Puan Berbeda Dengan Mega
JAKARTA - Di tengah panasnya hubungan Presiden Jokowi dengan PDIP dan Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani menunjukkan sikap berbeda. Putri Megawati itu, malah terlihat begitu akrab dengan Jokowi. Salaman penuh erat, jalan bareng, juga ngobrol penuh tawa.
Hubungan Jokowi-Mega kembali jadi sorotan saat PDIP akan menggelar Rakernas akhir bulan ini. Sebab, PDIP sengaja tidak mengundang Jokowi dalam Rakernas tersebut. Sikap PDIP ini dianggap sebagai sinyal politik bahwa hubungan Jokowi-Mega makin sulit dipulihkan.
Di tengah polemik tersebut, Puan malah menunjukkan sikap lain. Selama 2 hari berturut-turut, yakni tanggal 19 dan 20 Mei, Puan akrab dengan Jokowi. Keduanya bertemu dalam forum World Water Forum (WWF) ke-10 yang berlangsung di Bali. Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) dan Bali Internasional Convention Center (BICC) menjadi saksi pertemuan keduanya.
Mulanya, momen keakraban Jokowi-Puan tersaji di GWK, Minggu (19/5/2024) malam. Puan yang hadir mewakili delegasi pimpinan Inter Parliamanteary Union (IPU), tiba di lokasi dengan mengenakan kebaya berwarna putih dipadu rok batik. Puan diantar dengan mobil khusus untuk para tamu undangan.
Saat tiba, Puan disambut barisan pasukan kehormatan dan diiringi oleh musik penyambutan selama berjalan di karpet merah. Jokowi yang semula berdiri menunggu di lokasi penyambutan, bergerak menghampiri Ketua DPR itu. Padahal, ketika menyambut para delegasi asing, Jokowi tetap berdiri di tempatnya.
Puan dan Jokowi kemudian bersalaman dan saling melempar senyum. Keduanya juga sempat berbincang sebelum melakukan sesi foto bersama. Setelah itu, Puan dan Jokowi jalan beriringan memasuki lokasi Gala Dinner. Di penghujung Gala Dinner, Jokowi bahkan sempat berguyon dengan menunjukkan gestur joget di hadapan Puan.
Keesokan hari, giliran Bali Internasional Convention Center (BICC) menjadi saksi bisu keakraban keduanya. Masih di acara yang sama, Jokowi lagi-lagi menyambut kedatangan Ketua DPP PDIP itu. Namun, kali ini, bedanya Puan datang bersama 13 pemimpin delegasi yang kemudian menyalami Kepala Negara satu per satu.
Saat ditanya soal keakrabannya dengan Puan, Jokowi tersenyum. Jokowi mengakui memang sudah lama akrab dengan Puan. Makanya, dia happy ketika bisa ketemu lagi dengan mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) itu.
"Ya (senyum) sumringah dong, masa nggak boleh sumringah," kata Jokowi, di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/5/2024).
Ketika ditanya, apakah dalam pertemuan itu sempat menyinggung soal Mega, Jokowi bilang tidak. "Dengan Mbak Puan nggak ada. Kan acara WWF, yang diobrolkan ya masalah air," tandas mantan Wali Kota Solo itu.
Sebelumnya, Puan juga menyiratkan pesan dirinya dan Jokowi happy bisa bertemu. "Banyak obrolan khususnya. Kan sudah lihat wajah saya dan wajah Pak Presiden semringah," imbuh putri dari pasangan Taufiq Kiemas dan Megawati Soekarnoputri itu, Senin (20/5/2024).
Alih-alih mengungkapkan isi obrolannya dengan Jokowi, Puan lebih banyak menanggapi deretan acara WWF. "Ya tidak gimana-gimana, ngomonginnya tentang World Water Forum," beber dia.
Terpisah, Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan, pertemuan Puan dan Jokowi di acara kenegaraan merupakan suatu keniscayaan. "Ketika ada acara kenegaraan, Bapak Presiden kita Pak Jokowi bertemu Ibu Ketua DPR itu hukumnya wajib," kata Said di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5/2024).
Said yakin pertemuan keduanya dapat mencairkan situasi politik di tanah air. Sekalipun, pertemuan tersebut dalam rangka urusan negara. "Keduanya ingin menunjukkan kepada publik bahwa apapun perbedaan kita, maka keluar kita tetap satu," ungkap Said.
Sementara itu, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengapresiasi pertemuan Jokowi-Puan di Bali. Dasco menyebut itu sebagai pertemuan yang mesra.
"Acara yang diadakan di Bali, dan kita lihat tadi bahwa (pertemuan) antara dua pimpinan lembaga yaitu pimpinan lembaga eksekutif dan legislatif, itu saling pertemuan yang mesra," kata Dasco di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (21/5/2024).
Dia pun mengaku senang melihat kepala eksekutif dan kepala legislatif menunjukkan kekompakan di forum yang dihadiri pemimpin dunia itu. "Kami apresiasi dan memang sudah seharusnya begitu antar-dua pimpinan lembaga harus saling kompak," tegasnya.
Pengamat politik dari Indonesia Politik Opinion (IPO) Dedi Kurniansyah menilai, sikap Puan terhadap Jokowi ini telah memberikan perspektif yang berbeda dari suara PDIP. Hal ini sudah terlihat sejak Pilpres berakhir.
Misalnya, dalam menyikapi hak angket terkait dugaan kecurangan Pemilu, Puan lebih bersikap tenang dan berusaha meredam situasi. Begitu juga hubungannya dengan Jokowi. Jika elite PDIP lain menyuarakan penolakan terhadap Jokowi, Puan justru bersikap luwes dan menunjukkan bisa berkomunikasi dengan siapa saja.
"Puan bisa menjadi jembatan komunikasi antara Bu Mega dan Pak Jokowi," pungkasnya.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 8 jam yang lalu