TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Pimpin ASEAN, Jokowi Disanjung Amerika dan China

Laporan: AY
Kamis, 07 September 2023 | 08:11 WIB
Presiden Jokowi bersama Wapres AS Kamala Harris. Foto: RM
Presiden Jokowi bersama Wapres AS Kamala Harris. Foto: RM

JAKARTA - Presiden Jokowi menunjukkan kelasnya dalam memimpin KTT ASEAN. Sikapnya yang sangat bersahabat tapi tegas, serta langkahnya yang konkret dan strategis, mendapat sanjungan dari dua negara adikuasa yang saat ini menjadi "rajanya dunia", yaitu Amerika Serikat (AS) dan China.

Di hari kedua, kemarin, ASEAN menggelar KTT dengan sejumlah negara mitra strategis, seperti China, Korea, Jepang, AS, dan Kanada. Perdana Menteri (PM) China Li Qiang menjadi yang pertama. Kemudian dilanjutkan dengan pertemuan bersama Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

China, Korea, dan Jepang juga secara bersama-sama mengikuti pertemuan dalam ASEAN Plus Three (APT). Lalu, dilanjutkan pertemuan ASEAN dengan Wakil Presiden AS Kamala Harris. Selanjutnya, acara ditutup dengan pertemuan bersama PM Kanada Justin Trudeau.

Dalam pertemuan dengan PM Li, Jokowi menyebut, China merupakan salah satu dari empat mitra strategis komprehensif. Tahun ini merupakan tahun ke-20 traktat persahabatan dan kerja sama (Treaty of Amity and Cooperation) ASEAN-China. Jokowi berpesan agar ASEAN dan China memaknai hal ini dengan implementasi kerja sama konkret yang saling menguntungkan. Sinergi yang baik ini hanya bisa dilakukan dengan berlandaskan kepercayaan. 

"Hal tersebut hanya bisa dilakukan jika kita memiliki trust satu sama lain, yang tentu saja harus dibangun dan dipelihara oleh semua pihak. Trust dan kerja sama konkret inilah yang dapat menjadi positive force bagi stabilitas dan perdamaian kawasan," ucap Jokowi.

Selain menggelar KTT dengan ASEAN, Indonesia juga melakukan pertemuan bilateral dengan Kamala. Dalam kesempatan itu, Jokowi mengatakan, sebagai mitra strategis komprehensif, dukungan AS sangat diharapkan untuk keberhasilan KTT ke-43 ASEAN.

Lalu, apa tanggapan China dan AS? PM Li tak segan menyanjung Jokowi. Karena kepemimpinan mantan Gubernur DKI Jakarta itu, hubungan China-Indonesia berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Kata dia, hal ini memberikan teladan yang baik bagi negara-negara berkembang untuk memperkuat diri melalui solidaritas, kerja sama, dan pembangunan bersama.

Li pun memastikan, China siap bekerja sama dengan Indonesia untuk melaksanakan konsensus penting yang dicapai kedua kepala negara. Khususnya dalam upaya membangun komunitas masa depan bersama China-Indonesia.

China ingin memperluas kerja sama dengan Indonesia di berbagai bidang. Di antaranya energi hijau, ekonomi digital, biomedis, dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

"China akan secara bertahap memperluas keterbukaan sistemik. Lebih lanjut mempermudah akses pasar di bidang-bidang, seperti industri jasa modern, meningkatkan perlindungan hak kekayaan intelektual, dan menciptakan lingkungan bisnis kelas satu," ucap Li.

China berharap, Indonesia akan menjaga pasar yang terbuka dan menyediakan lingkungan bisnis yang berkeadilan bagi perusahaan-perusahaan China. Li bahkan ikut uji coba proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung. Proyek senilai 7,3 miliar dolar AS ini, didanai China sebagai bagian dari inisiatif Belt and Road yang mencakup proyek-proyek transportasi dan energi.

Kamala juga menyanjung Jokowi atas sambutan hangat dan kesuksesan memimpin ASEAN tahun ini. Wakil Presiden perempuan pertama AS itu, mengapresiasi Jokowi yang concern terhadap ekonomi.

"Saya berterima kasih atas kepemimpinan Anda di ASEAN 2023. Anda telah menjadikan ASEAN sebagai prioritas untuk memberikan hasil nyata, dengan penekanan khusus pada pertumbuhan ekonomi," puji Kamala.

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Prof Hikmahanto Juwana menilai, yang diucapkan Li dan Kamala sangat baik, dan benar-benar merefleksikan kenyataan. Alasannya, Jokowi sudah banyak melakukan hal positif untuk Asia Tenggara.

"Presiden sebagai Ketua ASEAN sudah banyak melakukan hal untuk ASEAN sebagai organisasi kawasan dan bagaimana ASEAN bisa bermitra secara sejajar dengan kekuatan-kekuatan dunia,” ucapnya.

Menurut Hikmahanto, sanjungan yang disampaikan China dan AS berdampak positif bagi Indonesia. "Sebenarnya yang dilakukan Presiden dalam rangka menaikkan profil Indonesia di forum internasional," pungkasnya

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo