejumlah pertimbangan ke Mega berkenaan dengan capres.
“Calonnya tanya ke Bu Mega,” tukasnya.
Menanggapi hal ini, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya akan mempertimbangkan saran Jokowi. Menurut Hasto, pihaknya percaya kepada saran Jokowi karena telah terbukti memimpin Indonesia selama dua periode.
"Atas concern Bapak Jokowi, dan beliau juga lahir dari kepimpinan PDI Perjuangan, maka dialog antara Ibu Mega dan Pak Jokowi itu membahas bagaimana kepemimpinan yang satu napas sejak Bung Karno,” ujar Hasto, di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, kemarin.
Selain itu, sambung Hasto, Jokowi juga menaruh perhatian khusus terhadap regenerasi kepemimpinan di PDIP. Namun, ia membantah, adanya kesepakatan di antara keduanya mengenai nama capres tertentu.
“Bu Mega dan Pak Jokowi hanya membicarakan kriteria pemimpin selanjutnya,” tambah Hasto
Lagipula, kata Hasto, Banteng juga belum memutuskan siapa yang akan diusung di Pilpres 2024. Penentuan capres sepenuhnya ada di tangan Mega sebagai ketua umum.
Tentu saja terkait dengan nama sekali lagi nanti Ibu Megawati Soekarnoputri yang akan menyampaikan pada momentum dan waktu yang tepat,” tukas Hasto.
Apa kata pengamat? Pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin menyebut, pertemuan Mega dengan Jokowi mengerucutkan figur calon presiden yang akan diusung oleh PDIP. Pemilihan figur capres ini akan menentukan koalisi partai politik jelang Pilpres 2024.
Sudah saya prediksi jauh-jauh hari soal koalisi capres cawapres itu akan melibatkan dua kekuatan besar atau dua tokoh, Jokowi dengan Mega.
"Ini untuk meng-clear-kan kira-kira nanti siapa arah-arah yang didukung atau capres yang didukung oleh Mega atau PDIP,” ujar Ujang Komarudin di Jakarta, kemarin.
Menurut Ujang soal partai yang akan berkoalisi dengan PDIP siapa, tergantung dengan pilihan bacapres yang dipilih Mega. Jika Mega mencapreskan Puan Maharani, maka PDIP tidak perlu berkoalisi karena sudah memiliki golden tiket. Namun, jika mencapreskan Ganjar Pranowo, kemungkinan akan berkoalisi dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Sementara, Direktur Eksekutif Trias Politik Strategis, Agung Baskoro mensinyalir Jokowi membisiki nama Ganjar ke Mega. Menimbang Ganjar masih stabil merajai raihan elektabilitas beragam survei-survei kredibel.
“Secara kuantitatif atau angka-angka elektabilitas, otomatis Presiden Jokowi mendukung Ganjar Pranowo,” nilai Agung, kemarin. rm.id
Nasional | 14 jam yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 14 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
Nasional | 14 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu