Cuss… Naik LRT Jabodebek Cepat & Bebas Macet
Dari Bekasi Ke Dukuh Atas Cuma 45 Menit
JAKARTA - Kehadiran Light Rail Transit (LRT) atau kereta ringan bakal mempersingkat waktu perjalanan warga Bekasi dan Cibubur sampai ke Jakarta. Jumlah pengguna kendaraan pribadi pun bakal berkurang, sehingga bisa menekan angka kemacetan di Jakarta.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, kehadiran LRT menghubungkan Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (Jabodebek). Sekaligus merupakan Proyek Strategis Nasional yang menjadi barometer kesuksesan Indonesia dalam pembangunan transportasi massal.
Setelah sempat beberapa kali molor, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan LRT Jabodebek dapat dioperasikan tahun ini.
Heru bilang, pihaknya terus mendukung kelancaran proses pengerjaan proyek LRT. Dia optimistis masyarakat akan merasakan manfaat dari pembangunan proyek tersebut.
“Ini golden time sampai Oktober 2023. Semoga bisa tepat waktu dan hasilnya bisa mengurangi kemacetan di dalam kota,” kata Heru saat meninjau Stasiun Integrasi LRT Halim, Jakarta Timur, yang akan menghubungkan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) dan LRT Jabodebek, akhir pekan lalu.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi optimistis proyek LRT Jabodebek akan rampung dan beroperasi pertengahan tahun ini. Sebab, progres pembangunan Stasiun Integrasi LRT Halim sudah mendekati 90 persen.
"Harus kita pastikan aspek keselamatan terpenuhi dan dapat memberikan layanan yang baik, sehingga masyarakat dapat mengakses keluar masuk stasiun dengan mudah,” ujar BKS-sapaan Budi Karya Sumadi.
Menurut dia, keberadaan Stasiun Halim sangat strategis karena menjadi titik temu dari sejumlah angkutan umum massal. Antara lain, LRT Jabodebek, KCJB, JR Connexion (jurusan Blok M-Jababeka), Transjakarta (Rute K10 PGC-Tanjung Priok dan rute 7P jurusan BKN-Pondok Bambu, dan rute APTB B21 jurusan BNN-Terminal Bekasi), Mikrolet (M19 jurusan Cililitan-Kranji dan Mikrolet Jak 84 jurusan Kampung Melayu-Kapin Raya melalui Kalimalang), taksi, dan moda lainnya.
BKS berharap, dengan selesainya pembangunan Stasiun Halim dan proyek LRT Jabodebek, akan meningkatkan minat masyarakat beralih menggunakan angkutan massal.
"Saudara-saudara kita yang dari Bekasi, Bogor, Bandung dan sekitarnya diharapkan tidak lagi membawa mobil pribadi, sehingga mengurangi kemacetan di Jakarta,” harap BKS.
Menggunakan LRT Jabodebek, lanjut BKS, memiliki keunggulan, yakni lebih cepat.
“Buat warga Bekasi nantinya ke Dukuh Atas cuma 45 menit saja loh. Cepat kan?” kata Menhub.
LRT Jabodebek dibangun untuk mengurangi kepadatan kendaraan yang masuk Jakarta, sehingga dapat mengatasi kemacetan. LRTJabodebek memiliki kapasitas 740 penumpang dengan headway antar-keret3 menit sampai dengan 6 menit.
Panjang rel LRT Jabodebek 44,4 kilometer, melintasi 18 stasiun. Yakni, Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat dan Jati Mulya.
Komisaris PT LRT Jakarta Azas Tigor Nainggolan mengatakan, LRT Jakarta bakal terus bertransformasi untuk menjadi perusahaan penyedia jasa layanan transportasi publik yang semakin terdepan.
"LRTJakarta adalah solusi untuk memecah kemacetan Jakarta,” kata Azas.
Dia berjanji akan mendorong LRT Jakarta dalam berbagai aksi korporasi strategis. Pertama, menjaga kualitas pelayanan maupun capaian operasional yang sudah menjadi komitmen LRT Jakarta.
“Memberikan pelayanan yang berkeselamatan, nyaman dan akses,” ujarnya.
Kedua, mendorong peningkatan jumlah penumpang dari rute eksisting LRT saat ini (Pegangsaan Dua-Velodrome).
Ketiga, mendukung dan mewujudkan pembangunan proyek LRT Jakarta Fase 1B(Velodrome-Manggarai).
Fase 1B ini, menurut Azas, akan meningkatkan inter-konektivitas dengan moda transportasi publik lain di Jakarta dalam melayani masyarakat pengguna transportasi publik Jakarta, sehingga berperan signifikan dalam memecahkan kemacetan.
Keempat, mendukung rencana pengembangan bisnis LRT Jakarta di masa mendatang, seperti optimalisasi Depo LRT di Pegangsaan Dua.
“Berbagai bisnis non-farebox juga akan mendukung pembangunan layanan LRT Jakarta moda transportasi publik modern berkeselamatan,” ucapnya.
Azas mengatakan, LRT Jakarta akan mengangkut 3 ribu penumpang per hari. Dia yakin jika Fase 1B atau rute dua tuntas, LRT Jakarta bisa mengangkut 70 ribu penumpang per hari. Angka tersebut hasil kajian konsultan LRT Jakarta.
“Ini berarti perannya LRT Jakarta sangat signifikan terhadap moda transportasi publik listrik yang modern, untuk membantu memecah masalah kemacetan,” katanya. rm.id
Nasional | 13 jam yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 13 jam yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 12 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu