Seberapa Ngefek, Pengaruh JK Kampanyekan Anies-Imin

JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) sudah tidak malu-malu lagi berkampanye untuk pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) dalam Pilpres 2024.
Bahkan, JK "turun gunung" untuk memenangkan pasangan Amin. Pada Rabu (10/1/2024), JK mendampingi Cawapres Muhaimin ketika berkampanye di DBL Arena, Surabaya, Jawa Timur. Saat itu, JK menghadiri konsolidasi kader dan relawan.
Cawapres berpanggilan Cak Imin, mengenakan kemeja hijau pekat. JK mengenakan kemeja putih polos.

Selain JK, terlihat pula Ketua Dewan Pakar Timnas AMIN, Hamdan Zoelva dan Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid dalam kampanye tersebut.

“Alhamdulillah, Pak JK hari ini pas di Jawa Timur, dan bisa menyaksikan. Memberikan dukungan moral,” ujar Cak Imin, saat itu.
JK pun diharapkan dapat memperkuat kemenangan duet AMIN. Tapi, apakah kehadiran JK berpengaruh?

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Maman Abdurrahman mengatakan, JK tidak membawa pengaruhyang signifikan, khususnya di internal Partai Golkar.
"Sampai saat ini basis suara Partai Golkar sudah mencapai 62 persen mendukung Pak Prabowo. Tertinggi sepanjang sejarah Pilpres," yakinnya.

Namun, Juru Bicara Timnas AMIN, Luluk Nur Hamidah meyakini, keberadaan JK akan memberikan pengaruh yang signifikan bagi kemenangan AMIN.

Untuk lebih jelasnya, berikut wawancara dengan Maman Abdurrahman terkait keberadaan JK dalam kampanye AMIN.

JK ikut kampanye bersama Muhaimin di Jawa Timur. Bagaimana pandangan Anda?
Biasa saja. Kami santai saja kayak di pantai.

Partai Golkar mendukung paslon 02. Apakah keikutsertaan JK dalam kampanye paslon 01 tidak mengganggu?
Alhamdulilah, sampai saat ini basis suara Partai Golkar sudah mencapai 60-62 persen mendukung Pak Prabowo. Tertinggi sepanjang sejarah Pilpres.

Jadi, tak terganggu ya?

Fokus kami konsolidasi di internal jejaring Partai Golkar seluruh Indonesia.
Apakah tindakan JK ini membuat internal Golkar terbelah dalam mendukung Capres-Cawapres?
Golkar era sekarang dengan era Pak JK sudah sangat jauh berbeda. Golkar era sekarang solid dan terkonsolidasi secara optimal.

Apakah sikap JK ini berdampak ke kader Golkar?
Kami tidak bisa menampik bahwa ada satu atau dua orang kader memiliki perbedaan. Namun, Insya Allah tidak akan berpengaruh secara signifikan.

Apakah DPP Golkar akan memberikan teguran atau sanksi kepada JK?
Tidak perlu. Kami belum berpikir ke arah sana.

Nanti malah bikin heboh. Kami lebih fokus pada konsolidasi internal saja.
Kalau di sana ada Pak JK, di sini ada Pak J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y, Z. He, he, he...