Soal Godaan Cawapres, PDIP Khawatir Gibran Kemakan Gombalan
JAKARTA - PDIP ikut memantau isu putra sulung Jokowi Gibran Rakabuming Raka yang dijagokan jadi Cawapres Prabowo Subianto. Partai berlambang Banteng ini menilai wacana tersebut hanya gombalan saja. Gibran pun diingatkan tak kemakan gombalan tersebut.
Saran tersebut disampaikan Politisi Senior PDIP, Deddy Sitorus dalam sebuah diskusi Adu Perspektif x Total Politik, Selasa (2/8).
Awalnya, Deddy Sitorus bicara tentang kelincahan Gibran dalam berpolitik. Dia tidak sependapat dengan rekan separtainya, Panda Nababan yang menyebut Gibran masih ingusan. "Gibran bukan anak ingusan, sudah lama dia nggak ingusan. Toh dia Wali Kota lho," kata Deddy.
Menurut dia, anak muda seusia Gibran lagi lapar-laparnya. Makanya, apapun itu yang beraroma sedap, Gibran makan. Bukan cuma makanan, lanjut Anggota Komisi VI DPR tersebut, Gibran juga memakan rayuan dan gombalan.
"Makan jeroan, makan gule, makan rayuan, makan gombal, semua dimakan dia. Itu kalau Gibran. Lagi enak-enaknya makan," imbuh dia.
"Makanya lihat saja, dia kalau ada acara kan, sama Pak Prabowo makan, sama Pak Ganjar Pranowo makan, memang lagi suka makan. Cuma sayang bukan cuma makanan, tapi gombal dan rayuan juga dia makan," sambungnya.
Mendengar hal tersebut, Gibran meresponsnya. Gibran mengatakan, analogi dirinya memakan semuanya adalah salah. Menurutnya, ia tidak banyak makan dari para politikus yang ia temui, tapi banyak belajar.
“Itu analogi yang salah, bukan banyak makan tapi banyak belajar. Ya terima kasih Pak Deddy Sitorus," kata Gibran di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, kemarin.
Namun, Gibran juga tidak menampik dirinya banyak makan. Ia juga sempat berkelakar bahwa dirinya bukan YouTuber Nex Carlos yang terkenal dengan konten makannya. "Banyak belajar, banyak makan, bedalah. Banyak makan aku tetap kurus," kata dia.
Suami Selvy Ananda itu mengaku, selama ini banyak belajar dengan para bakal Capres dan ketua umum partai yang ia temui. Makanya, dia tidak pernah menolak bila diajak bertemu dengan para tokoh-tokoh politik. "Saya nggak pernah nolak kalau diajak makan," terang Gibran.
Soal isu Cawapres, Gibran menegaskan, akan fokus dulu di Solo. Dia juga tidak tahu menahu soal gugatan batasan usia Cawapres ke MK.
Meski terus menolak, gombalan terhadap Gibran jadi Cawapres makin sering. Misalnya, yang dilakukan Gus Miftah di acara Talkshow kebangsaan di Pendapi Gede, Balai Kota Solo, kemarin.
Dalam kesempatan itu, Gus Miftah sempat menyapa Gibran sebagai Cawapres. "Beli gorengan dapatnya ramen, eh ada Mas Gibran Calon Wakil Presiden," kata Gus Miftah, di hadapan peserta yang didominasi kalangan pelajar hingga mahasiswa itu.
Mendengar hal tersebut, Gibran hanya tersenyum dan melambaikan tangan mengisyaratkan tidak. "Nggak bahaya tah? Nggak, nggak, nggak," kata Gus Miftah.
Sementara, Pengamat Politik dari Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad menilai, Gibran adalah seorang politisi, jadi wajar dia membuka semua kemungkinan politik untuk menunjang karirnya di masa depan.
Sebagai pendatang baru di politik dan memiliki masa depan yang potensial, potensi mengejar karir yang lebih moncer adalah sesuatu yang tidak bisa dihindarkan," kata Saidiman, saat dihubungi Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Grup), kemarin.
Menurut dia, gombalan terhadap Gibran soal Cawapres adalah hal yang wajar. Apalagi, elektabilitas dia juga lumayan. Namun, dia terkendala batas minimal umur maju Cawapres.
Untuk diketahui, umur Gibran belum memenuhi syarat maju jadi Cawapres. Dalam UU Pemilu bakal Cawapres harus sudah 40 tahun. Saat ini, Gibran masih 35 tahun.
Namun, soal syarat umur Cawapres ini sedang digugat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ke Mahkamah Konstitusi (MK). Jika disetujui, Gibran bisa maju Cawapres.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 20 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 19 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu