Komunitas Tiba-Tiba Buku Ciputat Mengetengahkan Novel Entrok
CIPUTAT-Novel Entrok karya Okky Madasari jadi pembahasan Komunitas Tiba-Tiba Buku Ciputat episode ke-8.
Episode kali ini dibawakan oleh Anwar yang berlangsung di Tenda Biru, Kecamatan Ciputat, Sabtu (18/2) malam.
Anwar menjelaskan, muatan cerita pada novel Entrok sangat kompleks. Dimulai dari persoalan keyakinan, toleransi, kesewenang-wenangan pemerintah, PKI hingga soal feminis.
“Entrok dengan tokoh utamanya Sumarni dan Rahayu banyak sekali bagian cerita yang mengaduk perasaan pembaca. Seperti kisah Koh Cayadi warga Tionghoa yang diculik paksa oleh aparat, tentara waktu itu,” tuturnya.
Dia menambahkan, belum lagi pembaca disuguhi dengan ketangguhan perempuan yakni, Sumarni. Sumarni jelas-jelas adalah tokoh yang gigih saat menjalani hidup. Pada tahun 60-an, ia dapat mempekerjakan belasan laki-laki.
Salah satu anggota komunitas, Teguh berpendapat muatan Entrok adalah bentuk dari aktivisme sastra. Ia melihat, dengan tokohnya Sumarni digambarkan sebagai perempuan yang melawan paham keumuman. Dia tegas melawan ketidakadilan penguasa.
“Jadi sekira tahun pasca reformasi itu, ada istilahnya aktivisme sastra. Ya karya Entrok itu, atal lainnya seperti Leila s Chudori, Okky dan lain sebagainya,” kata Teguh.
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Opini | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu