PSSI Pasti Hadir
Erick: Tak Ada Yang Bisa Gantikan Duka Keluarga Korban Kanjuruhan
JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menegaskan, duka Kanjuruhan tak tergantikan. Sebesar apa pun upaya yang dilakukan seluruh pihak, tidak ada yang dapat mengobati rasa kehilangan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, Malang.
"Kehilangan keluarga bukan hal mudah, itu perlu diakui. Apapun effort-nya, tidak ada imbangannya. Saya bikin konser amal ke Bekasi. Kita kumpulkan dana sumbangan, dan sumbangannya telah kami sampaikan. Bahkan, keluarga korban juga kami undang. Apakah itu cukup? Tentu tidak," ungkap Erick kepada media di Jakarta, Selasa (25/7).
Karena itu, PSSI mendukung langkah hukum yang saat ini tengah berjalan. PSSI mendukung penegakan sanksi hukum yang maksimal.
"Kami akan dorong adanya hukuman maksimal, tanpa harus berpolemik. Kita kan punya sistem pengadilan. Pengadilan lah yang memproses. Kami tidak dapat mengintervensi sistem peradilan, tetapi kami mendorong sanksi itu," tutur Erick.
Mantan Presiden Inter Milan ini juga menekankan, proses perbaikan pasca Tragedi Kanjuruhan, perlu terus dilanjutkan. Salah satunya, rencana perbaikan.
Pemerintah Pusat telah memasukkan Stadion Kanjuruhan, sebagai salah satu dari 22 stadion yang diperbaiki. Salah satu targetnya adalah perbaikan akses suporter di stadion. Memastikan suporter pulang dengan selamat.
"Memang, ada yang menginginkan agar stadion ini tidak direnovasi. Tapi, keputusan harus diambil. Ini mau diapakan. Karena pemerintah pusat sudah memasukkan Stadion Kanjuruhan, sebagai salah satu dari 22 Stadion yang dibangun," katanya.
Tragedi Kanjuruhan memiliki dampak yang sangat besar terhadap langkah - langkah perbaikan persepakbolaan Indonesia.
Pertama, diawali dengan kehadiran FIFA ke Indonesia. Dalam pertemuan dengan Presiden FIFA Gianni Infantino, Presiden Jokowi menyampaikan keinginan untuk membangun sepak bola secara serius.
Kemudian diputuskan, selama kompetisi liga, untuk sementara tidak dihadiri oleh suporter dari tim tamu.
Keputusan tersebut diambil, demi mencegah terulangnya kembali Tragedi Kanjuruhan.
"Dengan kerendahan hati, kami memohon suporter bersabar. Kami tidak bermaksud mengekang. Itu bagian dari regulasi," ujar Erick.
Program - program baru lainnya adalah perbaikan di sistem perwasitan, sistem keamanan stadion, hingga sistem perizinan kompetisi.
Erick pun membuka diri, jika ada pihak keluarga korban yang ingin berdiskusi dengan PSSI.
"Kami terbuka. Saya pastikan PSSI hadir. Kami hadir untuk memperbaiki sepak bola. Saya tidak ingin PSSI disebut terus berdiam diri," ucap Erick.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 7 jam yang lalu