TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

From Nothing To Something, Dulunya Tukang Sapu, Paiman Kini Jadi Wamendes

Oleh: Farhan
Senin, 17 Juli 2023 | 19:47 WIB
Wamendes Prof. Dr. Paiman Raharjo. Foto : Ist
Wamendes Prof. Dr. Paiman Raharjo. Foto : Ist

JAKARTA - From nothing to something. Kira-kira begitulah gambaran nasib Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Prof. Dr. Paiman Raharjo,  yang hari ini diangkat sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) periode 2023-2024 oleh Presiden Joko Widodo. Sesuai Keputusan Presiden Nomor 32/M Tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju.

"Ini adalah amanah yang harus dilaksanakan dengan serius. Saya akan menuangkan pemikiran dan tenaga saya, untuk membantu Presiden Jokowi mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045," kata Prof. Paiman, Senin (17/7).

Perjalanan Paiman sampai ke titik ini tidaklah mudah. Dia tak pernah menyangka, bisa menjadi orang penting di kementerian.

Pria kelahiran Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah 17 Juni 1967 itu memulai lakon hidupnya, dengan menjadi tukang sapu di Yayasan Gembala Baik, Jakarta. 

Kala itu, tahun 1985, Paiman baru saja menyelesaikan SMP di Klaten. 

Kerasnya kehidupan Jakarta, sama sekali tak menciutkan nyali Paiman muda, untuk menaklukkan metropolitan.

Selama jadi tukang sapu, Paiman juga menjalani berbagai pekerjaan lain seperti tukang kebun dan satpam. Ia melakukan semua pekerjaan tersebut dengan dedikasi dan keuletan yang tinggi.

Semangat Belajar

Semangat belajar Paiman, juga tak pernah padam. Dia melanjutkan pendidikan di Sekolah Teknik Menengah (STM) Budhaya Jakarta, dan lulus pada tahun 1989. 

Lulus STM, Paiman kuliah S1 Ilmu Administrasi dan S2 Administrasi di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Jakarta.

Tak cukup sampai di situ, Paiman melanjutkan kuliah S3 Ilmu Administrasi di Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung. Impiannya menjadi doktor, tercapai.

Ini tak lain, karena dia meyakini, kesuksesan bukanlah milik orang kaya.

Paiman percaya, keberhasilan adalah milik setiap individu yang bekerja keras, dan memiliki pendidikan yang memadai.

Paiman kemudian mendapatkan berbagai posisi strategis di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta. Dia memulainya dari jabatan Kepala Sub Bagian, Wakil Dekan, Direktur Program Pasca Sarjana, hingga akhirnya menjadi Rektor universitas tersebut.

Sebagai seorang pemimpin akademik, Paiman berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan reputasi Universitas Moestopo.

Dia ingin menjadikan Moestopo, sebagai institusi pendidikan berkelas dunia, dengan standar internasional.

Tak Lupa Asal-Usul

Meskipun telah meraih kesuksesan di ibu kota, Paiman tidak pernah melupakan asal-usulnya di Klaten.

Dia selalu aktif dalam memberikan sumbangan pemikiran dan upaya, untuk memajukan daerah asalnya.

Paiman sering pulang ke Klaten, untuk bertemu dengan keluarga dan teman-teman. Dia juga aktif menjalin komunikasi yang baik, dengan pemerintah daerah setempat.

Dengan lika-liku kehidupan yang sudah dijalani, Paiman adalah contoh nyata bahwa kesuksesan dapat dicapai melalui kerja keras, ketekunan, dan pendidikan yang memadai.

Dengan perjalanan hidupnya yang menginspirasi, Paiman membuktikan  bahwa seseorang tidak perlu merasa terbelenggu oleh latar belakang atau pekerjaan awal mereka.

Paiman juga telah menjadi panutan bagi banyak orang, dalam menghadapi tantangan hidup, dan mewujudkan cita-cita mereka melalui pendidikan dan kerja keras.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo