TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Anies Selalu Di Peringkat 3

JK Inget Trump Dan Pilgub DKI

Oleh: Farhan
Selasa, 01 Agustus 2023 | 09:15 WIB
Mantan Wapres Yusuf Kalla dalam sebuah acara di Gedung DPR. Foto : Ist
Mantan Wapres Yusuf Kalla dalam sebuah acara di Gedung DPR. Foto : Ist

JAKARTA - Selama ini, Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) dianggap sebagai salah satu pendukung Anies Baswedan. Lalu, bagaimana perasaan JK mengetahui posisi jagoannya itu, selalu berada di urutan ketiga, di bawah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, dalam berbagai survei capres? JK tampak kalem-kalem saja.

JK berkeyakinan, Anies masih punya peluang memenangi Pilpres. Untuk memperkuat keyakinannya itu, JK mengingatkan kemenangan Donald Trump di Pilpres Amerika Serikat (AS) tahun 2016, dan kemenangan Anies di Pilkada DKI tahun 2017.

Hal tersebut diungkap JK kepada wartawan usai menjadi pembicara di litik, di acara Seminar Anak Muda untuk Politik, di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

JK menganalogikan posisi Anies saat ini seperti Trump pada Pilpres AS tahun 2016. Saat itu, elektabilitas Trump selalu di bawah saingannya, Hillary Clinton, tapi saat pemilihan, Trump berhasil jadi pemenangnya.

“Menurut peneliti, Trump juga rendah sekali elektabilitasnya, tapi Trump terpilih,” sebut JK.

Kemudian, JK juga menyinggung soal kemenangan Anies di Pilkada DKI Jakarta 2017. Saat itu, kata JK, pasangan Anies-Sandiaga Uno tidak dijagokan. Karena elektabilitasnya sangat rendah dibandingkan rivalnya; pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)-Sylviana Murni.

“Waktu di DKI juga Anies terendah kan, posisi 3, tapi kemudian dia yang terpilih,” beber Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu.

Lalu, apa kata parpol pengusung Anies? PKS sependapat dengan pernyataan JK. Juru Bicara PKS, Ahmad Mabruri menceritakan perjuangan partainya saat mendukung Anies di Pilgub DKI, 6 tahun lalu.

“PKS mengusung Anies di Pilkada DKI 2017. Di survei, Anies selalu nomor buncit. Namun jadi Gubernur DKI tuh,” ucap Mabruri, kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Grup), kemarin.

Dia pun optimis, hal itu akan terjadi juga di Pilpres 2024. Menurut dia, peluang Anies sangat besar memenangi Pilpres.

Senada dikatakan Partai Demokrat. Kepala Badan Komunikasi Strategis dan Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra optimis Anies akan menang Pilpres. Alasannya, mayoritas masyarakat ingin perubahan.

Menurut dia, hal itu bisa dilihat dari dari hasil survei Utting Research yang berbasis di Australia.

Dalam survei itu, 61 persen responden ingin kandidat Capres melanjutkan program pemerintahan Jokowi dengan sejumlah perbaikan, 20 persen ingin kandidat capres membuat visi misi baru dan berbeda. Hanya 18 persen pemilih menginginkan keberlanjutan.

“Kami datang ke daerah-daerah dan memang seperti itu, masyarakat memang menginginkan adanya perubahan dan perbaikan dalam semua aspek,” ujarnya.

Karena itu, Herzaky menilai, langkah Demokrat yang bergabung dalam Koalisi Perubahan mengusung Anies sangat tepat. Terlebih, Demokrat juga memiliki jargon perubahan dan perbaikan.

“Rekam jejak Pak Anies sudah terbukti dalam menghadirkan perubahan yang lebih baik dan beliau kerjakan di Jakarta, sehingga di daerah kami mendapat informasi bahwa gelombang dukungan untuk Pak Anies semakin besar dan berpotensi akan bisa naik terus,” terang dia.

Pengamat Politik Ujang Komarudin menilai, peluang Anies masih terbuka memenangi Pilpres. Apalagi, jika Pilpres jadi tiga pasang calon. “Jika Anies bisa berhasil masuk ke putaran dua, dia berpeluang jadi Presiden. Mengulang seperti Pilkada DKI,” ujarnya.

Menurut dia, saat ini Pilpres masih cair. Semua partai masih bisa berubah koalisi.

Untuk diketahui, berdasarkan rilis survei Indikator Politik Indonesia (IPI) terbaru menunjukkan, elektabilitas Prabowo mencapai 36,8 persen, Ganjar mencapai 35,7 persen dan Anies Baswedan 21,5 persen. “6,1 persen tidak tahu atau tidak jawab,” sebut Direktur Eksekutif IPI, Burhanudin Muhtadi, Minggu (23/7).

Dalam survei yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Anies ada di posisi ketiga juga, dengan elektabilitas 21,7 persen. Sedangkan Prabowo 34,5 persen dan Ganjar 33,3 persen.

Komentar:
Berita Lainnya
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo