TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Ribuan Warga Kelaparan, 6 Meninggal

Papua, Tolong...Tolong...Tolong...

Oleh: Farhan
Selasa, 01 Agustus 2023 | 09:45 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

PAPUA - Kabar menyedihkan datang dari Bumi Cenderawasih. Dampak buruk El Nino yang dikhawatirkan Pemerintah sejak jauh-jauh hari, akhirnya jadi kenyataan. Di Papua, ribuan warga kelaparan, 6 orang dikabarkan meninggal dunia. Wahai elite politik yang lagi sibuk dengan Pemilu 2024, ayo tolonglah saudara-saudara kita di Papua.

Ada dua distrik yang mengalami bencana kelaparan dahsyat di Papua. Yakni, Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi yang terletak di Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Gelombang panas berkepanjangan membuat tanaman warga mati. Padahal sehari-hari, warga di dua distrik tersebut, mengandalkan hasil alam untuk memenuhi kebutuhan hidup. Akibatnya, tak ada bahan makanan yang bisa mereka makan.

Tercatat, ada sekitar 7.500 warga yang tinggal di dua distrik tersebut. Saat ini, kondisi mereka sungguh memprihatinkan. Kurangnya asupan makanan, membuat warga lemas dan rentan terserang penyakit. Hingga kemarin, 6 warga dilaporkan meninggal dunia. Satu di antaranya masih anak-anak.

“Enam warga meninggal dunia akibat bencana kekeringan ini dan juga kelaparan bagi masyarakat di daerah terdampak,” ungkap Bupati Puncak Willem Wandik.

Kemarin, Presiden Jokowi mengaku sudah mendapat kabar soal bencana kelaparan yang terjadi di Papua Tengah. Kepala Negara memastikan, terus memantau dan segera bertindak atas musibah yang terjadi.

Berdasarkan laporan yang diterima Presiden, bencana ini disebabkan sejumlah faktor, terutama cuaca ekstrem di sejumlah distrik di dataran tinggi. “Dalam cuaca ekstrem, tanaman tidak bisa tumbuh sehingga masyarakat kesulitan mendapatkan bahan makanan,” kata Jokowi.

Selain faktor alam, kondisi keamanan di dua distrik tersebut jadi pemicu minimnya persediaan bahan makanan bagi ribuan warga yang tinggal di sana. Sebab, pengiriman logistik makanan jadi terhambat. Di tambah lagi dengan medan yang sulit, membuat pilot tak berani mendaratkan pesawatnya.

Karena itulah, saya menginstruksikan jajaran TNI untuk membantu mengawal pengiriman bantuan ke wilayah Papua Tengah,” ujar Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga sudah memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, dan Pemerintah Daerah (Pemda) di Papua untuk segera melakukan penanganan secepatnya. Agar warga yang kelaparan dan terserang penyakit bisa secepatnya ditolong.

Sementara itu, Kepala BNPB Suharyanto menjelaskan lebih detail, ihwal kejadian di sana. El Nino menyebabkan sejumlah derah di Papua Tengah mengalami hujan es dan cuaca ekstrem yang berubah-ubah. Akibatnya, tanaman jagung yang menjadi makanan pokok warga, mati. Karena gagal panen, 7.500 warga mengalami kelaparan hebat.

Ada fenomena kedinginan yang luar biasa,” kata Suharyanto, dalam webinar FMB9: Waspadai Dampak El Nino, kemarin.

Sesuai perintah Presiden, BNPB akan mengirimkan sejumlah bantuan ke Papua untuk mengatasi bencana kelaparan ini. Sebanyak 50 ton beras, makanan siap saji, dan serta peralatan pendukung lainnya, segera dikirim ke Papua Tengah.

Rinciannya, 10 ribu paket makanan siap saji, 3 ribu paket kemasan rendang, 3 ribu susu protein, dan 3 ribu paket sembako. Selanjutnya ada 2 ribu tenda gulung, 10 ribu selimut , 2 ribu matras, 2 ribu kasur lipat, 2 ribu stel pakaian anak, 2 ribu stel pakaian dewasa, 4 tenda pengungsi, 20 unit genset, dan 3 unit motor trail.

Selain distribusi bantuan makanan, BNPB juga akan mengirimkan obat-obatan, serta penyuluhan kesehatan juga dilakukan secara berkala. Operasi pemantauan dan penanganan kesehatan ini juga didampingi oleh Emergency Medical Team (EMT) Regional Papua.

Dalam rangka mendukung upaya penanganan darurat kekeringan di kawasan Pegunungan Tengah Papua itu, Suharyanto bersama Muhadjir akan bertolak ke Papua Tengah, Rabu (2/8) dini hari. Mantan Pangdam V Brawijaya itu juga akan membawa dan menyerahkan langsung dukungan logistik serta peralatan kepada Pemda setempat.

Ada fenomena kedinginan yang luar biasa,” kata Suharyanto, dalam webinar FMB9: Waspadai Dampak El Nino, kemarin.

Sesuai perintah Presiden, BNPB akan mengirimkan sejumlah bantuan ke Papua untuk mengatasi bencana kelaparan ini. Sebanyak 50 ton beras, makanan siap saji, dan serta peralatan pendukung lainnya, segera dikirim ke Papua Tengah.

Rinciannya, 10 ribu paket makanan siap saji, 3 ribu paket kemasan rendang, 3 ribu susu protein, dan 3 ribu paket sembako. Selanjutnya ada 2 ribu tenda gulung, 10 ribu selimut , 2 ribu matras, 2 ribu kasur lipat, 2 ribu stel pakaian anak, 2 ribu stel pakaian dewasa, 4 tenda pengungsi, 20 unit genset, dan 3 unit motor trail.

Selain distribusi bantuan makanan, BNPB juga akan mengirimkan obat-obatan, serta penyuluhan kesehatan juga dilakukan secara berkala. Operasi pemantauan dan penanganan kesehatan ini juga didampingi oleh Emergency Medical Team (EMT) Regional Papua.

Dalam rangka mendukung upaya penanganan darurat kekeringan di kawasan Pegunungan Tengah Papua itu, Suharyanto bersama Muhadjir akan bertolak ke Papua Tengah, Rabu (2/8) dini hari. Mantan Pangdam V Brawijaya itu juga akan membawa dan menyerahkan langsung dukungan logistik serta peralatan kepada Pemda setempat.

Kami BNPB bersama Menko PMK sebagai representasi Pemerintah pusat akan hadir memberikan dukungan langsung kepada pemerintah Kabupaten Puncak atas bencana kekeringan. Semoga dukungan itu dapat meringankan beban saudara kita disana,” imbuhnya.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengingatkan, dampak El Nino tidak bisa dipandang sebelah mata. Pihaknya sudah mencoba mengirimkan bahan makanan ke lokasi.

Memang, ada sejumlah rintangan. Selain harus menggunakan pesawat, proses pengiriman bantuan juga diganggu oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). “Tapi, setelah berkomunikasi dengan tokoh adat dan tokoh gereja, bantuan sudah mulai masuk ke sana. Dan sudah mulai teratasi,” katanya.

Kejadian di Papua Tengah, harus menjadi atensi bagi kepala daerah lain untuk memahami dampak El Nino, dan daerah mana saja yang berpotensi terdampak. “Kepala BMKG diundang, sehingga rekan-rekan daerah bisa memahami dampak potensi El Nino di mana saja,” pesan Tito.

Di dunia maya, bencana kelaparan yang terjadi di Papua mendapat perhatian besar warganet. “Alangkah mirisnya mendengar berita sperti ini,” cuit @FatraIncs. “Waduh, gimana sih ini? Kasihan banget,” sahut @mikahakim3. “Turut prihatin. Nggak pernah menyangka di Indonesia yang kaya raya ini masih terjadi rakyatnya meninggal karena kelaparan,” ucap @68Supriyono.

Akun @rudis84 lantas mengungkit Papua sebagai daerah kaya akan tambang emas, tapi rakyatnya masih sengsara. “Miris banget. Daerah yang kaya akan tambang justru rakyatnya nggak keurus,” sesalnya. “Ya Allah, kok bisa terjadi kelaparan di negeri yang subur makmur gemah ripah loh jinawi. Apa yang salah dengan negeri ini?” kata @aa_nabiel, heran.

Akun @GabrielleNass01 menyerukan pada politisi yang lagi ribut urusan Pilpres, agar perhatikan nasib warga di Papua. “Hai para Capres dan para pendukungnya. Tidak adakah kalian yang mau bersuara atas musibah ini,” ujarnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo