Gus Ipul Bicara Suksesi PKB, Siapa Pengganti Cak Imin
JAKARTA - Regenerasi pada pucuk pimpinan PKB terus disuarakan. Pendengungnya adalah Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul. Dengan dalih suksesi kepemimpinan, Gus Ipul coba goyang posisi Muhaimin Iskandar atau Gus Imin dari jabatan Ketum PKB.
Menurut Gus Ipul, estafet kepemimpinan akan membuat PKB menjadi lebih baik. Sebab, pergantian pada pucuk pimpinan di sebuah organisasi merupakan hal yang lumrah.
"Kemarin saya ditanya wartawan, apakah memang ada upaya-upaya untuk itu (regenerasi PKB), saya bilang tidak ada, itu biasa saja. Kalau memang ada isu pergantian itu biasa saja, dan itu tidak istimewa," tuturnya di PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2024).
Ia mencontohkan PBNU yang berulang kali ganti ketua umum. Seharusnya, ada "genetik" seperti itu ditubuh PKB. Mengingat, partai yang memiliki 58 kursi di DPR ini dibentuk oleh NU.
Kata Gus Ipul, agenda utama muktamar PKB adalah regenerasi atau pergantian ketua umum. "Baik sekali kalau ada pergantian, kan gitu aja, dan ini biasa," cetusnya.
Wali Kota Pasuruan ini berharap, regenerasi di PKB bisa diterima semua pihak sebagai proses berorganisasi. Terlebih, saat ini pengurus PKB sudah melupakan tradisi yang dibangun para sesepuh.
"Yang lebih penting lagi, dan sering disampaikan oleh teman-teman PKB, menyadari betul partai ini didirikan oleh NU, dan pergantian tertinggi NU adalah Rais Aam. Dan saya minta PKB untuk minta nasihat, tapi sampai sekarang tidak pernah ada komunikasi," bebernya.
Gus Ipul membeberkan, sampai saat ini tidak pernah ada komunikasi antara PKB dengan PBNU. Khususnya terkait regenerasi di internal PKB.
"Kita harus menyadari bahwa kesetiaan terbesar terhadap Nahdlatul Ulama, banom-banom di NU juga selalu melakukan regenerasi dan pergantian. Belum pernah, sejak sebelum pilpres belum ada (komunikasi PKB dan NU)," akunya.
Lalu, siapa yang pantas menggantikan Imin di PKB? Gus Ipul sempat menyebut sejumlah nama yang cocok. Di antaranya Khofifah Indar Parawansa, Yenny Wahid, dan Abdul Kadir Karding.
"Mereka adalah orang NU yang pantas dan bisa," ujar eks Wakil Gubernur Jawa Timur ini.
Apa tanggapan PKB? Sekjen DPP PKB M Hasanuddin Wahid tidak khawatir dengan provokasi yang disampaikan Gus Ipul. "Ada pepatah yang berbunyi: anjing menggonggong, kafilah berlalu," sindir Hasanuddin.
Menurutnya, omongan yang dilontarkan Gus Ipul tak perlu ditanggapi. Mengingat, saat ini kader PKB kompak mendukung Imin. "Orang PKB sudah lupa dengan itu (Gus Ipul)," seloroh Hasanuddin.
Sebelumnya, Imin sempat bilang bahwa sistem regenerasi PKB sudah berjalan baik. Banyak figur yang siap menjadi nakhoda PKB.
"Insya Allah, saya sudah tidak harus jadi ketum lagi. Insya Allah figur yang akan muncul, meskipun gitu, saya bisa masuk dewan syuro," tutur Imin dalam Gaspol Kompas.com, Kamis (16/11/2023).
Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno menilai, regenerasi dalam partai merupakan keniscayaan. Hanya saja yang menjadi persoalan adalah, apakah ada yang berani menyuarakan hal tersebut.
"Sejauh ini, tak ada satu pun kader internal PKB yang teriak pentingnya regenerasi. Sepertinya pada ta’dzim ke Cak Imin," ulas Adi saat dihubungi, Kamis (18/4/2024) malam.
Kata Adi, pernyataan Gus Ipul merupakan suatu penegasan telah berakhirnya hubungan baik PBNU dan PKB di era Yahya Cholil Staquf. "Sangat kelihatan PBNU dan PKB tak akur sejak awal. Wajar kalau kemudian PKB tak pernah koordinasi dengan PBNU," kata Adi.
Lalu adakah regenerasi di PKB? Adi melihat Imin akan kembali maju, dan cenderung aklamasi. Hanya Imin sendiri yang bisa menghentikan keinginannya tersebut.
Soal siapa penantang yang kuat, tentu sulit ditebak. "Yang cocok tentu yang dipilih mayoritas oleh kader-kader PKB," pungkas Adi.
Pos Tangerang | 14 jam yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 3 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu