TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Menteri Boleh Nyaleg Jangan Lupa Tugas

Kerjaan Terbengkalai Siap-siap Direshuffle

Laporan: AY
Senin, 15 Mei 2023 | 08:07 WIB
Ptesiden Jokowi saat hadir di acara MUSRA. Foto : Setpres
Ptesiden Jokowi saat hadir di acara MUSRA. Foto : Setpres

JAKARTA - Presiden Joko Widodo tidak mempersalahkan banyak menteri di kabinetnya yang maju sebagai caleg. Asalkan menteri tersebut tidak lupa tugasnya. Sebab, kalau kerjaannya sampai terbengkalai, Jokowi tak ragu bakal mendepaknya dari kabinet.

Dalam Pemilu 2024 nanti, sejumlah menteri yang berasal dari parpol tercatat maju sebagai caleg. Sesuai aturan, menteri yang nyaleg tidak ada kewajiban mundur dari jabatannya. Presiden sebagai bosnya menteri di kabinet juga tidak bisa melarang para anak buahnya yang mau nyaleg.

Kalau dari saya, yang penting tidak mengganggu tugas-tugas keseharian,” pesan Jokowi di Istora Senayan, Jakarta usai menghadiri puncak Musra, kemarin.

Sebagai Kepala Pemerintahan, Jokowi mengaku selalu mengevaluasi kinerja para menterinya. Termasuk kinerja para menteri yang memutuskan maju sebagai caleg.

Selalu saya evaluasi. Kalau memang mengganggu, kerjanya terganggu, ya ganti, bisa. Itu saja,” ancam Jokowi.

Sebagai catatan, kemarin, merupakan waktu terakhir bagi parpol mendaftarkan kadernya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk nyaleg. Dari ratusan caleg, ada yang berstatus sebagai menteri atau wakil menteri di Kabinet Indonesia Maju. Mereka adalah: Pertama, Yasonna Laoly, kader PDIP yang juga Menteri Hukum dan HAM. Kedua, Ida Fauziyah, kader PKB yang juga Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) maju dari dapil Jakarta Selatan. Ketiga, Zainut Tauhid, kader PPP yang menjabat Wakil Menteri Agama dipersiapkan di dapil Jawa Timur. Keempat, Syahrul Yasin Limpo, kader NasDem sekaligus Menteri Pertanian ini akan maju melalui dapil Sulawesi Selatan 1. Kelima, Johnny G Plate, politisi NasDem yang juga Menteri Komunikasi dan Informatika, dipersiapkan maju dari dapil Nusa Tenggara Timur 1. Keenam, Afriansyah Noor, kader PBB sekaligus Wakil Menteri Ketenagakerjaan akan maju dari dapil Jawa Barat V. Ketujuh, Angela Tanoesoedibjo. Kader Partai Perindo sekaligus Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini akan maju dari dapil Jawa Timur 1.

Terakhir, Menteri Perdagangan yang juga Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Beda dengan Pileg sebelumnya, kali ini Zulhas bakal dari dapil Jawa Tengah 1.

“Untuk memperkuat dapil Jawa Tengah karena di Pemilu 2019 lalu, PAN kehilangan delapan kursi DPR RI,” beber Wakil Ketua Umum DPP PAN, Viva Yoga Mauladi.

Ceo & Founder Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago tidak setuju menteri yang nyaleg tidak perlu mundur. Meskipun tidak ada larangan, kata dia, menteri yang nyaleg pasti akan terpecah konsentrasi kerjanya.

Daripada menunggu hasil evaluasinya, Pangi menyarankan Jokowi segera mereshuffle menteri yang telah didaftarkan ke KPU sebagai caleg. “Perlu bagi Jokowi melakukan reshuffle atau mengganti menteri yang mendaftar jadi caleg,” sarannya.

Meski sebenarnya, Pangi juga memandang bongkar pasang kabinet di penghujung waktu tidak efektif. “Meski gonta ganti menteri dengan cara reshuffle. Bagaimanapun, ini sudah di ujung masa jabatannya,” ucap dia.

Jelang berakhirnya kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf Amin, mantan wali kota Solo itu seharusnya meninggalkan sebuah warisan yang baik. Tidak usah muluk-muluk, cukup etika politik bagi para menteri.

“Dengan memberikan pembelajaran politik yang penting, terutama etika menterinya. Supaya tetap membantu presiden dan menyarankan agar tidak menjadi caleg ketika masih menjabat menteri,” usul Pangi.

Mendengar ancaman reshuffle Jokowi, warganet ramai berkomentar. “Maksudnya gak gitu pak. Menteri kalau ikut nyaleg harus mundur. Kalau gak mundur direshuffle. Gitu,” cuit @SopanYendi. “Kalau mereka paham ETIKA dan punya RASA MALU maka mundurlah. Malu sama kades,” sindir @udatauhid.

Namun, akun @anselmoes mengaku tidak setuju kalau menteri nyaleg langsung mundur. Dia khawatir tugas negara terganggu kalau menteri mundur begitu saja. “Terus yang handle kerjaan siapa??? Negara juga harus diurus?

Ntar aja kalau musim kampanye harus cuti,” ujarnya.

“Kalau gubernur yang nyapres gimana pakde?” tanya @migdodo74.

Cuma ngancam doang. Siapa takut,” sindir @Pandekaminang49. “Sepertinya, ancaman tidak berarti. Sudah mau finish,” sesal @AenulMgmp

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo