Ini Saran Buat Ganjar, Jika Ingin Tetap Terjun Di Dunia Politik
JAKARTA - Calon Presiden (Capres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo memastikan, akan menolak tawaran bergabung ke dalam kabinet Pemerintahan, bila dirinya dinyatakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi kalah dalam Pilpres 2024. Lalu bagaimana karier politik mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) dua periode ini ke depan?
Pengamat Politik dari Universitas Tujuh Belas Agustus '45, Fernando Emas menilai, karier politik Ganjar bakal pudar, jika tak pandai membaca situasi politik.
Dikatakan, bila Ganjar tidak memiliki jabatan di PDI Perjuangan (PDIP) atau dalam Pemerintahan, peluangnya untuk bisa kembali ikut kontestasi secara perlahan akan tertutup.
"Apabila Ganjar masih ingin tetap berkontestasi pada Pilpres 2029, maka dia perlu memegang jabatan di dalam partai politik atau Pemerintahan. Kalau tidak, bintang Ganjar akan memudar," kata Fernando kepada Redaksi, Kamis (29/2/2024).
Menurutnya, besar kemungkinan PDI Perjuangan akan mengusung Puan Maharani menjadi Capres atau Cawapres di Pilpres 2029. Apalagi jika pada Kongres yang akan datang, Puan menggantikan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP.
Dengan demikian, sangat mustahil Megawati dan Puan memberikan kepercayaan kepada Ganjar. "Artinya, Ganjar butuh posisi untuk membuatnya tetap eksis pada tataran politik nasional," tegasnya.
Namun demikian, Fernando sepakat dengan pernyataan Ganjar, melakukan rekonsiliasi pasca Pilpres tidak harus mengakomodir semua kontestan masuk dalam kabinet kubu pemenang. Justru akan semakin tidak baik jika semua kontestan yang kalah masuk dalam Pemerintahan. Sehingga kontrol terhadap pemerintahan menjadi lemah.
"Saran saya, karena Ganjar bukan merupakan petinggi PDIP, ikutilah keputusan Megawati yang menjadi penentu. Apakah Ganjar boleh terlibat dalam pemerintahan yang akan datang atau tidak," pungkasnya.
Sebelumnya, saat diwawancarai oleh Aiman dalam sebuah talkshow, Ganjar mengaku tak akan menerima jika ditawari masuk kabinet. "Kalau seandainya, masuk kabinet siap?" tanya Aiman. "Ya tidak," tegas Ganjar.
Ganjar beralasan, dengan tidak masuk kabinet, dia tengah memberi penghormatan kepada pihak yang menang. "Kami menghormati siapa yang menang dan kita berikan keleluasaan itu untuk mereka menyusun kabinet beserta timnya," jawabnya.
Ganjar menegaskan, ketika tidak dalam Pemerintahan jangan diartikan tidak akan tercipta kedamaian. Check and balance perlu tetap ada agar Pemerintah menjadi lebih baik.
"Saya khawatir kalau semua berada dalam kekuasaan, tidak ada yang mengontrol, apa yang akan terjadi? Pasti semuanya akan bercerita ini mbahnya oligarki. Jangan sampai," lanjutnya.
Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode ini mengatakan, menjadi Capres dan Cawapres bukanlan mencari pekerjaan dan tidak untuk memburu jabatan. "Tapi membawa amanah yang bebannya jauh lebih besar dari sekadar kepentingan pribadi," pungkasnya.
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 20 jam yang lalu
Olahraga | 10 jam yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 9 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 11 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu