TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Komitmen, Kunci Jaga Keutuhan Keluarga

Laporan: AY
Sabtu, 15 Juli 2023 | 07:01 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Pernikahan mantan Pang­lima TNI Jenderal (Purn) ­Andika Perkasa dan Hetty Andika Perkasa telah memasuki tahun ke-31. Bukan waktu yang singkat dalam mengarungi bahtera rumah tangga.

Andika menikahi putri eks Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono itu pada tahun 1992. Keduanya dikaruniai tiga orang anak. Yakni, Alexander Akbar Wiratama Perkasa Hendropriyono, Angela Adinda Nurrina Perkasa Hendropriyono dan Andrew Perkasa.

Bagaimana cara Andika melanggengkan pernikahan? Jawabannya, komitmen. Komitmen adalah kunci ­Andika menjaga keutuhan ke­luarga selama tiga dekade. 

“Dari awal saya sudah ­punya komitmen. Begitu saya meni­kah, saya bilang dalam hati harus jadi pernikahan pertama dan ter­akhir,” ujar Andika, saat menyambangi Kantor Rakyat Merdeka, di lantai 8 Gedung Graha Pena, Jakarta, Kamis (13/7). 

Hetty juga turut mendampingi Andika dalam kunjungan tersebut. Keduanya tampak mesra. Andika kerap menggandeng tangan sang istri. Mulai dari turun mobil, naik lift, hingga sesi wawancara.

Meski tampak mesra, bukan berarti tak pernah ada permasalahan dalam rumah tangga Andika. 

“Sebetulnya hubungan saya normal saja. Sama lah kayak suami istri lain. Kami juga up and down. Ada berantemnya, nggak setujunya, banyak lah,” kisahnya. 

Namun, terlahir dari ke­luarga broken home membuat Andika memantapkan diri untuk membangun keluarga yang baik.

Andika bercerita, ibunya pernah mengalami kegagalan dalam pernikahan. Ibundanya harus membawa dan mengurus ketiga anaknya sendiri.

Sampai akhirnya, ibunya bertemu dengan ayah Andika. Ke­duanya menikah, tapi sang ayah tak mau tinggal satu atap dengan anak tiri.

“Anak ibu saya harus tinggal di Blitar. Kalau kangen nggak bisa langsung ketemu. Bapak saya nggak mau mereka tinggal sama kami,” kisahnya.

Hampir setiap hari Andika harus melihat ibunya menangis sendirian, menahan rindu kepada tiga anaknya yang terpisah. 

Semua kejadian itu membekas di ingatannya. Dari kejadian itu, Andika bertekad membangun rumah tangga yang utuh.

“Begitu saya menikah, komitmen saya pernikahan ini harus yang pertama dan terakhir. Saya harus komit dengan pasangan ­saya, menjaga semoga per­kawinan ini kekal,” tuturnya.

Sejak pensiun pada 1 Januari 2023, Andika juga memantapkan diri memberikan waktu yang lebih banyak untuk istri dan anak-anaknya. 

Dia kerap mengunjungi anak ketiganya, Andrew Perkasa. Putra bungsu eks Panglima TNI ini menempuh pendidikan di Uni­versitas Gadjah Mada (UGM) sejak 2017. 

Andrew juga diketahui memperoleh gelar ganda sebagai bagian dari program dual degree di University of Melbourne, Australia, selama dua tahun.

“Saya kini sering mengunjungi anak saya, dalam rangka membayar utang karena ­waktu masih di militer kan fokus ­dengan tugas,” ucapnya, disambut senyum Andrew, yang juga ikut dalam kunjungan tersebut. 

Selain rumah tangga dan ­keutuhan keluarga, Andika rupa­nya piawai dalam menjaga ke­sehatan dan bentuk badannya. Dia masih terlihat gagah dan bugar di usia 58,5 tahun.

Kemeja safari warna hijau ­army yang dikenakannya saat berbincang dengan Direk­tur ­Utama Rakyat Merdeka ­Kiki Iswara, Direktur Pem­beritaan Ratna Susilowati, Wakil Pemim­pin Redaksi Rakyat Merdeka Kartika Sari, Pemimpin Re­daksi RM.ID Hesty Firstyarini dan jajaran redaksi, tak mampu menutupi ­tonjolan otot-ototnya yang ke­kar. Gagah banget! Apa sih re­sepnya? 

Ada dua resep yang dibagikan eks Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini. Pertama, olahraga. Andika mengaku, tak pernah alfa berolahraga sejak masih aktif berdinas.

“(Olahraga) sudah jadi kebutuhan. Begitu pensiun, apalagi,” ucapnya, sambil tersenyum.

Dulu, sebelum pensiun, dia berolahraga selama tujuh kali dalam sepekan. Setelah pensiun, intensitasnya bertambah.  

“Kadang-kadang sehari dua kali. Itu kadang-kadang ya. Namun yang tujuh kali dalam seminggu itu wajib. Karena itu aktivitas sehari-hari,” tutur lulusan Akademi Militer (Akmil) 1987 itu. 

Sementara resep kedua, menjaga makanan. Menurut Andika, makanan punya pengaruh 70 persen dalam menjaga kesehatan dan bentuk tubuh. Sisanya, 30 persen, pengaruh olahraga. 

“Nah, makanan ini yang se­betulnya banyak orang tidak tahu. Kita harus ngerem macam-macam. Mulai yang asin kita kurangi, gorengan kita kurangi. Apalagi yang manis-manis. Ini kan yang susah,” tutur Andika. 

Salah satu makanan yang di­santap Andika sehari-hari adalah yang mengandung ­banyak protein. Menurut sains, kata dia, kebutuhan protein manusia sekitar 0,8 gram per berat badan. Jadi kalau berat badan 70 kilogram, kebutuhan protein hariannya sekitar 56 gram.

“Itu untuk mencapai kebutuhan kilo kalori kita berkisar ­antara 2.150 per hari. Jadi, protein itu harus lebih banyak,” jelasnya. 

Bagaimana caranya menghitung? Andika bilang, gampang saja. Tinggal mencari tahu protein yang terkandung dalam ­bahan makanan. Contoh­nya, telur. Dalam satu telur, kata ­Andika, terkandung 3 gram protein.    

“Jadi kalau (butuh) 56 gram, kira-kira 19 telur lah,” imbuhnya.

Bagaimana dengan buah-­buahan? Andika memberi tips untuk menghindari konsumsi buah yang terlalu manis. Semangka, misalnya. 

“Karena begitu manis, fruktosa itu sudah menjadi glukosa,” terang pria kelahiran Bandung, 21 Desember 1964 itu. 

Dua resep itu yang jadi ­andalan Andika dalam menjaga kesehatan dan bentuk tubuhnya. Andika bahkan mengaku tak pernah mengonsumsi suplemen atau vitamin. 

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo