Jokowi Cerita Arti Penting Trust, Sejak Zaman Pengusaha Hingga Jadi Presiden
JAKARTA - Presiden Jokowi menekankan pentingnya membangun kepercayaan (trust) dalam hal kepemimpinan.
Jauh sebelum terjun ke dunia politik, saat awal membangun usaha, kepercayaan adalah hal yang pertama dibangun Jokowi. Tak ada yang lain. Apalagi, kala itu, Jokowi memang tak punya apa-apa.
"Orang Solo pasti tahu, berangkat saya dari mana, saya memiliki apa semuanya. Begitu juga di bisnis. Yang saya bangun itu kepercayaan, trust, sehingga orang mau memberikan bahan bakunya ke saya. Mau meminjamkan, memberikan bahan penolongnya ke saya. Itulah yang saya bangun, kepercayaan," ungkap Jokowi saat membuka Rakernas Seknas Jokowi di Hotel Salak The Heritage, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/9/2023).
Hal yang sama, kembali diterapkan Jokowi, saat memasuki dunia politik.
"Hanya satu yang saya bangun, trust, kepercayaan. Itulah yang sulit. Tapi, sekali lagi, sejak awal saya membangun perusahaan, karier politik, yang saya bangun adalah trust, public trust," tandas Jokowi.
Jadi Wali Kota
Presiden ke-7 RI ini pun menceritakan pengalamannya saat menjadi Wali Kota Solo pada tahun 2005-2012.
Saat menang pilkada pertama kali, Jokowi hanya meraup 37 persen suara. Baru di periode kedua, perolehan suara Jokowi meningkat tajam.
"Nggak apa-apa 37 persen, yang penting menang. Yang kedua, tembus 91 persen. Seperti itulah membangun trust," papar Jokowi.
Jadi Presiden
Membangun negara, juga begitu. Modalnya sama, membangun kepercayaan.
"Dari awal, saya nggak ngejar yang lain-lain. Saya bangun kepercayaan. Baik dalam lingkup nasional, maupun lingkup global. Agendanya boleh kerja ini, kerja itu, tapi titik akhirnya adalah membangun kepercayaan. Dan itu hal yang paling sulit," beber Jokowi.
Saat awal-awal jadi presiden, datang ke event global seperti KTT ASEAN, KTT G20, berbaur dengan para pemimpin di ASEAN, G20, APEC, Jokowi mengatakan, posisi Indonesia ibaratnya masih menunduk.
Tapi sekarang, sudah bisa bargain. Misalnya, untuk urusan yang sederhana: tempat duduk dan foto.
"Saya ingin mencoba, melihat, posisi kita ada di mana. Kuat atau tidak kuat. Dipercaya atau tidak, sulitnya disitu," ucapnya.
Menurutnya, saat ini dia sudah bisa menawar posisi. Kalau duduknya tidak di dekat tuan rumah, dia enggan datang.
"Ini menunjukkan, Indonesia negara besar. Bukan negara kaleng-kaleng kita ini," cetusnya.
Hal yang sama, juga dilakukan Jokowi dalam upaya menarik minat investasi. Semua negara, hidup matinya ada di sektor investasi. Capital inflow atau modal datang adalah kunci.
Kalau kita hanya bergantung pada APBN, anggaran kita sangat terbatas. Sehingga, kalau tidak ada capital inflow atau uang masuk, dan tidak ada peredaran uang yang semakin tinggi, perekonomian kita tidak akan tumbuh. Dalam konteks ini, membangun trust jelas satu hal yang sangat penting.
"Orang mau berinvestasi itu kan karena ada kepercayaan. Itulah yang sulit, yang sangat sulit. Tapi sekarang, kita sudah mendapatkan itu," pungkasnya.
Nasional | 10 jam yang lalu
Pos Tangerang | 21 jam yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 10 jam yang lalu
Olahraga | 11 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu