Polda Metro Jaya: Penembak Kantor MUI Bukan Teroris, Dia Pingin Diakui Wakil Nabi
JAKARTA - Direktur Reserse dan Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi memastikan, pelaku penembakan Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) berinisial M (60), bukan bagian dari jaringan teroris.
"Kami sudah koordinasi dengan Detasemen Khusus 88. Hasil penyelidikannya, tersangka ini tidak termasuk jaringan teror. Bukan merupakan wujud dari teror lone wolf, dan tidak terkooptasi dengan ideologi agama yg ekstrem," papar Hengki, Selasa (2/5).
Mengingat pelaku berdomisili di daerah Lampung, Polda Metro Jaya menjalin koordinasi dengan Polda Lampung untuk mengusut tuntas kasus ini.
Dari alat bukti tulisan, terdapat dugaan motif bahwa yang bersangkutan ingin mendapat pengakuan sebagai wakil Nabi. Salah satu suratnya menyebut, ada 73 golongan dalam Islam dan hanya satu golongan yang diakui. Dan itu adalah golongan pelaku. Dia mengklaim sebagai wakil Tuhan," beber Hengki.
Selain itu, juga terungkap niat jahat tersangka sejak 2018. Dalam suratnya, pelaku mengancam akan melakukan tindak kekerasan terhadap para pejabat negeri, juga MUI, jika dia tidak diakui sebagai wakil Nabi.
"Jadi, sudah ada mens rea (sikap batin) dari tersangka," pungkas Hengki.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 16 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 14 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu