TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Sesuai AD/ART, Munas Partai Golkar Baru Bisa Digelar Desember Tahun 2024

Semua Kader Beringin Fokus Menangkan Pileg Dan Pilpres

Oleh: Farhan
Senin, 24 Juli 2023 | 08:37 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Seluruh fungsionaris Golkar dari pusat sampai daerah saat ini sedang fokus-fokusnya memenangkan Pileg dan Pilpres 2024. Tidak ada sama sekali keinginan melakukan suksesi kepemimpinan, karena sesuai AD/ART, Munas Golkar yang beragenda memilih ketua umum, baru akan digelar akhir tahun 2024. Karena itu, semua kader Golkar solid mendukung Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar sampai tuntas.

Penegasan itu disampaikan beberapa Ketua DPD I Golkar, kemarin. Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Tubagus Ace Hasan Syadzily misalnya, meminta embusan isu terkait suksesi kepemimpinan yang muncul saat ini, tidak menggoyangkan Beringin. Sebagai partai yang telah teruji, Ace meminta AD/ART harus dijunjung tinggi, khususnya dalam mekanisme pergantian kepemimpinan.

Ace menyebut, semua kader memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi Ketum Golkar. Asalkan kader tersebut memenuhi persyaratan yang diatur dalam AD/ART partai. Tak kalah pentingnya, calon tersebut harus berkontribusi bagi partai dalam rekam jejak politiknya.

Ketimbang membuang energi bagi sesuatu yang tidak pasti, Ace meminta seluruh kader terus berkonsolidasi dan bekerja memenangkan Golkar pada Pemilu 2024.

“Waktu kita tinggal 205 hari lagi. Lebih baik bekerja keras, kalau merasa menjadi kader,” pesan Wakil Ketua Komisi VIII DPR ini.

Ketua DPD I Partai Golkar Kalimantan Barat Maman Abdurrahman menyayangkan bermunculan tokoh-tokoh yang menyatakan siap maju sebagai Caketum Golkar. Meskipun itu hak asasi, kata Maman, terlalu dini bila saat ini ada kader yang sudah ribut-ribut soal pergantian ketua umum.

Belanda masih jauh. Karena konstitusi partai, Munas baru digelar 2024 akhir,” tegas Maman sambil menegaskan bahwa seluruh kader solid memenangkan Pileg dan Pilpres.

Lalu, Maman bicara soal isu Munaslub. Dia meragukan hal itu akan terjadi. Karena Munaslub bisa digelar kalau mendapat dukungan dari 2/3 DPD, dan harus ada hal mendesak yang menjadi alasan kuat Airlangga mundur.

Maman menyoroti juga soal elektabilitas Golkar yang tidak ada dua digit di sejumlah lembaga survei. Maman mengingatkan, lembaga survei itu hanya meneropong captive market partai atau basis ideologis saja. Mereka tidak menghitung faktor tambahan kekuatan usaha dari calon legislatif (caleg) partai.

“Dalam setiap hasil Pileg, Partai Golkar itu selalu di atas dari hasil survei. Ini yang saya sampaikan data lho, bukan asbun alias asal bunyi,” tutur Wakil Ketua Komisi VII DPR itu.

Ketua DPD Golkar Jawa Timur Sarmuji menyerukan seluruh kader untuk tetap bersabar dan bersatu demi meraih kemenangan pada Pemilu 2024. Ia menilai, saat ini adalah masa yang krusial bagi partai untuk merapatkan barisan dan menyatukan visi misi partai.

Sarmuji mengajak seluruh kader untuk berkomitmen memajukan partai dan mencari solusi terbaik untuk menghadapi tantangan politik yang semakin kompleks.

Saat ini tidak ada satupun DPD Golkar di Indonesia yang mengusulkan Munaslub. Padahal syarat Munaslub adalah diusulkan oleh dua pertiga DPD Provinsi. Bagaimana orang mau jadi Ketum, pintunya nggak kebuka. Pintu terbuka di 2024,” sindirnya.

Ketua DPD Partai Golkar Maluku Utara Alien Mus menyoroti sikap Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia yang mengisyaratkan siap menjadi Caketum Golkar. Alien mempertanyakan kontribusi Bahlil bagi partai. Bahkan setahu Alien, Bahlil itu sudah lama tak pernah aktif lagi di partai. “Sekalipun ada KTA, apakah masih berlaku?” sindirnya.

Isyarat kesiapan Bahlil menjadi Caketum Golkar itu, disampaikan Bahlil saat bertemu dengan para pemimpin redaksi media massa nasional, di Jakarta, Sabtu (22/7). Bahlil yang mengaku masih punya KTA Golkar merasa prihatin dengan terus turunnya tren suara Golkar dalam beberapa survei akhir-akhir ini.

Alien menyarankan, lebih baik Bahlil berkontribusi terlebih dahulu bagi pemenangan Pileg maupun Pilpres. Sebab, seluruh kader harus bisa merebut suara rakyat agar bisa memenangkan Pemilu.

Jika Bahlil benar-benar ingin menjadi ketum dengan mekanisme partai, Alien meminta kenapa tidak bersabar menunggu jadwal Munas, yakni akhir tahun depan. “Kan ada waktunya, nanti tahun 2024. Menangkan dulu Pemilu saja deh,” pinta anggota Komisi IV DPR itu.

Kenapa muncul isu hangat seperti ini di Golkar? Apakah benar mulai ada upaya pelemahan atas kepemimpinan Airlangga di Golkar?

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menyampaikan analisisnya. Kata dia, isu Munaslub di internal Golkar bukanlah hal baru. Isu seperti ini semacam ritual 5 tahunan yang selalu muncul jelang menghadapi Pemilu.

Adi menilai, memanasnya Beringin saat ini, tak lepas dari keputusan Airlangga terkait koalisi Pilpres 2024. Partai lain sudah bikin kongsi politik, sementara Golkar justru belum menentukan sikap.

Adi setuju, saat ini mulai ada kekuatan yang mencoba melemahkan Airlangga. Hal itu, tercermin dari sikap partai soal poros koalisi.

“Memang ada gejolak di internal Golkar, tapi yang bisa menentukan apakah ada Munaslub atau tidak, hanyalah DPD. Hanya mereka yang punya suara,” terang Adi.

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro menilai, kompetisi antar kader Golkar merupakan hal biasa. Namun, dia mengingatkan bahwa isu Munaslub justru tidak akan menguntungkan Golkar. Sebab, pergantian ketum melalui Munaslub akan mengganggu kesolidan Golkar dalam Pemilu.

Siti juga memandang, saat ini Airlangga cukup kokoh. Tercermin dari tiadanya usulan Munaslub di tingkat DPD I dan DPD II.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo