Lika Liku Peta Pencapresan
Ganjar-Mahfud Sontak Menguat
JAKARTA - Menko Polhukam, Mahfud MD berpeluang besar menjadi Cawapres Ganjar Pranowo. Pengalaman dan track record Mahfud sangat lengkap, sehingga dinilai tepat mendampingi Ganjar.
Sumber Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) mengatakan, PDIP saat ini mempertimbangkan dua nama sebagai Cawapres Ganjar. Antara Mahfud atau mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Namun, kelihatannya Mahfud yang berpeluang lebih besar. Sedangkan Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, dipersiapkan untuk maju lagi di Jabar-1.
Di tengah kabar terpilih jadi Cawapres Ganjar, semalam, Mahfud dikabarkan menyambangi rumah Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar Nomor 29, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.
Ditemui wartawan di rumah Mega, Sekjen PDIP Hasto Krisityanto tidak bicara gamblang soal Mahfud. Dia hanya bilang, kedatangannya ke Teuku Umar didampingi Olly Dondokambey, Prananda Prabowo, dan Puan Maharani. Mereka menghadap Mega, untuk membicarakan soal dinamika politik pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Kemudian, kata dia, Mega memberikan arahan kepada DPP PDIP untuk berkoordinasi dengan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo, untuk merencanakan deklarasi terhadap cawapres Ganjar Pranowo. “Jadi mohon doa restunya,” pinta Hasto.
Soal isi pertemuan lainnya, Hasto enggan berbicara banyak. Ia pun meminta publik bersabar. Sebab, semuanya akan disampaikan hari ini secara terang benderang. Tentang siapa sosok yang bakal bersanding dengan Ganjar dalam Pilpres 2024.
Adapun yang bakal mendampingi Ganjar, ditegaskan Hasto, sudah digodok secara matang oleh internal DPP PDIP. Sehingga, dia berharap keputusannya bisa membawa manfaat bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia. “Maka mohon sabar, tunggu pengumuman,” pungkasnya.
Hasto menambahkan, hari ini, PDIP dan parpol koalisi Ganjar akan mengumumkan Cawapres Ganjar. Pengumuman akan dilakukan di DPP PDIP. “Inisialnya? M itu Mahfud?” tanya wartawan. “Inisialnya Indonesia Raya,” jawab Hasto.
Meski Hasto tidak membenarkan pertemuan Mahfud dan Mega, tadi malam beredar foto Mega dan Mahfud di kediaman Mega. Dalam foto itu, Mega dan Mahfud yang berdiri tersenyum merekah.
Selain foto ini, beredar juga poster duet Ganjar-Mahfud yang sama-sama mengenakan peci dan jas lengkap dengan dasi. Dalam poster itu ada tulisa gede “GAMA” singkatannya: Gerak Cepat Indonesia Maju. Apakah ini isyarat duet Ganjar-Mahfud yang akan dideklarasikan PDIP? Kita tunggu saja.
Sebelumnya, Mega juga meminta kadernya untuk bersabar. Mega menyebut dirinya sudah mempertimbangkan dengan matang sosok pendamping Ganjar Pranowo. Ia juga telah menerima masukan dari banyak pihak.
“Oleh karena itu sabar aja, tunggu, dari mulut saya. Nanti akan datang siapa pasangannya Pak Ganjar, masa ibu salah pilih, enggak-lah,” kata Mega dalam rapat DPP PDIP ke-153, Senin (16/10/2023).
Lalu apa kata Ganjar soal nama Mahfud menguat? Eks Gubernur Jawa Tengah itu mengatakan, hubungannya dengan Mahfud sangat baik. Namun, dia belum mau mengiyakannya. “Tunggu besok (hari ini),” ujar Ganjar, di Jakarta, Selasa (17/10/2023)
Meski Hasto tidak membenarkan pertemuan Mahfud dan Mega, tadi malam beredar foto Mega dan Mahfud di kediaman Mega. Dalam foto itu, Mega dan Mahfud yang berdiri tersenyum merekah.
Selain foto ini, beredar juga poster duet Ganjar-Mahfud yang sama-sama mengenakan peci dan jas lengkap dengan dasi. Dalam poster itu ada tulisa gede “GAMA” singkatannya: Gerak Cepat Indonesia Maju. Apakah ini isyarat duet Ganjar-Mahfud yang akan dideklarasikan PDIP? Kita tunggu saja.
Sebelumnya, Mega juga meminta kadernya untuk bersabar. Mega menyebut dirinya sudah mempertimbangkan dengan matang sosok pendamping Ganjar Pranowo. Ia juga telah menerima masukan dari banyak pihak.
“Oleh karena itu sabar aja, tunggu, dari mulut saya. Nanti akan datang siapa pasangannya Pak Ganjar, masa ibu salah pilih, enggak-lah,” kata Mega dalam rapat DPP PDIP ke-153, Senin (16/10/2023).
Lalu apa kata Ganjar soal nama Mahfud menguat? Eks Gubernur Jawa Tengah itu mengatakan, hubungannya dengan Mahfud sangat baik. Namun, dia belum mau mengiyakannya. “Tunggu besok (hari ini),” ujar Ganjar, di Jakarta, Selasa (17/10/2023)
Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad menilai, peluang Mahfud jadi Cawapres Ganjar sangat besar. Menurut dia, Mahfud akan memberikan dampak elektoral bagi Ganjar. Khususnya di wilayah Jawa Timur.
Dia menilai, kualitas personal Mahfud bisa memperkuat pencitraan atau branding Ganjar melalui rekam jejaknya yang dinilai bersih dan berani selama ini. “Branding integritas ini penting, karena salah satu kualitas personal yang dianggap paling penting oleh masyarakat untuk seorang pemimpin nasional adalah integritas,” kata Saidiman kepada Rakyat Merdeka, Selasa (17/10/2023).
Menurut dia, di antara sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) saat ini, Mahfud merupakan salah satu tokoh yang paling populer dan mendapatkan penerimaan publik cukup baik. “Nama-nama lain yang selama ini juga potensial mulai tereliminasi berdasarkan signal dari elite PDIP,” tambah Saidiman.
Menurut Saidiman, penentuan bakal Cawapres Ganjar perlu dilihat dari aspek sejarah. Misalnya, PDIP yang cenderung mengambil tokoh NU sebagai Cawapres PDIP. Misalnya, di Pemilu 2019, PDIP memilih KH Ma’ruf Amin sebagai Cawapres Jokowi.
Berdasarkan hasil survei SMRC, pada 20–22 September 2023 menemukan bahwa simulasi pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud unggul di Jawa Timur dengan perolehan suara 45 persen. Di posisi kedua ada Prabowo Subianto-Erick Thohir dan posisi ketiga ada Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dengan suara 12 persen.
Senada dikatakan Direktur Lembaga Survey dan Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara. Menurut dia, peluang Mahfud jadi pendamping Ganjar sangat besar. Menurut dia dalam survei periode 29 September-7 Oktober 2023, keterpilihan Mahfud sebagai Cawapres Ganjar sebesar 19,8 persen. Sedangkan secara keseluruhan, Mahfud mendapat suara 30 sampai 35 persen.
“Kalau kita bicara survei, Cawapres yang ideal itu harus bisa meningkatkan suara capres, paling tidak jangan menurunkan. Karena dari ketiga capres yang ada, sangat dibutuhkan intensif elektoral,” tutur Igor kepada Rakyat Merdeka, Selasa (17/10/2023).
Menurut Igor, pemilih Mahfud tidak hanya kuat di Jatim dan Madura. Sebab, pemilihnya tersebar di luar wilayah Jawa. Hal ini dipandang bisa menstabilkan kantong suara Ganjar yang tipis, jika dibanding kompetitor lainnya.
Kemudian, dari pemilih partai politik, keterpilihan Mahfud berada di atas Ridwan Kamil. Misalnya, pemilih yang menyukai Mahfud dari kalangan parpol itu lebih menyebar di banding calon lain. Bahkan di kalangan nasionalis, pemilih Mahfud jauh lebih banyak.
Direktur Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengatakan, Mahfud diperlukan Ganjar untuk menarik basis suara Islam, sekaligus menghalau suara pasangan Anies-Muhaimin, yang mulai memberi sinyal cukup mengkhawatirkan. Sebab, basis massanya mulai menguat.
Di luar itu, Dedi menilai, Mahfud adalah nama paling tepat saat ini untuk menyaingi capres dari Gerindra, Prabowo Subianto. Yang dikabarkan bakal berpasangan dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Pertimbangan lainnya, Mahfud memiliki reputasi publik yang baik. Meskipun di kalangan elit, sosoknya termasuk yang kurang disukai, karena seringkali tidak konsisten dalam memberikan ekspresi dukungan terhadap kinerja pemerintah. “Sesekali terkesan kritis pada pemerintah, tapi di sisi lain juga lunak pada pemerintah,” ungkapnya.
Sebelumnya, Mahfud belum mau bicara banyak karena kewenangan mencalonkan Capres-Cawapres adalah milik partai politik. Partai politik yang berhak mendaftarkan pasangan calon ke KPU. “Secara umum itu urusannya partai politik. Silakan saja partai politik memutuskan dan segera nanti dibawa ke mekanisme yang tersedia,” ucapnya.
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu