Resmikan Hunian Milenial Nempel Ke Stasiun Kereta
Jokowi: Bangun Tidur, Mandi, Lompat Naik KRL
DEPOK - Presiden Jokowi meresmikan hunian milenial, Samesta Mahata Margonda, yang berkonsep Transit Oriented Development (TOD) atau Kawasan Berorientasi Transit, di Kota Depok, Jawa Barat. Jokowi ingin hunian seperti ini juga dibangun di kota lain.
Hunian yang digagas Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir itu terintegrasi dengan stasiun transportasi kereta api Pondok China.
Dalam sambutannya, Jokowi mengapresiasi ide besar pembangunan hunian berkonsep TOD. Utamanya di kota-kota besar yang tidak bisa lepas dari kemacetan.
“Ke depan, harus dibangun di kota-kota lain yang mengalami kemacetan, selain di Jakarta dan sekitarnya,” kata Jokowi di Depok, Jawa Barat, kemarin.
Setelah peresmian, Jokowi melakukan peninjauan ke unit hunian yang mendapat Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau subsidi dari Pemerintah.
Eks Gubernur DKIJakarta ini membeberkan, kondisi ruangan kamar bagus dan dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang memadai untuk milenial.
Para milenial juga dapat melepas ketergantungan terhadap penggunaan kendaraan pribadi dan turut mengurangi kemacetan, khususnya di Jabodetabek.
Yang paling penting, ini disiapkan untuk hunian milenial. Kalau mereka beli, bonusnya dapat (akses mudah) kereta api. Bangun tidur, mandi, langsung lompat sudah masuk ke KRL,” katanya.
Jokowi juga mengapresiasi pembangunan hunian dilakukan dekat dengan universitas serta rumah sakit.
“Yang paling saya senang di Depok ini melompat mau ke rumah sakit dekat, ke Universitas Indonesia dekat, ke Hotel Indonesia (HI) juga dekat. Karena langsung loncat ke kereta api, ke mana-mana sampai dalam waktu singkat,” ujarnya.
Menurut mantan Wali Kota Solo itu, hunian milenial ini ditawarkan dengan harga terjangkau. Yakni, hunian subsidi dengan FLPP sekitar Rp 200 juta, dan nonsubsidi di sekitar Rp 300 juta sampai Rp 500 juta.
“Cicilannya juga murah. Pas sekali untuk hunian anak-anak muda, hunian milenial,” kata Jokowi.
Erick Thohir menjelaskan, wilayah perkotaan akan semakin padat, sehingga menimbulkan tantangan untuk mengatur transportasi dan hunian bagi masyarakat bawah.
Sementara, 58 persen penduduk Indonesia di usia 40 tahun dan 81 juta generasi milenial dengan status yang berbeda, belum dapat fasilitas rumah.
“Karena itu kami dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berinisiasi mengkoordinasikan seluruh BUMN, Perumnas, Adhi Karya dan lainnya, dan tentu saja PT Kereta Api yang punya lahan untuk membangun hunian berkonsep TOD,”kata Erick. rm.id
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 23 jam yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu