Ngebet Mau Ketemu Mega, Imin Udah Izin Prabowo
JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar mengaku, tidak masalah dirinya dikatain ngebet mau ketemu Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Meskipun berbeda koalisi, Cak Imin-panggilannya, mengaku sudah dapat izin dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Keinginan Imin untuk bertemu dengan Mega sebenarnya sudah lama disampaikan. Namun, sampai saat ini, keinginan Imin itu masih belum kesampaian. Dia mengaku, pihak PDIP masih mengatur waktu yang pas agar dirinya bisa bertemu dengan putri Bung Karno itu.
"Siap. Pokoknya kita siap. Yang muda pokoknya dipanggil yang tua, siap saja," tegas Imin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.
Politisi yang menjabat Wakil Ketua DPR RI ini menampik, bila keinginannya bertemu Mega sebagai manuver politik. Apalagi, kalau diartikan bahwa PKB sedang ancang-ancang untuk angkat kaki dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang dibangunnya bersama Gerindra.
"Ya namanya pertemuan dengan siapapun nggak masalah. Pak Prabowo juga bilang nggak masalah. Pak Prabowo ketemu siapapun juga nggak masalah," tutur Imin.
Wasekjen DPP PKB Syaiful Huda mengatakan, hal lumrah bila bosnya ingin bertemu dengan bos banteng. Meskipun saat ini berbeda sikap politik, kata dia, PKB dan PDIP sudah berkawan sejak lama. Lumrah bila sahabat lama berkeinginan untuk bertemu.
Syaiful menegaskan, keinginan Imin bertemu Mega bukanlah manuver politik. "Kita udah sama Gerindra, tapi tidak menutup komunikasi politik," cetusnya.
Benarkah Imin telah izin ke Prabowo? Juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak membenarkan. Lagi pula, Prabowo dan Imin telah sepakat untuk terus melakukan komunikasi secara intens dengan semua pihak.
Menurut Dahnil, rencana pertemuan itu baik dan memang harus dilakukan. Karena prinsip KKIR adalah terbuka dan bekerja sama dengan siapa saja.
"Bila bersepakat kerja sama secara politik dalam satu perahu, maka kita berlayar bersama. Bila berbeda perahu, maka kita berkompetisi dengan sehat, dan tetap jaga persatuan," kata Dahnil saat dihubungi semalam.
Dahnil membantah bila saat ini hubungan Gerindra dan PKB sedang kurang baik. Sebaliknya, kata dia, Gerindra-PKB sedang mesra-mesranya. Kedua partai sudah berbagi tugas untuk kemenangan di Pilpres 2024.
Kapan Mega mau bertemu Imin? Politisi senior PDIP Hendrawan Supratikno mengaku tidak tahu persis kapan pertemuan itu akan digelar. Menurutnya, soal agenda komunikasi antar parpol diurus Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. "Silakan tanya Mas Hasto. Dia yang paham," kata Hendrawan saat dihubungi Rakyat Merdeka (Tangsep Pos Grup), kemarin.
Anggota Komisi XI DPR menghormati keinginan Imin yang ingin bertemu dengan Mega. Menurutnya, sebagai sesama pimpinan parpol, sikap Imin itu hal yang wajar. Apalagi di momentum jelang Pilpres ini, sangat baik bila komunikasi antar parpol terjaga dengan baik.
"Politisi selalu membuka peluang kerja sama. Komunikasi dan pertemuan menjadi pintu pembuka lahirnya peluang kerja sama tersebut," kata Hendrawan.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno meragukan, bila keinginan Imin untuk bertemu Mega cuma sekadar silaturahmi biasa. Di tahun politik, kata dia, pertemuan dua ketum parpol tentu tidak akan jauh dari urusan yang berkaitan dengan Pilpres 2024.
Adi memprediksi, Imin akan menjelaskan posisi PKB yang menjadi bagian KKIR bersama Prabowo. Juga harapannya bisa maju mendampingi bakal Capres dari Partai Gerindra tersebut. Mengingat, Prabowo tak kunjung mengumumkan Imin sebagai pendampingnya.
"Saya kira posisi itu pasti disampaikan kepada Megawati. Muhaimin sepertinya perlu membangun komunikasi politik dengan partai lain, termasuk PDIP, tentang kemungkinan rencana lain. Andai Muhaimin tidak menjadi wakilnya Prabowo," ulas Adi saat dihubungi, tadi malam.
Adi menilai, ngebetnya Imin bertemu Mega untuk mengirimkan pesan warning kepada Prabowo. Kalau Prabowo tak kunjung melamarnya sebagai Cawapres, kata Adi, maka Imin bisa "berselingkuh" dan mencari mitra koalisi yang lan.
Karena kalau terus diambangkan, tarik ulur soal pendamping Prabowo, tentu Imin gelisah," kata Adi.
Di parlemen, Fraksi PKB bahkan sudah lebih dulu melakukan pertemuan dengan Fraksi PDIP. Pertemuan yang melibatkan kedua pimpinan fraksi di gelar di Lantai 7, Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Jakarta. Lantai 7 merupakan ruang Fraksi PDIP di DPR.
Menurut Sekretaris Fraksi PDIP, Bambang Wuryanto atau akrab disapa Bambang Pacul, pertemuan itu membahas banyak hal. Termasuk menyinggung soal Pilpres 2024. Bahkan Pacul membeberkan, kalau PKB memberikan masukan kepada PDIP terkait Cawapres untuk Ganjar.
"Ada beberapa poin masukan yang disampaikan teman-teman PKB kepada PDIP. Dan masukan itu akan disampaikan pada Ibu Mega untuk jadi bahan pertimbangan," beber Pacul.
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu