Stop Dulu Ributin Politik
Yuk, Bantu Korban Gempa Bantul
YOGYAKARTA - Gempa berkekuatan Magnitudo 6.0 mengguncang wilayah Yogyakarta pada Jumat (30/6) malam. Akibat gempa tersebut, ratusan rumah dan sejumlah fasilitas publik mengalami kerusakan. Melihat banyaknya warga yang terdampak, warganet pun mengajak masyarakat bersama-sama untuk bantu korban gempa. Stop dulu ributin politik.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa terjadi pada pukul 19.57 WIB. Pusat gempa berada di laut kedalaman 12 kilometer (Km) sebelah barat daya Bantul, Yogyakarta. Lokasi tepatnya berada di 8.70 Lintang Selatan, 110,06 Bujur Timur. Titik gempa berada 94 Km dari Bantul.
Gempa tersebut tak hanya dirasakan warga Yogyakarta, tapi juga terasa hingga ke Jawa Barat dan Jawa Timur. Sampai tadi malam, gempa susulan masih terus terjadi hingga 45 kali. Namun, kekuatannya dan frekuensinya sudah melemah dan berkurang. Terakhir gempa susulan berkekuatan Magnitudo 2,8 yang hanya bisa dideteksi oleh detektor gempa.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, gempa susulan kian melemah karena kekuatan getaran patahan dari Lempeng Indo-Australia dan Eurasia terus menurun. “Semakin jarang dan kekuatannya melemah jadi stabillah bahasa mudahnya,” kata Dwikorita, saat meninjau rumah warga yang terdampak, di Yogyakarta, kemarin.
Sementara, Gubernur Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, laporan sementara mayoritas rumah warga yang terdampak sebagian besar rusak ringan dan sedang. Seperti tembok retak atau genteng rontok. “Paling banyak yang mengalami kerusakan di Kabupaten Gunungkidul, juga Bantul,” kata Sri Sultan.
Menurut dia, dana untuk perbaikan bangunan rusak sementara akan menggunakan dana tanggap darurat masing-masing daerah. Kabupaten Bantul misalnya, masih memiliki cadangan dana darurat Rp 14 miliar, sementara Gunungkidul memiliki Rp 5 miliar. Jika dana di pos kabupaten itu kurang, Pemprov akan membantu.
Kami akan cek berkeliling mana warga yang masih bisa kembali ke rumahnya dan mana yang tidak dan butuh bantuan,” kata Sri Sultan yang bertolak ke Gunungkidul dan Bantul meninjau situasi.
Sri Sultan menambahkan, hingga saat ini, korban jiwa dari gempa itu tercatat satu orang di Kabupaten Bantul. Berdasarkan laporan kepolisian, korban merupakan perempuan lanjut usia berumur 67 tahun yang diketahui memiliki riwayat penyakit jantung. Saat kejadian gempa korban diduga kaget kemudian meninggal.
Sementara itu, Pelaksana Harian Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Yogyakarta, Danang Samsurizal mengatakan, hasil pembaharuan pendataan dampak gempa pada 1 Juli 2023 pukul 09.00 WIB mencatat adanya tambahan dampak kerusakan.
Saat ini total bangunan rusak akibat gempa itu tercatat 172 unit. Untuk rumah warga yang dilaporkan rusak ada 137 unit. Mayoritas rusak ringan. Adapun korban luka dari gempa itu tercatat dari semula sembilan orang menjadi 15 orang.
Selain itu, dampak gempa juga merusak fasilitas ibadah lima unit, fasilitas usaha tiga unit, fasilitas pendidikan dua unit, fasilitas kesehatan dua unit, tiga unit kandang ternak. Kemudian satu unit jaringan listrik, satu unit tiang listrik, dan dua unit travo listrik rusak ringan.
Kabupaten Gunungkidul menjadi daerah yang paling terdampak dengan jumlah kerusakan mencapai 79 unit, lalu Bantul 35 unit, Kulon Progo 20 unit, dan Sleman tiga unit. Jumlah korban luka sebanyak sembilan orang di Bantul, Gunungkidul, Sleman, dan Kulon Progo. Korban meninggal dunia satu orang asal Bantul.
BPBD mengimbau, kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Warga juga diimbau menghindari dari bangunan retak atau rusak akibat gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” lanjut Danang.
Kabar gempa mengguncang Yogyakarta ini menjadi perhatian sejumlah warganet. Pemilik akun @babega menyebut gempa yang mengguncang kemarin terasa kencang di rumahnya yang berada di Yogyakarta. Sampai-sampai orang berlarian keluar rumah.
Senada disampaikan akun @nuymnr. Menurut dia, wajar kalau banyak rumah di Bantul banyak yang rusak. Soalnya gempanya terasa kencang. Ia pun berharap bantuan kepada warga terdampak segera datang. Ia pun mengajak followers-nya untuk mengulurkan bantuan dan melupakan dulu sejenak ribut soal politik. “Ayo bantu warga yang terdampak,” ajaknya.
Akun @itsmee juga turut menceritakan pengalamannya saat gempa kemarin. Kara dia, saat itu rumah tiba-tiba goyang. Ia pun lari turun ke bawah. Namun pintu yang terkunci tak bisa dibuka karena panik. “Semoga semuanya baik-baik saja,” pungkasnya.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 22 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 21 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu