TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Prabowo Terbiasa Dihujat Dan Difitnah

Oleh: Farhan
Editor: admin
Minggu, 01 Oktober 2023 | 10:25 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Jelang Pilpres, penyebaran berita hoaks dan hujatan kepada para Capres bermunculan. Salah satu yang jadi korbannya adalah Prabowo Subianto. Meski begitu, Prabowo tidak ambil pusing. Katanya, sudah terbiasa dihujat dan difitnah.

Hal itu diungkap Prabowo saat bicara dalam Seminar Kebangsaan Bersama Guru Besar, Rektor dan Cendekiawan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (30/9/2023).

Dalam pidatanyo, Menteri Pertahanan ini bercerita soal isu miring yang kerap menimpanya. Yang terbaru, katanya, dituding melakukan tindakan kekerasan terhadap seorang wakil menteri.

Prabowo menjelaskan, hal semacam itu sudah biasa didapatkan sejak menggeluti dunia politik. Ia pun tidak mau ambil pusing dengan hal tersebut, karena tujuannya berpolitik adalah mengabdi bagi rakyat Indonesia.

“Saya sering dihujat, sering difitnah. Yang terakhir saya dibilang mencekik wakil menteri, di rapat kabinet lagi,” kata Prabowo, sambil geleng-geleng kepala.

Putra ekonom Soemitro Djojohadikoesoemo ini mengaku, hujatan yang datang kepadanya, juga pernah disampaikan pendukungnya sendiri. Hal itu bermula saat dirinya memutuskan untuk bergabung ke dalam kabinet Presiden Jokowi.

Prabowo mengatakan, ketika memutuskan menerima tawaran Jokowi sebagai Menteri Pertahanan, banyak pendukungnya yang kecewa dan menuduhnya sebagai pengkhianat. Sebab, Jokowi adalah lawannya dalam Pilpres 2014 dan 2019.

Namun, Prabowo menegaskan, apa yang diperjuangkannya sejak lama tidak pernah berubah, meskipun memilih berada di dalam pemerintahan. Dia mengaku, selalu konsisten mementingkan kepentingan rakyat dan bangsa Indonesia.

Saya bukan membela diri, tapi saya mau menyampaikan, orang-orang yang mengatakan bahwa saya berkhianat bergabung Pak Jokowi, saya hanya mau katakan, saya tidak pernah berubah,” ujarnya.

Meski demikian, Prabowo memahami, keputusannya bergabung ke Jokowi akan mengecewakan sebagian pendukungnya. Namun, dia berharap, seiring berjalannya waktu, para pendukungnya akan memahami bahwa keputusannya tersebut adalah demi kemajuan bangsa dan negara.

“Kalau lagu itu, lagu favorit saya itu judulnya ‘aku masih seperti yang dulu’, kesetiaanku kepada rakyat tidak pernah luntur,” canda Prabowo.

Wasekjen Partai Gerindra, Kawendra Lukistian menilai, berita bohong menjelang Pemilu sudah biasa terjadi. Ia pun menganggapnya sebagai bentuk kampanye hitam untuk menjatuhkan lawan politik.

Namun, bakal calon Anggota DPR dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur IV ini menegaskan, Partai Gerindra selalu mengedepankan politik persatuan. Bahkan pihaknya menjadikan fitnah dan kampanye hitam yang dialamatkan kepada Prabowo, sebagai energi untuk semakin giat berjuang menjemput mandat rakyat.

“Alhamdulillah masyarakat Indonesia sudah cerdas bisa memilih mana informasi yang benar dan bisa melihat mana figur yang tulus berjuang,” sebut Kawendra, semalam.

Seperti diketahui, belakangan ini publik dihebohkan dengan isu yang menyebut ada seorang menteri menampar wakil menteri. Namun, semua kabar tersebut dibantah Kementerian pertaniam

Menanggapi isu negatif yang kerap menyasar Capres maupun partai politik menjelang Pemilu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, hal itu bisa berpengaruh terhadap elektabilitas. Sebab, saat ini masih ada kelompok pemilih dengan tingkat usia tua dengan pendidikan minim dan pergaulan jauh dari literasi. Kelompok inilah yang dianggap Dedi paling potensial tergiring dan percaya dengan berita bohong.

Dia bilang, minimnya pengetahuan publik dalam hal membedakan mana informasi yang potensial benar, dan mana informasi potensial fitnah, membuat mereka rentan menelan mentah-mentah informasi yang beredar lewat media sosial. Hingga akhirnya hal itu mengurangi elektabilitas para korban politik. “Karena semua informasi akan sulit dibedakan oleh publik,” ulasnya, semalam.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit