TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Jokowi Bertemu Tony Blair Dan Menlu China, Bicara IKN dan Perang Iran-Israel

Laporan: AY
Jumat, 19 April 2024 | 08:11 WIB
Presiden Jokowi saat bertemu Menlu China. Foto : Ist
Presiden Jokowi saat bertemu Menlu China. Foto : Ist

JAKARTA - Hubungan Indonesia-China makin lengket. Jokowi pun menaruh banyak harapan ke Negeri Tirai Bambu itu. Mulai dari investasi di Ibu Kota Negara (IKN) sampai urusan penyelesaian perang Iran dengan Israel.
Presiden Jokowi menerima kunjungan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi di Istana Negara, Kamis (18/4/2024). Menlu Wang Yi dan rombongan tiba di Komplek Istana sekitar pukul 09.00 WIB. Dia mengenakan setelan jas berwarna hitam.
Menlu Wang Yi langsung memasuki ruang pertemuan. Kehadiran langsung disambut Jokowi. Jokowi didampingi Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Seskab Pramono Anung.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi dan Menlu Wang Yi membahas sejumlah isu penting yang berkaitan dengan kerja sama ekonomi bilateral dan situasi di Timur Tengah.
Usai mendamping Jokowi ketemu Menlu Wang Yi,  Retno memberikan keterangan pers kepada wartawan. Kata Retno, dalam pertemuan tersebut, Jokowi menyampaikan tiga pesan penting. Salah satunya terkait kerja sama ekonomi antara kedua negara. 
Jokowi, lanjut Retno, menggarisbawahi peningkatan volume perdagangan yang lebih seimbang antara Indonesia dan China, serta mengharapkan pembukaan akses pasar bagi produk Indonesia ke China. Termasuk penyelesaian protokol untuk impor produk pertanian dan perikanan Indonesia.

“Presiden juga mendorong kerja sama pembangunan di IKN termasuk untuk moda transportasi. Presiden juga mendorong implementasi proyek strategis di kawasan industri Kaltara (Kalimantan Utara), khususnya untuk investasi di bidang petrokimia,” kata Retno. 

Selain itu, Jokowi dan Menlu Wang Yi juga membahas tentang masalah ketahanan pangan. Menurut Jokowi, kata Retno, kerja sama pertanian kedua negara penting untuk ditingkatkan. Termasuk mempelajari modeling pertanian China.
“Hal terakhir yang disampaikan Presiden adalah terkait dengan situasi di Timur Tengah. Presiden menekankan tidak ada pihak yang ingin melihat adanya eskalasi dan Presiden menyampaikan bahwa Indonesia terus melakukan komunikasi diplomatik dengan berbagai pihak termasuk Iran dan Amerika Serikat,” tambah Retno.
Dalam kesempatan tersebut, Indonesia juga menekankan tiga hal. Yaitu pentingnya menahan diri, pentingnya terjadi deeskalasi, dan meminta negara-negara menggunakan pengaruhnya untuk menghindari terjadinya eskalasi. Retno juga menyebut bahwa posisi Indonesia dan China sama di dalam isu tersebut.

“Presiden juga menyampaikan keyakinannya bahwa China juga akan menggunakan pengaruhnya agar eskalasi dapat dicegah,” ucap Retno.
Menurut Retno, China juga menekankan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina melalui solusi dua negara atau two state solution dan sepakat bahwa stabilitas di Timur Tengah akan terjadi melalui two state solution. Selain itu, Indonesia-China juga memiliki posisi yang sama dalam mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB.

“Tadi juga dilakukan exchange of views mengenai dukungan mayoritas negara-negara anggota PBB untuk keanggotaan penuh Palestina di PBB. Di dalam hal ini, sekali lagi posisi Indonesia dan posisi China sama bahwa kita mendukung penuh keanggotaan Palestina di PBB,” tutur Retno.
Ketemu Tony Blair

Kurang dari sejam, giliran mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair yang bertemu Jokowi. Blair yang tiba di Istana pukul 09.50 WIB khusus dipanggil Jokowi untuk membicarakan IKN. Posisi Blair sendiri sebagai Dewan Penasihat proyek pemindahan IKN.

Blair tiba di Istana dengan penuh senyum. Saat menuju ruang pertemuan, Blair sempat melambaikan tangan dan melemparkan senyum kepada awak media. 
Sama seperti Menlu Wang Yi, Blair tampil dengan mengenakan setelan jas hitam. Kali ini, Jokowi didampingi Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Reformasi dan Birokrasi Azwar Anas.
Pertemuan keduanya berlangsung sekitar dua jam. Kepada wartawan, Bahlil mengatakan, keduanya membahas rencana investasi di sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) di Nusantara. Bahlil bilang, Indonesia mempercayai Uni Emirat Arab (UAE) untuk membangun panel surya di IKN. Tony Blair Institute akan memfasilitasi investasi UAE di IKN. 

“Ini business to business akan masuk (investasi) dari UAE, detailnya nanti disampaikan, tetapi ini difasilitasi oleh Tony Blair institute,” ujar Bahlil. 
Berdasarkan proposal yang akan dipelajari lebih lanjut oleh Indonesia, kata Bahlil, proyek panel surya tersebut akan menghasilkan listrik dengan kapasitas 1,2 gigawatt. Bahlil pun memastikan bahwa PT PLN akan dilibatkan dalam proyek kerja sama ini.
Namun, Bahlil belum bisa memastikan kapan kontrak kerja sama proyek pembangunan panel surya itu akan ditandatangani oleh Indonesia dan UAE. "Karena sesuai undang-undang kan kewenangannya ada pada PLN. Setelah itu baru kita rumuskan regulasinya,” kata Bahlil. 

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo