TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Bos Kadin Ajak Jaga Stabilitas Jelang Pemilu

Politik Gaduh, Investor Kabur!

Oleh: Farhan
Senin, 24 Juli 2023 | 08:55 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mewanti-wanti semua komponen bangsa agar menjaga stabilitas politik menjelang Pemilu 2024. Sebab, jika terjadi kegaduhan, investor bakal kabur.

Imbauan tersebut disampai­kan Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid. Ditegaskannya, stabilitas politik sangat dibutuhkan untuk menciptakan iklim usaha yang baik. Stabilitas politik yang terjaga akan mendorong lebih banyak investasi masuk ke In­donesia.

“Investasi akan bermuara pada terciptanya lebih banyak lapangan pekerjaan. Tentu tu­juan akhirnya adalah untuk kesejahteraan rakyat Indone­sia,” kata Arsjad kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Grup) kemarin.

Arsjad menuturkan, Pemilu harus dimaknai sebagai pes­ta rakyat untuk mendapatkan pemimpin bangsa. Hilangkan semua permusuhan.

“Jangan sampai pesta demokrasi rakyat lima tahunan itu mem­buat kegaduhan, kerusuhan dan mengganggu keamanan dalam negeri. Karena itu bisa merugikan dan menghancurkan bangsa,” imbuhnya.

Imbauan ini disampaikan Arsjad sekaligus menjawab isu miring yang beredar soal pertemuannya dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, beberapa waktu lalu.

Arsjad menuturkan, pertemuan itu merupakan hal biasa yang mesti dilakukan semua pihak. Apalagi, dia sempat disebut-sebut masuk Tim Pemenangan Calon Presiden (capres) Ganjar Pranowo.

“Pertemuan jangan diartikan macam-macam. Komunikasi dan silaturahmi harus terus di­jalin dengan siapa saja sesama anak bangsa,” ujarnya.

Menurutnya, sebagai pengusaha, Kadin memiliki kepentingan untuk ikut menjaga stabilitas ekonomi, politik dan kemananan. Apalagi, menjelang pemilu.

Dalam dunia usaha, dipapar­kan Arsjad, segala perubahan dapat terjadi dengan cepat. Ber­bagai tantangan harus dihadapi. Termasuk tahun politik.

Dia menilai, memasuki tahun politik, ancaman badai resesi global merupakan salah satu risiko terberat yang harus dihadapi oleh setiap pengusaha.

Dalam pandangannya, komu­nikasi dan silaturahmi menjadi kunci berbagai macam perso­alan. Apalagi, hal itu dilakukan oleh tokoh-tokoh bangsa dan tokoh partai politik, sebagai konstestan pemilu 2024.

“Tidak hanya dengan Pak Prabowo. Saya juga akan men­jalin komunikasi dengan tokoh politik lainnya,” ujar pria berusia 53 tahun ini.

Dia menegaskan, menjaga sta­bilitas politik dan kemanan bukan hanya tugas aparat keamanan, melainkan semua pihak.

“Kalau stabilitas politik dan keamanan tidak terjaga, maka para investor akan kabur. Dampak negatifnya pasti bakal dirasakan masyarakat,” ingat Arsjad.

Apalagi, saat ini dunia in­ternasional mengakui bahwa Indonesia merupakan negara yang menjanjikan dan idaman para investor.

Perekonomian Indonesia saat ini berada dalam posisi yang lebih stabil dan lebih baik dibandingkan dengan negara lain.

“Jangan merusak kepercayaan dunia kepada Indonesia. Se­muanya harus kita lakukan demi kepentingan bangsa dan negara,” pesannya.

Dia berharap, persaingan poli­tik tidak menyebabkan inves­tor wait and see dalam mena­namkan modalnya di Indonesia. Proses tahapan Pemilu mesti berjalan kondusif.

“Dengan begitu, Kadin opti­mistis investasi yang ditarget­kan Presiden Jokowi sebanyak 1.400 triliun bisa tercapai tahun ini,” imbuh Direktur Utama PT Indika Energy Tbk ini.

Sebelumnya, Menteri Investa­si/Kepala Badan Koordinasi Pe­nanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, realisasi investasi sepanjang semester I-2023 mencapai Rp 668,7 triliun atau 48,5 persen dari target yang ditetapkan Presiden Jokowi sebesar Rp 1.400 triliun.

Capaian realisasi investasi tersebut tumbuh 16,1 persen dibandingkan capaian pada periode sebelumnya. “Kami optimis target tercapai. In­sya Allah mohon doa,” kata Bahlil.

Sepanjang Januari-Juni 2023, realisasi Penanaman Modal As­ing (PMA) mencapai Rp 363,3 triliun (53,5 persen) dan realisasi Penanaman Modal Dalam Neg­eri (PMDN) mencapai Rp 315,4 triliun (46,5 persen).

Proyek investasi di paruh per­tama tahun 2023 ini tersebar paling banyak di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tengah dan Banten.1

Realisasi investasi Semester I-2023 tersebar di sektor indus­tri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatan­nya, transportasi, gudang dan telekomunikasi, pertambangan, perumahan, kawasan industri dan perkantoran, serta industri kimia dan farmasi.1

Singapura, China, Hong Kong, Jepang dan Amerika Serikat tercatat sebagai lima negara teratas yang paling banyak menanamkan moda1l di Indonesia sepanjang Semester I-2023.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo