TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Indonesia Kuat Dan Stabilitas Terjaga Baik

Gotong Royong Jadi Kunci Sukses Hadapi Tantangan

Oleh: Farhan
Editor: admin
Rabu, 25 Oktober 2023 | 09:27 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Berbagai tantangan sepanjang pemerintahan Kabinet Indonesia Maju berhasil dilalui. Keberhasilan itu diklaim lantaran Indonesia memiliki kunci penting yang tak dimiliki oleh negara lain.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkapkan, kunci penting yang dimiliki Indonesia menghadapi berbagai tantangan adalah gotong-royong.

Kepemimpinan Presiden Jokowi berhasil mengimplemen­tasikan gotong-royong dari level pusat hingga lapisan masyarakat.

“Kunci keberhasilan Indone­sia dalam menghadapi berbagai tantangan saat pandemi hingga tahun ini adalah semangat bergotong-royong,” ujar Moel­doko dalam peluncuran buku “Capaian Kinerja 2023, Terus Bertumbuh & Melaju” yang digelar Forum Merdeka Barat9 (FMB9), di Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Moeldoko mencontohkan saat Indonesia diterpa pandemi Covid-19. Ketika itu Pemerintah putar otak menyiapkan berbagai kebijakan untuk bisa menyeim­bangkan ekonomi dan kesehatan.

Kebijakan tersebut telah di­jalankan dan diterima sebagian besar masyarakat. Semua pihak bergotong-royong menyelamat­kan sesama dengan saling bahu membahu.

Gotong-royong berhasil men­jaga Indonesia tetap kuat. Bah­kan, pasca pandemi Covid-19, Indonesia sukses menjadi tuan rumah G20 tahun 2022.

Padahal, saat itu banyak negara yang sangsi Indonesia mampu menjadi tuan rumah.

Ternyata Indonesia sukses menyelenggarakan hingga men­capai berbagai kesepakatan.

“Banyak apresiasi dari du­nia atas kesuksesan Indonesia dalam mengatasi pandemi Co­vid-19 dan menggelar berbagai macam event internasional,” bebernya.

Moeldoko mengatakan, kon­sep gotong-royong itu sempat dipertanyakan banyak pihak.

“Dengan adanya Covid-19 itu sungguh luar biasa dibuktikan. Kerja Pemerintah pusat maupun daerah disambut oleh masyara­kat, lalu semuanya bergerak,” ucapnya.

Penanganan pandemi hingga vaksinasi menjadi bukti kuat Indonesia mampu mengimple­mentasikan gotong-royong.

“Sehebat apa pun strategi yang dijalankan oleh Pemerintah, tidak akan berjalan dengan baik kalau gotong-royong itu tidak dijalankan,” ucapnya.

Menurutnya, tidak semua negara memiliki sikap kolaborasi yang khas seperti dimiliki Indonesia.

Jika sikap kompak saling bantu yang dilakukan Pemerintah Pusat dan daerah ini terus dipertahankan di periode yang akan datang, maka bisa lebih menjadi modal kuat untuk Indonesia menjadi negara maju.

Berkat adanya kolaborasi juga, 9 tahun pemerintahan Presiden Jokowi bisa berjalan moncer. Mulai dari keberhasilan menghadapi pandemi hingga dari segi ekonomi.

“Sekarang kita berhasil menuju upper dari middle income. Ini sudah menuju indikasi yang jelas untuk meningkat,” tu­turnya.

Dia bilang, selama 9 tahun pemerintahan Jokowi Indonesia sudah memiliki banyak capaian kinerja yang positif. Salah satu­nya mampu menjaga stabilitas negara.

“Stabilitas kita terjaga dengan baik. Ini tidak gampang dalam negara. Tanpa stabilitas yang terjaga, jangan bermimpi ada investasi masuk,” ingatnya.

Dia meminta semua pihak betul-betul bergotong-royong menjaga stabilitas negara dengan sebaik mungkin.

Tujuannya, agar kepercayaan publik dan internasional tetap ada kepada Indonesia. Jika sta­bilitas terganggu maka tak akan ada investasi. Alhasil, seluruh rencana dan program Pemerintah untuk negara bisa berantakan.

Capaian lainnya yang berhasil ditorehkan Pemerintah adalah reformasi birokrasi.

“Reformasi birokrasi itu sudah sangat jelas terlihat hasilnya. Be­tapa sekarang kita sudah mudah mengurus berbagai hal karena ada mall pelayanan terpadu,” ungkap Moeldoko.

Eks Panglima TNI ini juga mengatakan, terobosan Pemerintah yang berhasil disambut masyarakat karena manfaat­nya berhasil membantu negara dalam mengatasi berbagai persoalan. Salah satunya soal pengangguran yang diatasi melalui Kartu Prakerja.

“Kita luncurkan Kartu Prakerja untuk memudahkan me­lengkapi pengalaman bagi ma­syarakat yang ingin bekerja,” ucapnya.

Namun, dia mengakui saat ini masih ada sejumlah tantangan yang harus diselesaikan untuk menuju status Indonesia menjadi negara maju. Salah satunya, infrastruktur digital.

Dalam acara yang sama, Men­teri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengungkap­kan sejumlah hal yang men­jadi pekerjaan rumah berkaitan dengan konektivitas internet.

“Isu konektivitas itu ada tiga hal. Kapasitas, coverage (caku­pan) dan kualitas,” ucap Budi Arie.

Dia mengatakan, saat ini penetrasi internet di Indonesia ini baru 78 persen, yang berarti masih ada 22 persen warga negara Indonesia yang belum memiliki akses internet.

Sedangkan kualitas internet nasional, lanjut Budi, juga masih menjadi pekerjaan besar. Soal­nya, rata-rata kecepatan internet berada di 22 Megabit per second (Mbps).

“Kita ini cuma nomor 9 dari 10 di Asia. Di dunia kita peringkat ke-98 soal kecepatan internet. Ini kan pekerjaan rumah besar. Kalau kita mau jadi negara maju, soal speed internet ini juga jadi concern kita,” jelasnya.

Budi Arie menekankan konek­tivitas internet sangat penting bagi transformasi digital yang tengah didorong Pemerintah, selain literasi digital di ma­syarakat.

Transformasi digital ini men­cakup semua hal. Mulai dari infrastruktur digital, e-govern­ment, ekonomi digital dan yang terakhir adalah masyarakat digital.

“Semua pilar ini harus semuanya berjalan,” katanya.

Komentar:
Dprd
Disnaker
Perkim
ePaper Edisi 14 Februari 2025
Berita Populer
02
PPPK Paruh Waktu Tak Digaji Sesuai UMK

Pos Banten | 2 hari yang lalu

05
Mo Salah Segera Merumput Ke Liga Arab Saudi

Olahraga | 19 jam yang lalu

06
07
Arsenal Fokus Buru Alexander Isak

Olahraga | 19 jam yang lalu

08
Megawati Antar Red Sparks Gilas IBK Altos

Olahraga | 18 jam yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit