Konsisten Jalankan Enam Resep Jitu
Indonesia Negara Kuat Dalam Waktu 30 Tahun
JAKARTA - Pemerintah mengaku punya enam resep jitu agar Indonesia menjadi negara kuat dalam 30 tahun. Resep ini diklaim ampuh karena tidak ada negara yang bisa mendikte Indonesia. Terutama dalam mengeluarkan kebijakan strategis di dalam negeri.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, resep jitu yang pertama, Indonesia terus melakukan industrialisasi melalui hilirisasi untuk pertumbuhan dan ketahanan ekonomi.
Kedua, dekarbonisasi untuk mempercepat net-zero, sekaligus menangkap peluang ekonomi hijau. Ketiga, menyelenggarakan pendidikan yang terjangkau dan berkualitas untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil.
Keempat, menyeimbangkan semua lini untuk menyelesaikan ketimpangan sosial ekonomi di Indonesia. Kelima, mendigitalisasikan layanan untuk pemerintahan yang efisien, transparan, dan inklusif
Keenam, mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan interkoneksi orang, barang dan informasi.
“Keenam agenda ini memang tidak akan selesai dalam satu kepresidenan. Jika konsisten melakukan ini, maka kita akan menjadi negara kuat dalam waktu 30 tahun,” ujar Luhut dalam acara Nikel Conference 2023 di Jakarta, kemarin.
Eks Menko Polhukam ini menegaskan, untuk mendukung rencana Indonesia menjadi negara maju, investor harus mematuhi kebijakan yang sudah dikeluarkan Indonesia.
Salah satu kebijakan yang dimaksud, yakni mematuhi pelarangan ekspor mineral mentah seperti yang saat ini sudah diberlakukan untuk bijih nikel dan bauksit.
Luhut menegaskan, jika para investor tidak patuh, Pemerintah tidak akan segan-segan memberhentikan operasionalnya yang ada di Tanah Air.
“Mereka harus mematuhi ini. Kalau investor tidak mematuhi, kami akan stop operasional di Indonesia dan akan kami lakukan review. Ada pesan tertulis Pemerintah.
Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bogat Widyatmoko menjelaskan, untuk mewujudkan cita-cita Indonesia kuat juga harus diiringi dengan tiga landasan yang berkualitas. Yaitu, supremasi hukum, stabilitas dan ketangguhan diplomasi.
Bagot menilai, saat ini supremasi hukum di Indonesia masih menyisakan permasalahan, meskipun sudah mulai membaik.
Dari stabilitas terutama keamanan, di beberapa daerah masih ditemui sejumlah tantangan. Hal ini pula yang akhirnya mengganggu iklim investasi.
“Ke depan, landasan supremasi hukum, stabilitas, dan ketangguhan diplomasi harus diwujudkan dengan transformasi kondusif dan efektif untuk berbagai transformasi sosial dan tata kelola,” ujarnya.
Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menilai, hilirisasi akan menjadi faktor penentu Indonesia untuk naik tingkat dari negara berkembang menjadi negara maju.
Menurutnya, Pemerintah tidak boleh goyah walaupun tekanan datang dari dunia internasional. Terutama negara Eropa Barat yang menggugat Indonesia soal larangan ekspor bijih nikel di World Trade Organization (WTO)
“Indonesia akan menjadi kuat jika berhasil dalam hilirisasi. Karena, pertumbuhan ekonominya bakal ditopang sektor manufaktur. Bukan lagi ditopang konsumsi,” tutupnya
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 17 jam yang lalu
TangselCity | 15 jam yang lalu