Membanggakan! Siswi SMA Labschool Cirendeu Diterima di Sejumlah Universitas Bergengsi di Dunia
CIPUTAT TIMUR, Rayyana Amaluna Suha Abidin, siswi SMA Labschool Cirendeu kembali menorehkan prestasi yang sangat luar biasa.
Setelah dinyatakan lulus dengan nilai tertinggi di sekolahnya, siswi kelahiran 12 Maret 2006 kini diterima di tujuh jurusan sejumlah universitas bergengsi di dunia.
Hebatnya lagi, ketujuh universitas tersebut masuk dalam 25 perguruan tinggi terbaik di dunia.
Mulai dari University of Sydney Bachelor of Science and Bachelor of Advanced Studies (Health), University of Gueensland Bachelor of Pharmacy (Honours), University of Toronto Scarborough Health Studies: Population Health, University of Toronto St. Michael Human Biology: Global Health, Monash University Bachelor of Engineering (Honours), dan University Of Hongkong Bachelor of Science.
Seluruhnya itu berhasil Ia raih melalui program Beasiswa Indonesia Maju (BIM) yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Program beasiswa itu mampu diraih berkat keuletan dan kerajinannya belajar. Sebelum ini, Rayya juga dikenal sebagai siswi yang sudah mengantongi banyak sekali prestasi. Baik dalam bidang akademik, ataupun non akademik.
Untuk menerima program beasiswa dari pemerintah ini, Rayya harus mengikuti tahap seleksi yang sangat ketat sebelumnya.
"Ada tahap 1, ada tahap 2, seperti membuat esai, wawancara, dan sebagainya. Alhamdulillah Rayya lolos sampai program kesiapan. Program kesiapan itu berlangsung selama kurang lebih satu tahun. Setelah itu ada lagi seleksi. Alhamdulillah saya bisa lolos," ungkap Rayya saat diwawancara, Jumat (10/5/2024).
Dalam rangkaian seleksi tersebut, tepatnya dalam kegiatan Gelar Karya yang diadakan oleh Kemendikbudristek melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), karya proyek yang diciptakan oleh Rayya dinobatkan sebagai yang terbaik dalam bidang kesehatan.
"Aku membuat proyek sosial, kebetulan aku di bidang kesehatan. Jadi kita mempresentasikan proyek sosial tersebut, Alhamdulillah saya menjadi top 1 di bidang kesehatan. Kita membuat aplikasi untuk mendeteksi stunting secara sederhana," paparnya.
Rayya menuturkan bahwa dalam proses panjang tahapan seleksi tersebut, banyak sekali aspek yang menjadi penilaian.
Dari ketujuh pilihan universitas itu, Sulung dari tiga bersaudara pasangan Zaenal Abidin dan Retno Sari mengaku telah menjatuhkan pilihannya pada Universitas of Hongkong.
"Jadi kita diperbolehkan memilih lima universitas yang menjadi prioritas. Aku pilih Sydney, Hongkong, Toronto, dan US. Nah aku juga sudah mengikuti seleksi terakhir, seperti wawancara gitu. Lalu aku keterimanya di Universitas of Hongkong," ungkap Rayya.
Rayya pun menjadi siswi satu-satunya dari Indonesia yang terpilih di universitas tersebut.
"Jadi sebenarnya ini memang sangat selektif. Jadi waktu program kesiapan itu yang mendaftar ada 3.000 anak dari seluruh Indonesia, karena ini kan bergengsi banget. Lalu dari 3.000 jadi 1.000 orang dan diseleksi lagi jadi 250-an anak. Untuk semester pertama dimulai 1 September, tapi Insya Allah aku mau berangkat 25 Agustus nanti," tuturnya.
Oleh karena itu, saat ini Rayya mulai mempersiapkan seluruh kebutuhannya untuk berkuliah di universitas pilihannya. Terutama Ia kini tengah memulai belajar berbahasa Cina dan Kantonis, sebagai bahasa sehari-hari di Hongkong.
Selama berkuliah, Rayya tak perlu memikirkan biaya berkuliah dan kehidupan sehari-hari. Seluruh kehidupannya di Hongkong nanti, akan ditanggung oleh pemerintah.
"Semuanya di-cover 100 persen. Misalnya nanti biaya aku pindahan, lalu biaya aku tinggal di sana, lalu ada biaya hidup per bulan itu lumayan banget sekitar Rp30 juta, lalu ada pastinya untuk asuransi kesehatan, transportasi, biaya buku, itu semua di-cover. Pokoknya Alhamdulilah full terjamin," paparnya.
Sementara itu Sang Ibunda, Retno Sari berharap, buah hatinya tersebut dapat menimba ilmu dengan baik di Hongkong. Serta bisa menggunakan ilmunya nanti untuk membangun Negeri.
"Jadi nanti dia memang mengembang amanah yang cukup besar oleh negara. Jadi dia diharapkan untuk bisa mengabdi, agar ilmunya nanti bisa membangun negara," ungkap Sang Ibunda.
Sebagai ibu, Ia pun merasa sangat bangga sekali. Apalagi buah hatinya ini bisa meraih beasiswa berkuliah di salah satu universitas terbaik di dunia.
"Wah tentu perasaan saya sangat senang sekali, sangat bangga sekali. Bersyukur banget, ini anak pertama saya. Memang dia menjadi harapan keluarga. Bukan hanya itu, tapi juga menjadi harapan Indonesia. Sangat membanggakan sekali. Pemerintah sudah memberikan kesempatan pada anak saya, bukan hanya menimba ilmu. Tapi juga mengabdi. Itu yang membuat saya bangga sekali," tutup Sang Ibunda.
Pos Tangerang | 14 jam yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 3 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu