TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

53 Hari Lagi Pendaftaran Capres, Ganjar-Prabowo-Anies Masih Pada Jomblo

Oleh: Farhan
Senin, 28 Agustus 2023 | 08:32 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Pendaftaran Capres-Cawapres Pemilu 2024 semakin dekat. Tinggal 53 hari lagi. Namun, tiga Capres saat ini: Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan, masih menjomblo karena belum juga menemukan pasangannya yang akan jadi Cawapres.

Pendaftaran Capres-Cawapres Pemilu 2024 akan dibuka KPU pada 19 Oktober 2023. Pendaftaran ini dibuka selama 5 pekan, dan akan ditutup pada 25 November 2023.

Meski pendaftaran sudah semakin dekat, para Capres dan koalisinya terlihat tak mau buru-buru menentukan Cawapres. Mereka sangat hati-hati. Apalagi, pembahasan di internal masing-masing koalisi juga masih sangat alot.

Sebenarnya, kandidat Cawapres sangat banyak. Untuk Ganjar misalnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyebut ada 5: Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, mantan Panglima TNI Andika Perkasa, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY. Kemudian, muncul juga nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Puan menyatakan, nama-nama ini masih terus dibahas internal koalisi. Sehingga belum bisa diputuskan, siapa yang bakal menjadi Cawapres Ganjar.

Lihat saja nanti pada waktunya, apakah nama-nama dari lima nama itu yang akan kami pilih atau kemudian akan ada tambahan nama lagi, yang nantinya muncul dalam list PDI Perjuangan,” kata Puan, di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (26/8).

Untuk Prabowo, kandidat Cawapres juga banyak. Ada Cak Imin, Erick, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan juga Gibran.

Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani menyatakan, sejauh ini belum ada keputusan tentang sosok yang bakal dipilih jadi Cawapres. Tapi, dia menyebut “hilalnya” sudah terlihat. Sosok yang paling berpeluang, adalah Muhaimin dan Erick.

“Tapi belum bisa diadakan Sidang Isbat,” selorohnya, di Jonggol, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/8).

Alotnya pembahasan Cawapres di kubu ini, karena Prabowo terikat dengan perjanjian Sentul dengan Cak Imin saat pertama berkoalisi. Dalam perjanjian itu disebutkan, Capres-Cawapres ditentukan bersama oleh Prabowo dan Cak Imin. Perjanjian ini digunakan PKB untuk terus mendorong agar Cak Imin menjadi Cawapres Prabowo.

Lalu, untuk Anies, sejauh ini kandidatnya sudah mengerucut ke dua nama, yaitu AHY dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Namun, penentuannya tetap alot. Sebab, Demokrat ngotot menginginkan AHY menjadi Cawapres, sedangkan NasDem menginginkan nama lain.

Untuk mengatasi kebuntuan ini, Anies pun melakukan safari kepada para petinggi parpol Koalisi Perubahan. Anies maraton menemui Ketua Umum NasDem Surya Paloh, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri.

Usai kunjungan ini, anggota Tim Delapan Sudirman Said mengklaim, tidak ada perdebatan lagi mengenai Cawapres. Sebab, keputusan memilihnya jadi kewenangan Anies.

Sudirman menyebut, saat ini sudah ada nama yang disepakati NasDem, Demokrat, dan PKS untuk menjadi Cawapres Anies. “Jadi tinggal menunggu waktu yang baik untuk mengumumkan,” ucap Said.

Direktur Eksekutif Trias Politika, Agung Baskoro memprediksi, jomblonya para Capres ini akan berlangsung lama. Kemungkinan besar, mereka akan punya pasangan menjelang pendaftaran di KPU dibuka. Atau bahkan menjelang pendaftaran ditutup.

Sebab, tarik-menarik di internal koalisi sangat kuat. Masing-masing partai di koalisi ingin mengajukan calonnya menjadi Cawapres. Kalau pun tidak, mereka meminta insentif besar.

Hal lainnya, kata Agung, ketiga koalisi masih berhitung secara elektoral agar tidak salah dalam memformulasikan Capres-Cawapres. Dengan demikian, mereka saling menunggu koalisi mana yang lebih dulu mengumumkan Cawapresnya. Setelahnya, baru menentukan langkah politik agar pesaingnya mudah dikalahkan.

“Walaupun di saat yang sama, perihal ini kurang pas. Apalagi menimbang masa kampanye yang pendek,” ujar Agung, semalam.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo