TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Diduga Korsleting Listrik, 3 Gudang Di Kosambi Terbakar

Oleh: Farhan
Selasa, 12 September 2023 | 17:18 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

KOSAMBI — Kebakaran hebat menghanguskan tiga unit gudang di kawasan pergudangan Pantai Indah Dadap, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang, Senin (11/9). Akibat peristiwa tersebut, bangunan gudang rata dengan tanah.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat mengatakan, bahwa kebakaran itu terjadi sekitar pukul 14.10 wib. Katanya, berdasarkan saksi, api tiba-tiba saja muncul dari dalam gudang ban mobil di Blok T5.

Lanjut Ujat, api yang muncul di gudang ban itu cepat sekali membesar. Satpam di sekitar sempat mencoba untuk memadamkan api tersebut menggunakan alat seadanya. Namun, api tak kunjung padam dan semakin membesar dikarenakan gudang menyimpan banyak bahan-bahan yang mudah terbakar yaitu ban mobil.

Kita mendapat laporan sekitar pukul 14:10 wib. Lalu tiba di lokasi sekitar 14.20 wib,” kata Ujat Sudrajat kepada Redaksi, Senin (11/9).

Lanjut Ujat, saat petugas damkar tiba di lokasi, api sudah membesar dan merembet ke gudang yang lokasinya dekat dengan gudang ban, yaitu gudang teplon dan gudang pelampung kapal air.

Menurut Ujat, petugas yang diterjunkan sekitar 47 personel, yang terdiri dari Mako Curug 2 unit, Pos Kosambi 1 unit, Pos Sepatan 1 unit, Pos Pakuhaji 1 unit, dan Pos Mauk 1 unit.

“Api semakin membesar, karena merembet ke dua gudang yang berada didekatnya. Yaitu gudang teplon dan gudang pelampung air. Ada 6 unit yang diterjunkan,” ujarnya.

Ujat mengaku, merasa kesulitan saat timnya mencoba memadamkan api yang membumbung tinggi menyelimuti tiga bangunan gudang di Kawasan Pergudangan Pantai Indah Dadap, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi.

Pasalnya, sumber air cukup jauh dan saat ini masuk ke dalam musim kemarau.  Ditambah, lokasi gudang yang terbakar lokasinya terhalang bangunan-bangunan lainnya. Karena, posisi gudang juga memang berdempetan dengan gudang lainnya.

“Api cukup besar bahkan bangunan yang terbakar sampai rata terbakar. Kita juga merasa kesulitan, lokasinya masuk-masuk gang dan apinya terhalang tembok lainnya. Ditambah, sumber air cukup sulit juga,” katanya.

Kata Ujat, bahkan sampai Senin malam pukul 20.49, api masih menyala dan tim damkar masih berjibaku dengan api, untuk memadamkannya. Menurut Ujat, dalam peristiwa kebakaran itu tidak ada korban jiwa karena situasi pergudangan terbilang pasif.

Hanya, saja pemilik mengalami kerugian yang diperkirakan mencapai Rp 3 Miliar apabila dijumlahkan secara totalnya. Karena, satu gudang saja ditaksir mencapai Rp 1 Miliar.

“Kita belum bertemu dengan pemilik, namun kalau dilihat kemungkinan satu gudang mengalami kerugian Rp 1 miliar, kalau ditotal bisa mencapai Rp 3 M, untuk gudang dengan ukuran kurang lebih 500 m2 itu,” tukasnya.

Komandan Regu Pemadam Kebakaran pada BPBD Kabupaten Tangerang, Margono Agus menambahkan, bahwa kasus kebakaran selama Juli, Agustus, September 2023 mencapai 206 kasus.

“Kalau bulan Agustus ini aja ada 120 kejadian kebakaran. Kemudian di bulan September ini ada sekitar 86 kejadian,” ucap Agus.

Dari ratusan kejadian bencana  dengan kerugian miliaran rupiah itu terdiri atas kebakaran lahan dan bangunan rumah atau pabrik. Dan, untuk penyebab atas terjadinya bencana kebakaran di Kabupaten Tangerang itu akibat adanya pembakaran lahan yang disengaja oleh masyarakat, kemudian, pembakaran sampah secara ilegal dan korsleting listrik pada bangunan/perumahan. Selain itu, juga potensi bencana kebakaran tersebut diperparah oleh keadaan cuaca yang ekstrem seperti musim kemarau panjang (El Nino).

“Mayoritas 60 persen itu, kebakaran lahan dan 40 persen lainnya itu bangunan perumahan atau gudang pabrik. Penyebabnya rata-rata itu ada pembakaran lahan, sampah, sehingga percikan apinya merambat. Sementara kebakaran seperti gudang, pemukiman, itu ada dari korsleting listrik, ada juga dari kebocoran gas,” tuturnya.

Ia menyebutkan, berdasarkan hasil pemetaan tim BPBD Kabupaten Tangerang bahwa titik-titik  wilayah yang rawan terjadinya kasus kebakaran itu dinilai hampir merata di seluruh daerahnya tersebut.

“Kalau titik-titik wilayah rawan itu ada seperti di Kosambi, Teluknaga, Cikupa, Curug, Pasar Kemis, Balaraja, dan Tigaraksa, Itu karena daerah padat, apalagi pabrik yang dekat dengan pemukiman itu yang paling diantisipasi,” tuturnya.

Ia mengimbau kepada seluruh warga masyarakat Kabupaten Tangerang agar meningkatkan kewaspadaan. Dengan begitu, maka dapat menekan terjadinya bencana dan korban akibat kebakaran dan cuaca ekstrem yang melanda seperti saat ini.

“Kalau personel dan penambahan mobil tidak gada, tetapi kita dalam hal ini terus siaga selama 24 jam. Maka, warga jika terjadi kedaruratan/bencana untuk segera hubungi 112,” kata dia. (BNN)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo