Jokowi Buka Puasa Ditemani Kanselir Jerman, Yuk Intip Obrolan Penting Keduanya Soal Ekonomi
JERMAN - Presiden Jokowi melakukan kunjungan resmi ke Jerman pada Minggu (16/04). Ada sejumlah pembicaraan penting dibahas di negeri Der Panzer tersebut, diantaranya soal investasi hingga alih teknologi.
Kepala Negara tiba di Jerman sekitar pukul pukul 19.30 waktu setempat (WS) atau 00.30 WIB, Senin (17/04). Ia disambut langsung oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz bersama Presiden Menteri Negara Bagian Lower Saxony Stephan Weil.
Pertemuan tatap muka Jokowi dengan Kanseir Jerman digelar di lantai 1 Guesthouse Lower Saxony, Hannover. Sesaat kemudian Jokowi dan Kanselir Scholz turun ke arah ruang makan untuk buka puasa.
Tampak Jokowi menyantap buah kurma, ditemani Kanselir Sholz. Lalu dilanjutkan dengan jamuan makan malam bersama.
Menurut Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, ada sejumlah hal yang dibahas dalam perbincangan antara Presiden Jokowi dengan Kanselir Jerman.
Salah satunya, Presiden menekankan pentingnya mewujudkan hubungan ekonomi yang setara antara Indonesia-Jerman dan Indonesia-Uni Eropa. Berbagai regulasi Uni Eropa yang selama ini menghambat kesejahteraan perlu dibenahi.
Bapak Presiden juga meminta dukungan Jerman agar perundingan perjanjian Indonesia-EU CEPA dapat segera dituntaskan,” ungkap Menlu.
Dalam soal investasi, Menlu bilang Presiden menyambut secara baik kolaborasi komite bersama ekonomi dan investasi Indonesia-Jerman. Selain itu Presiden menilai investasi Jerman di Indonesia perlu difokuskan pada sektor prioritas.
Jerman di Indonesia perlu difokuskan pada sektor prioritas seperti industri yang berorientasi ekspor, energi terbarukan, dan hilirisasi,” ucap Menlu.
Menurut Menlu, Kepala Negara menekankan pentingnya investasi dan ahli teknologi Jerman guna mendukung transisi energi di Indonesia. “Dalam diskusi tadi juga dibahas mengenai implementasi dari The Just Energy Tansition Partnership,” sambungnya.
Lebih lanjut, Menlu juga menyebut bahwa terdapat sejumlah hasil dalam kunjungan Presiden kali ini, yakni dalam kaitannya hubungan antara pemerintah (G to G) dan hubungan antara bisnis (B to B).
“Untuk G to G telah dilakukan penandatanganan dua kesepakatan antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Jerman yaitu pertama Joint Declaration of Intent on Join Economic and Investment Commitee mengenai pembentukan forum gabungan sektor pemerintah dan swasta untuk membahas peningkatan kerja sama ekonomi dan investasi,” jelas Menlu.
Kemudian, Menlu menyebut bahwa hasil lainnya dari kunjungan Presiden kali ini adalah Joint Declaration of Intent in The Feed of Digitalization antara Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kementerian Digital dan Transformasi Jerman untuk mendukung pengembangan transformasi digital.
Sementara itu, dalam kerja sama business to business, Menlu menyampaikan sudah terbentuk sebanyak 18 kesepakatan yang memiliki nilai kurang lebih Rp27,9 triliun. “Yaitu di sektor sustainibility dan transisi energi, investasi, inovasi start up, dan making Indonesia 4.0,” sambungnya.
(RM.id)
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu