DPRD: Penataan Jangan Merusak Dong
Banyak Trotoar Hancur Gara-gara Proyek SJUT
![DPRD: Penataan Jangan Merusak Dong Foto : Ist](https://tangselpos.id/storage/2023/10/dprd-penataan-jangan-merusak-dong-24102023-102626.png)
JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) meminta pengerjaan pembangunan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) di Ibu Kota, diselaraskan dengan penataan kota. Jangan seperti sekarang merusak trotoar.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Pantas Nainggolan menyoroti banyaknya trotoar dan bahu jalan yang rusak akibat penataan SJUT yang tak terkoordinasi dengan program pembangunan.
Oleh karena itu, untuk 2024, Pantas meminta, pelaksanaan pembangunan SJUT diselaraskan dengan rencana revitalisasi trotoar.
Pantas mengungkapkan, dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2024 revitalisasi trotoar di Jakarta diusulkan sebesar Rp 160 miliar. Menurutnya, sangat disayangkan jika trotoar yang dibangun dengan anggaran besar, akhirnya berantakan lantaran pembangunan jaringan utilitas.
Hal ini, lanjut Pantas, harus jadi perhatian serius Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Karena hampir semua wilayah sudah ada perbaikan trotoar. Sementara, progres pembangunan SJUT masih jauh dari harapan.
“Artinya ke depan pasti akan terjadi pembongkaran-pembongkaran lagi. Sehingga saya pikir ini perlu diselaraskan,” pinta Pantas saat pembahasan APBD 2024.
Anggota Komisi D DPRD DKI Hardiyanto Kenneth meminta, Dinas Bina Marga secepatnya menata kabel fiber optik. Terutama yang menjuntai dan berpotensi menjadi penyebab kecelakaan hingga menimbulkan korban.
“Banyak kabel yang menjuntai sudah kendor. Suruh pemilik kabel membereskan. Kan kita tahu nih baru-baru ini ada adik kita yang menjadi korban. Jangan sampai jatuh korban jiwa lagi,” katanya.
Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris menyatakan, siap mematangkan waktu perencanaan untuk penataan SJUT dan revitalisasi trotoar.
“Soal penyelarasan antara SJUT dan trotoar, ini akan diurut. Kita harus bangun yang di bawah dulu, berarti SJUT-nya harus selesai dulu. Setelah SJUT selesai, baru pembangunan trotoar,” ucapnya.
Afan menjelaskan, penataan SJUTsepanjang 84,4 kilometer (km) di 28 ruas jalan dikerjakan oleh PTJakarta Propertindo. Sementara 8 km di empat ruas jalan lainnya dikerjakan oleh Perumda Pembangunan Sarana Jaya.
Hal senada dikatakan Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Utilitas Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Samsul Bahri. Samsul mengakui, banyak kabel semrawut di Jakarta, belum dibenahi. Hal itu terjadi karena ketersediaan SJUT kurang memadai.
Samsul menyebut, pembuatan SJUT sampai saat ini masih terus dilakukan. Sejauh ini, baru 10 titik kawasan di Jakarta Selatan yang sudah tersedia SJUT.
Samsul mengatakan, Dinas Bina Marga DKI Jakarta telah memerintahkan perusahaan pemilik kabel utilitas untuk memindahkan kabelnya ke SJUT yang sudah terbangun.
Untuk mewujudkan Jakarta bebas kabel udara, Dinas Bina Marga meminta peran aktif warga. Warga yang melihat permasalahan kabel jaringan kusut atau menjuntai diimbau melaporkannya melalui JAKI atau kanal aduan resmi lainnya. Seperti @DKI Jakarta Pemprov DKI Jakarta, @[email protected], Media Sosial Gubernur, WA 08111272206, Pendopo Balai Kota, Kantor Inspektorat, Kantor Wali Kota, Kantor Camat, Kantor Lurah, Aspirasi Publik Media Massa dan LAPOR 1708.
Program SJUT atau ducting ini sudah berjalan sejak 2020. Targetnya, SJUT akan terbangun sepanjang 115 kilometer. Namun hingga 23 Agustus 2023, baru terbangun sepanjang 25 kilometer di 10 ruas jalan dari 22 ruas jalan di wilayah Jakarta Selatan.
Selebritis | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 7 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu