TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Sejalan Dengan Larangan Bukber

Tokoh Sebut: Tarling Bisa Digeser Jadi Subuh Keliling

Laporan: Sudin Antoro
Kamis, 30 Maret 2023 | 07:11 WIB
KH Rasud Syakir (dua dari kanan) sebagai anggota Da’i Khamtibmas Polda Metro Jaya. (Foto: Sudin Antoro). (Ist)
KH Rasud Syakir (dua dari kanan) sebagai anggota Da’i Khamtibmas Polda Metro Jaya. (Foto: Sudin Antoro). (Ist)

PAMULANG -Tokoh masyarakat Kota Tangsel, menyoroti rencana Safari Ramadan atau biasa dikenal Tarawih Keliling (Tarling) yang akan dilakukan malam ini, Kamis (30/03) di sejumlah titik. Pasalnya terdapat surat edaran dari pemerintah pusat, untuk meniadakan buka bersama bagi ASN agar dipatuhi hingga tingkat kabupaten kota.
Sekretaris Umum Yayasan Institut Al Qur’an Rasud Syakir berpendapat, bahwa pemerintah pusat telah mengkaji secara matang dan detail, agar aktivitas buka puasa di tiadakan tahun ini, bagi ASN.

Sementara di Kota Tangsel sudah merencanakan agenda Tarling yang tidak mungkin aktivitas ini tanpa ada kegiatan buka puasa bersama di lokasi.
“Pasti persiapannya sejak siang atau sore hari, jadi tidak relevan kalau tidak ada aktivitas buka bersama. Sementara ada larangan buka puasa bersama. Ditambah lagi tuan rumah harus disibukan dengan merogoh dana untuk jamuan dan lain sebagainya,” ujar anggota Dai Kamtibmas Polda Metro Jaya itu.
Dirinya menilai, mungkin saja, agenda Safari Ramadan, telah dirancang lebih dahulu, sementara surat edaran dari pemerintah pusat baru keluar. Namun tidak ada salahnya kalau dikaji kembali. Tanpa ada Tarling, sebut Rasud aktivitas tarawih telah berjalan. Namun bukan berarti melarang pelaksanaan ibadah Tarawih. Maka dari itu, kegiatan keliling sebagai dakwah ini dapat digeser pada program Subuh keliling. Menurutnya, kegiatan Subuh keliling jauh lebih mengena jika dilihat dari aspek dakwah.

 “Sebab Ramadan ada dua hal pertama perbaikan akidah, kedua perbaikan ibadah. Jangan sampai tarling berbondong-bondong sementara Subuh sepi. Subuh keliling menjadi motivasi bagi masyarakat, bahkan bisa malu kalau pejabatnya datang, sementara masyarakatnya tidak melakukan Salat Subuh,” tambah ulama yang bermukim di Kedaung Pamulang.
Kendati memang bertujuan mulia, selain ibadah, juga menjalin kebersamaan, menyapa masyarakat, dan silaturahmi sekaligus menyampaikan program-program pembangunan. Menurut aktivitas HMI ini, program-program dapat disampaikan melalui berbagai media, baik media massa, atau sosial media dan berbagai ruang publik lainnya.

“Soal program yang perlu disampaikan kepada masyarakat yang  butuh disampaikan, dapat melalui media saat ini. Justru lebih tepat sasaran dan jelas,” tambah ia.
Tambah, Wakil Ketua Bidang Keagamaan DPD Golkar Tangsel itu, selain tidak terjadi kemacetan di aman-mana saat subuh keliling, jauh lebih hemat bagi pejabat dan tuan rumah. Karena tidak ada aktivitas buka bersama.
“Bisa saja anggaran yang akan digunakan untuk Tarling bisa dialihkan santunan yatim atau pengembangan pendidikan dan hal-hal lain,” imbuh  yang kini tengah menjadi Anggota Dewan Otonomi Daerah (DOD) Pemekaran Kabupaten Bekasi Utara itu.(din)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo