Nggak Ikhlas Izinkan Truk BBM Masuk Gaza, Menteri Israel Gelar Rapat Malam Ini
ISRAEL - Para menteri Israel akan menggelar pertemuan pada Sabtu (18/11/2023) malam ini, untuk membahas keputusan terkait manajemen perang darurat, yang mengizinkan masuknya truk bahan bakar ke Gaza, setiap hari.
Dalam wawancara di Saluran 13 Israel pada Jumat (17/11/2023) malam, Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen mengatakan, keputusan mencabut blokade bahan bakar yang diterbitkan pada Kamis (17/11/2023), harus betul-betul disepakati.
Kabinet perang darurat Israel saat ini hanya beranggotakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Benny Gantz, serta mantan kepala staf umum dan mantan menteri pertahanan.
“Secara pribadi dan ideologis, saya menentang masuknya bahan bakar ke Gaza. Namun, di bawah hukum internasional, kita harus mengizinkan air, bahan bakar, dan makanan masuk,” kata Cohen seperti dikutip CNN International, Sabtu (18/11/2023).
"Itulah mengapa, perdana menteri memutuskan untuk mengumpulkan kabinet pada Sabtu (18/11/2023) pukul 21.30 malam ini. Keputusan ini harus diambil oleh kabinet keamanan yang lebih luas," ujar Cohen.
"Saya ingin terlebih dahulu mendengar semua pernyataan pejabat keamanan dan rekomendasi mereka. Baru setelah itu, membuat keputusan," imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich juga telah mengajukan keberatan.
Dia bilang, mengizinkan bahan bakar memasuki Jalur Gaza adalah kesalahan keras, yang bertentangan dengan keputusan kabinet.
"Itu menunjukkan kelemahan, dan memungkinkan Kepala politik Hamas di Gaza Yahya Sinwar duduk di bunker ber-AC dengan nyaman, menonton berita, serta terus memanipulasi masyarakat Israel dan keluarga sandera," papar Smotrich dalam sebuah surat kepada Netanyahu, yang juga dirilis di akun X, yang dulunya bernama Twitter.
Terkait hal ini, Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi mengatakan, Netanyahu setuju mengadakan pertemuan kabinet setelah berbicara dengan Smotrich.
“Saya berasumsi, Netanyahu tidak mengetahui semua detailnya. Kami akan membahas keputusan itu, yang dibuat berdasarkan kekuatan kabinet manajemen perang," ucap Hanegbi.
PBB membutuhkan 200 ribu liter (52.834 galon) bahan bakar setiap hari untuk menjalankan tanggung jawab kemanusiaan minimum di Gaza.
Kepala Kemanusiaan PBB Martin Griffiths menuturkan, ketiadaan bahan bakar akan memutus komunikasi dan fungsi penting lainnya seperti desalinasi air.
"Bahan bakar penting untuk menjaga orang tetap hidup," kata Griffiths.
Pulih Sebagian
Perusahaan telekomunikasi Palestina, PalTel mengatakan, layanan internet dan telepon telah pulih di beberapa bagian Jalur Gaza.
Ini terjadi setelah jumlah bahan bakar terbatas disediakan melalui UNRWA (Badan utama PBB yang didedikasikan secara eksklusif untuk menangani orang-orang Palestina, Red), untuk mengoperasikan generator utama kami," kata pihak PalTel.
Seperti diketahui, dua tanker BBM telah memasuki Gaza melalui penyeberangan Rafah pada Jumat (17/11/2023), untuk digunakan oleh badan-badan PBB.
PalTel memaparkan, pihaknya memerlukan pasokan bahan bakar secara teratur, untuk menghindari lebih banyak gangguan.
NetBlocks, sebuah perusahaan pemantau internet yang berbasis di London mengonfirmasi, konektivitas internet telah pulih sebagian di Gaza.
Lifestyle | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu