Duet Prabowo-Erick Makin Kentara
PKB: Belum Final Ah!
JAKARTA - Sinyal kuat duet Prabowo-Erick semakin kentara, setelah dua tokoh itu bersama dengan Presiden Jokowi dalam beberapa kesempatan terakhir. Tapi, PKB menilai, itu cuma spekulasi. Belum final.
Belum lagi, nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, sering moncer di bursa Calon Wakil Presiden (Cawapres) berbagai survei. Terutama, bila disandingkan dengan Capres Prabowo Subianto.
Saat kunjungan ke PT Pindad di Malang, Senin (24/7), Prabowo dan Erick Thohir, terlihat akrab. Dua pembantu Jokowi di Kabinet Indonesia Maju Jilid II itu duduk bersebelahan di mobil rantis Maung-Indonesia 1.
Prabowo nyetir, Erick jadi co-driver. Sementara Jokowi duduk tenang sebagai penumpang di belakang bersama Ibu Negara Iriana Jokowi. Berbagai peristiwa ini memicu spekulasi Jokowi sudah merestui duet Prabowo-Erick di Pilpres 2024.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai, segala yang beredar sebatas spekulasi. “Belum final lah itu,” kata Gus Jazil kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Grup) di Jakarta, kemarin.
PKB yakin, Prabowo dan Partai Gerindra tidak akan mengkhianati perjanjian yang telah dibentuk dalam bingkai Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Setidaknya, sampai detik ini PKB yakin, koalisi dengan Gerindra berjalan dengan baik. Prabowo dan elite Gerindra, lanjut Gus Jazil, berkali-kali menyampaikan komitmen untuk setia dengan PKB di berbagai forum. Ditegaskan di PKB, tak ada nama lain selain Prabowo dan Cak Imin.
“Prabowo dan Gerindra itu amanah, apalagi Pak Prabowo sudah tahu rasanya dikhianati. Masa akan mengkhianati PKB? Tak mungkin. Kami juga yakin Prabowo akan berpasangan dengan Gus Muhaimin Iskandar,” yakinnya.
Sementara itu, Partai Amanat Nasional (PAN) yang siap berembuk menjodohkan Erick dengan Prabowo. ‘Pasti, kalau misalkan nanti sudah ada semacam sinyal-sinyal, kita musyawarahkan. Duduk bareng membahas ini,” kata Yandri dalam pesannya kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Grup), kemarin.
Musyawarah, kata Yandri, untuk menyelaraskan visi-misi dan memenuhi kepentingan partai-partai dalam koalisi. “Untuk menyamakan atau membagi strategi pemenangan, sharing power, dan kesepakatan lain,” tuturnya.
Diakuinya, saat ini PAN hanya fokus pada satu sosok yakni Erick sebagai Cawapres. Artinya, siapapun yang memilih Erick, PAN bakal masuk ke koalisi tersebut. “Nama kami satu, Pak Erick Thohir,” tandasnya.
Sedangkan Ketua DPP PAN, Intan Fauzi yakin, jagoannya akan dipilih sebagai Cawapres. Sebab, dalam berbagai survei, Erick di posisi teratas. Bahkan, menjadi penentu kemenangan di poros Capres manapun.
“Hasil survei Indikator Politik Indonesia terbaru, menyebutkan jika Pak Erick digandeng Cawapres akan menentukan kemenangan. Ini menegaskan, keputusan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan dalam mendukung Pak Erick Thohir sudah tepat,” kata Intan, kemarin.
Ketua Umum Perempuan Amanat Nasional (PUAN) menyarankan, Prabowo maupun Ganjar mempertimbangkan baik-baik nama Erick. Dikatakan, penentuan Cawapres semakin cepat, semakin baik.
“Supaya bisa mempersiapkan pemenangan di lapangan. Paling tidak nantinya bisa lebih meningkatkan hati calon pemilih dan sisi lain memberikan kepastian bagi banyak sektor,” kata dia.
Untuk diketahui, Lembaga survei Indikator Politik Indonesia (IPI) merilis survei elektabilitas Cawapres di Pilpres 2024. Dari 5 nama yang dimunculkan, Menteri BUMN, Erick Thohir unggul dengan perolehan elektabilitas sebesar 22,9 persen. Disusul Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil 20,1 persen,
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno 17,5 persen, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono 12,5 persen, dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa 9,8 persen.
Sebelumnya, Erick menghormati pihak yang mendorongnya sebagai Cawapres. Namun, dia mengaku tak mau kawin paksa dalam Pilpres 2024. Harus ada chemistry dengan Capres maupun koalisi partai.
Kata Erick, ada empat syarat dirinya bersedia dilamar sebagai Cawapres. Pertama, Erick ingin mengetahui koalisi dan komitmen kerja sama di dalamnya.
Kedua, Erick hanya mau mendampingi bakal Capres yang telah memiliki chemistry dengan dirinya. “Saya tidak mau jadi bagian yang dipaksa kawin. Jangan, nggak enak juga,” tegas Erick Persija Training Ground, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Sabtu (22/7).
Ketiga, Erick ingin melanjutkan program Pemerintah Jokowi. Sebab, keberlanjutan program kunci untuk mempercepat pembangunan Indonesia. Keempat, Erick mengaku tidak ingin menjadi bagian dari pemerintahan yang hanya mengejar kekuasaan dan tidak ada hasil kerjanya buat bangsa dan negara.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 14 jam yang lalu
TangselCity | 12 jam yang lalu