Taraweh Bareng, Jumatan Bareng, Blusukan Bareng

JAWA TENGAH - Kemesraan Presiden Jokowi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berlanjut saat keduanya taraweh bareng di Masjid Syekh Al Zayed, Solo, Senin (10/4) malam. Sebelumnya, Jokowi mengajak Ganjar blusukan ke pasar tradisional, membagikan bansos, dan Jumatan bareng. Keakraban Jokowi dengan Ganjar di berbagai momen itu, dianggap sebagai sinyal dukungan Jokowi kepada Ganjar menjadi capres 2024.

Jokowi mengakhiri agenda kunjungan kerjanya di Jateng dengan salat taraweh di Masjid Syekh Al Zayed, masjid megah pemberian Uni Emirat Arab (UEA), Senin (10/4) malam. Salat tarawih ini dilakukan setelah Jokowi blusukan ke pasar tradisional, membagikan bansos, serta meninjau stok beras di Bulog. Seperti saat blusukan, saat salat tarawih pun, Jokowi juga mengajak Ganjar.

Ganjar tiba di masjid Syekh Al Zayed lebih dulu sekitar pukul 18.25 WIB. Politisi PDIP ini tampil rapih dengan batik bercorak cokelat dengan peci hitam. Ia didampingi sang istri, Siti Atiqoh Supriyanti.

Sekitar dua puluh menit kemudian, rombongan Jokowi hadir di lokasi. Mantan Walikota Solo itu, tampil dengan baju koko warna putih dibalut stelan jas lengkap dengan kopiah hitam. Keduanya lalu mengambil tempat di saf paling depan, persis di belakang imam. Jokowi dan Ganjar salat Isya bersebelahan, bersama ratusan jemaah lainnya. Kemudian diilanjutkan dengan salat taraweh 23 rakaat.

Setelah selesai salat, Jokowi dan Ganjar transit di ruang VIP masjid bersama perwakilan pihak UAE.

Kebersamaan antara Jokowi dan Ganjar terlihat dari unggahan Ganjar di akun resmi Instagramnya, Senin (10/4). Tak hanya sekali, Ganjar mengunggah kebersamaan dengan Kepala Negara itu, hingga tujuh kali. Salah satu postingan itu menggambarkan kedekatan Jokowi dan Ganjar saat taraweh.

“Menjelang 10 hari terakhir Ramadan, alhamdulillah bisa melaksanakan tawarih di Masjid Raya Syekh Zayed Solo bareng Presiden @Jokowi,” tulis Ganjar sembari menyebut akun instagram Jokowi di dalamnya.

Sebelumnya, Ganjar juga mengunggah momentum ketika mendampingi orang nomor satu di republik ini untuk meninjau harga kebutuhan pokok menjelang lebaran di Pasar Selo dan Pasar Cepogo, Boyolali. Mereka kemudian beranjak ke Bulog Kartosuro, Sukoharjo, untuk meninjau ketersediaan beras. Dalam unggahan itu, Ganjar memamerkan foto saat satu mobil dengan Jokowi.

Bagi kami, kata-kata ini adalah pengingat agar para pemimpin tidak lupa dengan tugas, tanggung jawab, dan amanah rakyat. Sembari jalan, saya dan Pak Jokowi tebak-tebakan apa saja yang dikenal orang dari Boyolali. Susu sapi, Gunung Merbabu, soto seger, apa lagi ya?” tulis Ganjar, di unggahan sebelumnya.

Keakraban Jokowi dengan Ganjar yang dimulai sejak Kamis (6/4) lalu. Saat itu, Ganjar menyambut kedatangan Jokowi yang menumpang pesawat Kepresidenan RI-1. Ini adalah pertemuan pertama kali keduanya setelah heboh pembatalan Piala Dunia U-20.

Keesokan harinya, Ganjar dan Jokowi kembali bertemu saat Jumatan bareng di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo.

Ganjar kemudian terpantau mendampingi Jokowi saat blusukan ke Pasar Selo, Boyolali. Dalam kunjungan kali ini, keduanya tampak mesra dalam mobil sedan hitam berpelat “Indonesia”.

Apa makna kedekatan Jokowi dengan Ganjar selama berhari-hari ini? Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menilai kebersamaan Jokowi bersama Ganjar itu, ingin menunjukkan bahwa jangan sampai perbedaan di Piala Dunia U-20 ditafsirkan ada perubahan sikap dari Jokowi ke Ganjar. Ia percaya, apa yang dilakukan Jokowi itu, bagian dari meng-endorse Ganjar.

Menurut Yunarto, dari persamaan latar belakang partai, lalu kemudian hubungan historis Jokowi dan Ganjar, serta gaya kepemimpinan yang sama, sulit rasanya diterjemahkan ada perbedaan sikap seketika hanya karena perbedaan sikap dalam Piala Dunia U-20 kemarin.

“Jadi saya kira, apa ingin ditunjukkan Jokowi kemarin itu adalah: saya masih mengendorse Ganjar,” kata Yunarto, saat dikontak Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) tadi malam.

Yunarto mengungkapkan, publik bisa membaca pola kalau Jokowi ingin meng-endorse seseorang. Salah satunya adalah dengan menonjolkan seseorang saat melakukan kegiatan bersama-sama. Dan, itu nampak sekali dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan baru-baru ini. Mulai dari satu mobil bersama, lalu blusukan di pasar, salat jumat dan taraweh bersama.

Yunarto mengungkapkan, walaupun saat blusukan itu berbarengan dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, tapi yang selalu berdiri di depan itu Ganjar dan Jokowi.

"Saya melihat dan berspekulasi, memang itu sengaja dilakukan untuk membantah keretakan hubungan keduanya,” ulasnya. rm.id