Ngaku Tak Pernah Tolak AHY, Paloh: Dia Rising Star, Calon Pemimpin Masa Depan
JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menegaskan, tak pernah menolak nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.
"Saya tidak pernah menyatakan tidak setuju kepada mas AHY. Sungguh saya harus katakan itu," ujar Surya Paloh, di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (31/8) malam.
Paloh menyebut, dirinya menganggap AHY sebagai seorang adik. Dia juga melihat AHY memiliki potensi sebagai pemimpin.
"Dia pemimpin muda, yang saya harapkan the rising star nanti, harusnya," ucapnya.
Sebelumnya, Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menyebut, Anies sempat menghubungi Demokrat pada 12 Juni lalu.
Saat itu, Anies mengatakan kepada AHY bahwa dia sudah beberapa kali ditelepon oleh ibu dan guru spiritualnya untuk segera berpasangan dengan AHY dalam Pilpres 2024.
Anies, menurut Riefky, juga telah menyampaikan nama AHY kepada para ketua umum parpol dan majelis tertinggi masing-masing partai.
Yakni Ketum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Majelis Syuro PKB Salim Segaf Al Jufri dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu, serta kepada AHY dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam kapasitasnya sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Karena itu, dia menyebut, keputusan menduetkan Anies dengan Cak Imin, merupakan pengkhianatan.
"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol. Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," sesal Riefky.
Terpisah, Juru bicara bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) Anies Baswedan, Sudirman Said juga membenarkan, nama yang tersedia dan bersedia untuk menjadi cawapres Anies adalah AHY.
Nama AHY muncul setelah melalui proses penjajakan, pembahasan, dan eliminasi yang dilakukan Anies.
"Hal ini disampaikan kepada semua pimpinan partai dalam koalisi di bulan Juni 2023," ungkapnya.
Menurut Sudirman, pimpinan partai merespon secara beragam atas usulan ini.
Pertama, ada partai yang setuju dan meminta segera ditetapkan.
Kedua, ada yang berpandangan bahwa tidak perlu terburu-buru menetapkan, tapi menunggu menjelang akhir pendaftaran, sembari mengantisipasi bila ternyata muncul opsi nama lain.
Perbedaan pandangan antar partai ini belum menemukan titik temu.
"Karena belum terjadi kesepakatan, maka proses penentuan calon wakil presiden tidak bisa diputuskan," tandas Sudirman.
Olahraga | 14 jam yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 15 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu