Komponen Ongkos Haji Belum Rasional
BPKH Bukan Sekadar Kasir Pembiayaan Haji
JAKARTA - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) diharapkan menjadi lembaga keuangan haji terbaik dunia. Ke depan, BPKH tidak lagi seperti kasir, tapi dapat lebih berpartisipasi dalam skema pembiayaan haji yang lebih rasional.
Anggota Komisi VIII DPR Maman Imanul Haq mengatakan, BPKH mesti lebih serius bekerja, lebih serius berdoa, dan lebih penting, serius dalam bersinergi dan bekerja sama. Apalagi, sinergitas di dalam internal, baik antara Badan Pelaksana dan Badan Pengawas di BPKH ini belum optimal.
“Begitu pula di dalam badan pelaksana itu sendiri,” ungkap Maman dalam rapat kerja bersama BPKH di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (4/12/2023).
Rapat kerja ini membahas Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2022-2027 dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) BPKH Tahun 2024.
Maman menilai, permintaan persetujuan atas Renstra dan RKT BPKH ini sebenarnya sudah sangat terlambat dilakukan mengingat ini dilakukan di ujung masa sidang DPR tahun 2023. “Seharusnya kita bisa lakukan jauh lebih cepat,” kata Maman.
Makanya, Komisi VIII DPR berupaya memperbaiki performa BPKH dengan melakukan harmonisasi dan revisi atas Undang-Undang Pengelolaan Haji ini. Salah satu yang dibahas dalam revisi ini terkait BPKH dan penyelenggaraan haji di Kementerian Agama (Kemenag). Pihaknya ingin revisi ini memunculkan regulasi yang lebih fleksibel dan juga mendukung investasi berbasis syariah.
Ini poin terpenting BPKH dengan logikanya yang penuh filosofis, sehingga mungkin dalam revisi itu kita akan terus mendukung bagaimana pembentukan modal yang bersumber dari APBN. Saya kira ini penting bagi kita semua,” ujarnya.
Revisi ini, lanjut dia, juga diarahkan agar ada penyisihan biaya operasional untuk BPKH, sehingga ada dana cadangan yang jelas. Kemudian bagaimana memprioritaskan diversifikasi porto folio investasi.
“Saya senang dalam susunan kepengurusan BPKH, ada tiga yang berurusan dengan investasi. BPKH itu dibentuk agar bisa sama-sama memberikan keuntungan yang optimal,” jelasnya.
Pihaknya berharap BPKH bisa lebih berpartisipasi dalam skema pembiayaan haji yang lebih rasional. Sebab yang terjadi hari ini, BPKH sekadar kasir bagi Kemenag untuk pembiayaan haji. Padahal di dalamnya, BPKH melakukan upaya konstruktif dalam skema pembiayaan haji.
“Jujur saja kita butuh orang yang bisa naksir harga Maktab itu berapa, bagaimana speknya, begitu juga di Armuza, transportasi, kemudian penerbangan dan sebagainya. Saya rasa BPKH harus memiliki kemampuan seperti itu sehingga bisa menambal ulang apa yang tidak dimiliki Kemenag,” harapnya.
Politisi asal Jawa Barat ini menuturkan, fraksinya (FPKB) menyetujui Renstra BPKH Tahun 2022-2027 dan RKT BPKH 2024.
Diharapkan, dalam menghadapi tantangan yang semakin berat dalam pelaksanaan haji tahun mendatang, BPKH dapat tampil sesuai dengan motonya menjadi lembaga keuangan haji terbaik di dunia.
Anggota Komisi VIII DPR Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya menambahkan, fraksinya (FPDIP) menyetujui Renstra dan visi misi BPKH. Walau demikian, dia mendorong agar BPKH dapat lebih cepat merealisasikan kemaslahatan dari manfaat dana haji di tahun 2024.
Sementara, anggota Komisi VIII DPR John Kenedi Azis bilang, sebenarnya Komisi VIII DPR telah beberapa kali membahas persetujuan Renstra ini bersama BPKH. Adapun dalam rapat kerja kali ini, BPKH meminta persetujuan ke Komisi VIII DPR terhadap tiga hal.
Pertama, pesetujuan dokumen rencana strategis BPKH 2022-2027 dan RKT 2024 beserta target keuangan haji yang terdapat dalam kedua dokumen tersebut.
Kedua, anggaran operasional BPKH tahun 2024 sebesar Rp 476 miliar.
Pihaknya berharap BPKH bisa lebih berpartisipasi dalam skema pembiayaan haji yang lebih rasional. Sebab yang terjadi hari ini, BPKH sekadar kasir bagi Kemenag untuk pembiayaan haji. Padahal di dalamnya, BPKH melakukan upaya konstruktif dalam skema pembiayaan haji.
“Jujur saja kita butuh orang yang bisa naksir harga Maktab itu berapa, bagaimana speknya, begitu juga di Armuza, transportasi, kemudian penerbangan dan sebagainya. Saya rasa BPKH harus memiliki kemampuan seperti itu sehingga bisa menambal ulang apa yang tidak dimiliki Kemenag,” harapnya.
Politisi asal Jawa Barat ini menuturkan, fraksinya (FPKB) menyetujui Renstra BPKH Tahun 2022-2027 dan RKT BPKH 2024.
Diharapkan, dalam menghadapi tantangan yang semakin berat dalam pelaksanaan haji tahun mendatang, BPKH dapat tampil sesuai dengan motonya menjadi lembaga keuangan haji terbaik di dunia.
Anggota Komisi VIII DPR Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya menambahkan, fraksinya (FPDIP) menyetujui Renstra dan visi misi BPKH. Walau demikian, dia mendorong agar BPKH dapat lebih cepat merealisasikan kemaslahatan dari manfaat dana haji di tahun 2024.
Sementara, anggota Komisi VIII DPR John Kenedi Azis bilang, sebenarnya Komisi VIII DPR telah beberapa kali membahas persetujuan Renstra ini bersama BPKH. Adapun dalam rapat kerja kali ini, BPKH meminta persetujuan ke Komisi VIII DPR terhadap tiga hal.
Pertama, pesetujuan dokumen rencana strategis BPKH 2022-2027 dan RKT 2024 beserta target keuangan haji yang terdapat dalam kedua dokumen tersebut.
Kedua, anggaran operasional BPKH tahun 2024 sebesar Rp 476 miliar
“Kalau saya tidak salah tentang anggaran operasional ini, dari 3,86 persen naik jadi 4,75 persen. Anggaran yang Rp 476 miliar ini, dua kali lipat dari pagu mitra kerja Komisi VIII DPR yakni Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak. Besar sekali,” ungkapnya
Ketiga, persetujuan atas anggaran alokasi rekening virtual account jemaah sebesar Rp 2,3 triliun. “Ini kalau kita setujui, berapa per jemaah, 400 ribu, 300 ribu per tahun atau berapa? Sebab yang kita tahu tempo hari itu sekitar 300 ribuan per tahun,” jelasnya.
Olahraga | 20 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 17 jam yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 15 jam yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 15 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu