TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Angka Stunting di Tangsel Mengalami Peningkatan, Nyaris Mencapai 20 Persen

Laporan: Rachman Deniansyah
Kamis, 09 Juni 2022 | 15:29 WIB
Ilustrasi kondisi anak yang mengalami gagal tumbuh atau stunting. (Ist)
Ilustrasi kondisi anak yang mengalami gagal tumbuh atau stunting. (Ist)

SERPONG, Angka stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak di Kota Tangerang Selatan mengalami peningkatan. Angkanya nyaris mencapai 20 persen. 

Hal tersebut dipaparkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Allin Hendalin Mahdaniar kepada awak media, dikutip pada Kamis (9/6/2022). 

Ia menyatakan bahwa angka stunting di wilayahnya kini berada pada 19,9 persen. Data tersebut diambil berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI). 

Angka ini, tentu telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Sebab, sebelumnya hanya sebesar 16 persen.

"Dari 22 ribu balita sampling dengan rumus ditemukan 19,9 persen. Itu yang dilansir 2020. 2021 harusnya sudah survei tapi karena covid jadi engggak ada. Harusnya biasanya di Mei tapi belum juga. Data itu dilansir di 2021. Saya pernah kasih tau Se-Banten paling rendah 16 koma tapi justru ini naik. Maksimalnya harus 20 persen," ujar Allin. 

Menurutnya, ada dua hal yang mungkin saja menjadi faktor utama atas meningkatnya angka stunting tersebut. 

Faktornya, kata Allin, meliputi kurangnya asupan gizi terutama protein dan pola asuh yang kurang tepat. 

"Faktor penyebab 80 persen, karena mereka kurang asupan ya. Tapi 20 persen soal pola asuh, jadi pola asuh dalam artian kita sering dengar ASI ekslusif ini yang mesti digencarkan. Jadi mungkin ada pola makan salah dari awal, pola asuhnya juga banyak yang diasuh bukan oleh ibu, jadi terjadi ketidakseimbangan antara tinggi badan dan umur," terang Allin. 

Keadaan itu pun membuat dirinya tak tinggal diam. Untuk menekan angka stunting di wilayahnya, Dinkes Tangsel akan lebih menggencarkan pos gizi di berbagai titik di Tangsel  

Allin menjelaskan, pos gizi tersebut berfungsi sebagai wadah edukasi terkait asupan dan pola asuh bagi orang tua bersama dengan anak-anaknya yang kurang gizi atau stunting. 

"Di pos gizi itu anak-anak yang masuk gizi buruk supaya tidak stunting atau sudah stunting bersama orang tua. Di sana orang tua diajarkan memasak memilih makanan yang baik, cara memberikan ke anaknya seperti apa, ada arena merangsang motorik jadi bisa mengalami tumbuh kembang," tandasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo