TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Mudik Lancar, Lebaran Aman

Ekonomi Kita Moncer

Reporter: AY
Editor: admin
Minggu, 30 April 2023 | 12:12 WIB
Menko Perrkonomian Airlangga Hartarto.  Foto : Ist
Menko Perrkonomian Airlangga Hartarto. Foto : Ist

JAKARTA - Momentum Ramadan dan Idul Fitri termasuk pelaksanaan mudik dan arus balik yang berjalan lancar tahun ini, memberikan dampak besar bagi perekonomian nasional. Perekonomian kita di kuartal III-2023 diramal moncer.

Pencabutan Pember­lakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan ber­bagai persyaratan perjalanan dengan transportasi umum juga membuat perputaran roda ekonomi melaju kencang dalam satu bulan terakhir.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartar­to mengatakan, jumlah pemudik pada Lebaran 2023 yang diper­kirakan mencapai 123,8 juta orang menunjukkan peningkatan signifikan dari jumlah pemudik pada tahun 2022.

Mobilitas masyarakat dalam skala besar tersebut tidak hanya memiliki dampak langsung bagi perekonomi­an nasional. Bahkan mampu meng­gerakkan ekonomi hingga daerah tujuan mudik dan menjangkau jauh ke daerah pedesaan.

“Bisa dipastikan pertumbuhan ekonomi saat Lebaran akan menjadi yang tertinggi. Akan terlihat di kuartal II ini. Tentunya pertumbuhan positif ini bisa kita maksimalkan dan di saat bersa­maan, kita juga mengendalikan inflasi,” ujar Airlangga dalam la­watan ke Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (28/4).

Airlangga yang menyempat­kan diri bertemu dan berbicara langsung dengan masyarakat di pedesaan, juga memastikan keberlangsungan pemulihan per­ekonomian di daerah pedesaan pasca pandemi.

Peningkatan transaksi ekonomi selama momentum Ramadan dan Idul Fitri 2023 juga ikut mendor­ong pemulihan ekonomi pasca pandemi di daerah, yang akhirnya memacu pertumbuhan ekonomi nasional keseluruhan” tegasnya.

Kendati demikian, pertumbu­han ekonomi yang melesat pada perayaan Hari Raya Idul Fitri harus diimbangi dengan terjag­anya harga kebutuhan pokok.

Airlangga menegaskan, Pe­merintah bersama Bank Indone­sia (BI) terus melakukan sinergi kebijakan fiskal dan moneter, serta sektor riil yang fleksibel, responsif, dan akomodatif agar inflasi tetap terkendali.

Menteri Pariwisata dan Ekono­mi Kreatif (Menparekraf) San­diaga Salahuddin Uno juga me­nyebut, perputaran ekonomi saat momentum Ramadan, mudik dan Lebaran 2023 diperkirakan mencapai Rp 240,1 triliun.

“Proyeksi perputaran ekonomi itu seiring dengan jumlah pergerakan pemudik yang diper­kirakan mencapai 123,8 juta orang,” ujar Sandiaga

Senada, Gubernur BI Perry Warjiyo juga optimistis per­tumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I dan II-2023 dapat melampaui 5 persen.

Perry mengatakan, geliat aktivitas ekonomi Indonesia hingga kuartal I-2023 ini terus menguat, terutama didorong oleh konsumsi domestik, ekspor dan investasi non-bangunan.

Hal ini tercermin dari mem­baiknya keyakinan konsumen dan meningkatnya daya beli seiring dengan penurunan inflasi hingga Maret 2023.

Dengan adanya momentum Ramadan dan Idul Fitri pada April 2023, ekonomi pada kuar­tal II-2023 diyakini akan lebih ekspansif.

“Pada kuartal I-2023, ekono­mi sudah menggeliat dengan perkiraan tumbuh di 5 persenan lebih sedikit. Kuartal II-2023 dengan adanya momentum Ra­madan, pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,1 persen atau lebih sedikit,” kata Perry.

Oleh karena itu, dengan ber­bagai perkembangan tersebut, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2023 berpotensi bias ke atas dalam kisaran proyeksi 4,5 persen hingga 5,3 persen.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CE­LIOS) Bhima Yudhistira menga­takan, aktivitas ekonomi pada periode Ramadan dan Lebaran tahun ini memberikan dampak yang lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, Pemerintah telah mencabut status PPKM sejak akhir 2022.

“Tahun ini Ramadan, mudik, Lebaran hingga arus balik yang berjalan lancar jadi momentum yang sangat baik bagi pereko­nomian Indonesia. Di daerah saja, perputaran uang diprediksi mencapai Rp 65 triliun, untuk nasional bisa di atas Rp 150 triliun,” kata Bhima kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Kondisi ini tentunya menyum­bangkan kontribusi yang cukup besar bagi pertumbuhan ekono­mi di kuartal yang bertepatan dengan Ramadan dan Lebaran. Dia memprediksi, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023 bisa mencapai 5,5 persen.

Selain itu, dampak tidak lang­sung dari pelaksanaan mudik dan Lebaran yang lancar menurutnya berkaitan dengan pembukaan kesempatan kerja.

Bhima mengatakan, tingginya pergerakan masyarakat yang mudik dan berwisata di daerah membuat tingkat keterisian hotel dan kawasan wisata meningkat signifikan.

Senada, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, melonjaknya jumlah pemudik selama Lebaran 2023 juga menimbulkan efek ganda terhadap ekonomi di daerah.

“Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2023 akan cenderung tinggi rata-ratanya bisa di atas 5 persen. Karena Lebaran pada umumnya meningkatkan kon­sumsi masyarakat baik di kota maupun di daerah,” kata Josua di Jakarta, Selasa (25/4).

Menurut Josua, peningka­tan konsumsi masyarakat pada bulan Ramadan juga didukung oleh pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) serta aktivitas mudik masyarakat yang cukup tinggi. (RM.id)

Foto : Ist
Pos Sebelumnya:
Bursa Cawapres
Pos Berikutnya:
Keterisian Capai 90 Persen
Direktur Utama HIN Christine Hutabarat.  Foto : Ist
Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit