TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Produksi Gabah Dalam Negeri Merosot

Bulog Kebut Impor Beras

Oleh: Farhan
Editor: admin
Selasa, 15 Agustus 2023 | 10:23 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Langkah Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) mempercepat realisasi impor beras sudah tepat. Sebab, produksi gabah di dalam negeri telah menunjukkan penurunan akibat terdampak kemarau panjang.

Peneliti Center for Indone­sian Policy Studies (CIPS) Has­ran mengatakan, bila berkaca dari pengalaman tahun 2022, impor untuk konsumsi dan sta­bilisasi harga beras memang biasanya dilakukan di akhir tahun. Tepatnya, kata dia, saat musim panen telah usai dan saat cadangan beras Pemerintah di gudang Bulog sudah menipis.

Tapi untuk tahun ini, papar Hasran, El-nino (kemarau pan­jang) sudah diprediksi bakal mengurangi hasil panen Indone­sia. Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tidak akan cukup hingga akhir tahun.

“Dalam situasi seperti ini, wajar saja, bahkan malah su­dah seharusnya impor dilaku­kan lebih cepat. Tidak perlu menunggu hingga akhir tahun,” ucap Hasran kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Grup), kemarin.

Karena itu, ia menyambut baik rencana Bulog yang akan melakukan percepatan impor beras tersebut.

Dia menjelaskan, beras impor di Indonesia dibedakan men­jadi dua, yaitu untuk keperluan bahan baku industri dan untuk keperluan konsumsi.

Sejauh ini yang masih diper­bolehkan impor adalah untuk keperluan industri. Sedangkan untuk keperluan konsumsi, hanya bisa dilakukan oleh Bulog.

“Dan itu pun perlu menda­patkan persetujuan dari rapat koordinasi lintas kementerian,” katanya.

Di kesempatan berbeda, Direk­tur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto menjelaskan, dengan mulai turunnya produksi gabah atau beras dalam negeri pada semester II dibandingkan semes­ter I, maka potensi penyerapan dalam negeri di semester II akan lebih rendah dari enam bulan pertama tahun ini.

Untuk itu, upaya pemenuhan kebutuhan stok CBP memang harus segera dipenuhi dari sum­ber lain yaitu importasi beras sesuai yang sudah diputuskan Pemerintah.

Mokhamad bilang, sesuai penugasan yang diberikan oleh Pemerintah, Bulog harus melaku­kan penyerapan gabah atau beras dalam negeri secara maksimal.

“Dan percepatan realisasi im­portasi beras,” kata Mokhamad melalui siaran pers, Jumat (11/8).

Ia menegaskan, pihaknya telah melakukan upaya mitigasi dengan menyerap gabah atau beras hasil petani dalam negeri sebanyak-banyaknya.

Realisasi penyerapan sampai 10 Agustus 2023 sudah menca­pai 780 ribu ton.

Di samping itu, pihaknya melakukan percepatan realisasi impor, sesuai penugasan yang diberikan Pemerintah.

Selain memaksimalkan penyerapan produksi dalam negeri, pihaknya juga berkoordinasi se­cara intens dengan negara pengim­por untuk percepatan kedatangan beras impor ini ke Indonesia.

“Saat ini sudah terealisasi se­banyak 1,6 juta ton,” tuturnya.

Ia menambahkan, pihaknya terus memaksimalkan seluruh instrumen sebagai langkah anti­sipasi menghadapi El Nino. Ser­ta untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pangan dengan melibatkan kelompok tani, penggilingan tradisional dan para stakeholder lainnya.

Pihaknya juga terus berkoor­dinasi dengan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah (Pemda) guna menjaga pemerataan ketersediaan stok.

“Menyikapi dampak El Nino ini, masyarakat jangan khawatir. Stok beras yang dikuasai Bulog saat ini mencapai 1,33 juta ton,” katanya.

Di samping itu, proses penyerapan produksi dalam negeri juga masih terus dilakukan dan masih ada sisa kontrak. Sisa kuota impor beras akan terus diupayakan bisa didatangkan lebih cepat ke Indonesia.

“Bulog terus menjamin kebu­tuhan pangan, khususnya beras akan terus tersedia, terutama dalam kondisi rawan seperti saat ini,” sambungnya.

Ia meyakini, kebijakan Pe­merintah untuk mengimpor beras melalui Perum Bulog akan semakin memperkuat stok cadangan beras Pemerintah.

“Hal ini dipastikan, mem­berikan dampak untuk men­jaga stabilisasi harga beras dan menyikapi dampak El Nino,” pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit