TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Cuss… Naik LRT Jabodebek Cepat & Bebas Macet

Dari Bekasi Ke Dukuh Atas Cuma 45 Menit

Laporan: AY
Selasa, 28 Maret 2023 | 11:47 WIB
(Foto : Istimewa)
(Foto : Istimewa)

JAKARTA - Kehadiran Light Rail Transit (LRT) atau kereta ringan bakal mempersingkat waktu perjalanan warga Bekasi dan Cibubur sampai ke Jakarta. Jumlah pengguna kendaraan pribadi pun bakal berkurang, sehingga bisa menekan angka kemacetan di Jakarta.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, kehadiran LRT menghubungkan Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (Jabodebek). Sekaligus merupakan Proyek Strategis Na­sional yang menjadi barometer kesuksesan Indonesia dalam pem­bangunan transportasi massal.

Setelah sempat beberapa kali molor, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menar­getkan LRT Jabodebek dapat dioperasikan tahun ini.

Heru bilang, pihaknya terus mendukung kelancaran proses pengerjaan proyek LRT. Dia optimistis masyarakat akan merasakan manfaat dari pembangunan proyek tersebut.

“Ini golden time sampai Ok­tober 2023. Semoga bisa tepat waktu dan hasilnya bisa mengurangi kemacetan di dalam kota,” kata Heru saat meninjau Stasiun Integrasi LRT Halim, Jakarta Timur, yang akan menghubung­kan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) dan LRT Jabode­bek, akhir pekan lalu.

Menteri Perhubungan (Men­hub) Budi Karya Sumadi opti­mistis proyek LRT Jabodebek akan rampung dan beroperasi pertengahan tahun ini. Sebab, progres pembangunan Stasiun Integrasi LRT Halim sudah mendekati 90 persen.

"Harus kita pastikan aspek keselamatan terpenuhi dan da­pat memberikan layanan yang baik, sehingga masyarakat dapat mengakses keluar masuk stasiun dengan mudah,” ujar BKS-sa­paan Budi Karya Sumadi.

Menurut dia, keberadaan Sta­siun Halim sangat strategis karena menjadi titik temu dari sejumlah angkutan umum massal. Antara lain, LRT Jabodebek, KCJB, JR Connexion (jurusan Blok M-Jababeka), Transjakarta (Rute K10 PGC-Tanjung Priok dan rute 7P jurusan BKN-Pondok Bambu, dan rute APTB B21 jurusan BNN-Ter­minal Bekasi), Mikrolet (M19 ju­rusan Cililitan-Kranji dan Mikrolet Jak 84 jurusan Kampung Melayu-Kapin Raya melalui Kalimalang), taksi, dan moda lainnya.

BKS berharap, dengan sele­sainya pembangunan Stasiun Halim dan proyek LRT Jabode­bek, akan meningkatkan minat masyarakat beralih mengguna­kan angkutan massal.

"Saudara-saudara kita yang dari Bekasi, Bogor, Bandung dan sekitarnya diharapkan tidak lagi membawa mobil pribadi, sehingga mengurangi kemacetan di Jakarta,” harap BKS.

Menggunakan LRT Jabode­bek, lanjut BKS, memiliki keunggulan, yakni lebih cepat.

“Buat warga Bekasi nantinya ke Dukuh Atas cuma 45 menit saja loh. Cepat kan?” kata Menhub.

LRT Jabodebek dibangun untuk mengurangi kepadatan kendaraan yang masuk Jakarta, sehingga dapat mengatasi kemacetan. LRTJabodebek memi­liki kapasitas 740 penumpang dengan headway antar-keret3 menit sampai dengan 6 menit.

Panjang rel LRT Jabodebek 44,4 kilometer, melintasi 18 stasiun. Yakni, Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat dan Jati Mulya.

Komisaris PT LRT Jakarta Azas Tigor Nainggolan mengatakan, LRT Jakarta bakal terus bertransformasi untuk menjadi perusahaan penyedia jasa layanan transportasi publik yang semakin terdepan.

"LRTJakarta adalah solusi untuk memecah kemacetan Ja­karta,” kata Azas.

Dia berjanji akan mendorong LRT Jakarta dalam berbagai aksi korporasi strategis. Pertama, men­jaga kualitas pelayanan maupun capaian operasional yang sudah menjadi komitmen LRT Jakarta.

“Memberikan pelayanan yang berkeselamatan, nyaman dan akses,” ujarnya.

Kedua, mendorong peningkatan jumlah penumpang dari rute eksisting LRT saat ini (Pegang­saan Dua-Velodrome).

Ketiga, mendukung dan mewujudkan pembangunan proyek LRT Jakarta Fase 1B(Velo­drome-Manggarai).

Fase 1B ini, menurut Azas, akan meningkatkan inter-konek­tivitas dengan moda transpor­tasi publik lain di Jakarta dalam melayani masyarakat pengguna transportasi publik Jakarta, sehingga berperan signifikan da­lam memecahkan kemacetan.

Keempat, mendukung ren­cana pengembangan bisnis LRT Jakarta di masa mendatang, seperti optimalisasi Depo LRT di Pegangsaan Dua.

“Berbagai bisnis non-farebox juga akan mendukung pem­bangunan layanan LRT Jakarta moda transportasi publik modern berkeselamatan,” ucapnya.

Azas mengatakan, LRT Ja­karta akan mengangkut 3 ribu penumpang per hari. Dia yakin jika Fase 1B atau rute dua tuntas, LRT Jakarta bisa mengangkut 70 ribu penumpang per hari. Angka tersebut hasil kajian konsultan LRT Jakarta.

“Ini berarti perannya LRT Ja­karta sangat signifikan terhadap moda transportasi publik listrik yang modern, untuk membantu memecah masalah kemacetan,” katanya. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo