TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Akankah Ridwan Kamil Lawan Anies Baswedan? Airlangga Nunggu Hasil Survei Dulu

Oleh: Farhan
Selasa, 18 Juni 2024 | 08:50 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto buka suara soal nama Ridwan Kamil atau Kang Emil yang digadang-gadang Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk maju di Pilgub Jakarta melawan Anies Baswedan. Kata Airlangga, Golkar tidak akan buru-buru memutuskan karena masih menunggu hasil survei. 

Nama calon Gubernur DKI Jakarta mulai mengerucut ke dua nama. Pertama, ada Anies yang merupakan calon petahana. Anies sudah mendapat sinyal dukungan dari Koalisi Perubahan; PKB, PKS dan NasDem. PDIP juga ikut memberi sinyal mendukung Anies.

Sementara, yang kedua ada Kang Emil. Eks Gubernur Jawa Barat ini, dijagokan parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari Gerindra, PAN, Demokrat dan Golkar. Kabar KIM bulat mendukung Kang Emil diungkapkan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

"Sesuai kesepakatan, kita akan terus evaluasi sampai dengan bulan Juli. Siapa yang akan maju dan sebagainya, kita tunggu survei juga," ungkap Airlangga, kepada wartawan usai Salat Idul Adha, di DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (17/6/2024).

Airlangga yakin, sebagai kader Golkar, Kang Emil pasti akan mendengarkan pertimbangan Golkar dibandingkan pihak lain. “Saya tegaskan, Pak Ridwan Kamil adalah Wakil Ketua Umum Partai Golkar,” ujarnya.

Selain itu, kata Airlangga, maju tidaknya seseorang akan bergantung dari kesepakatan ketua umum partai. "Jadi, tentu Pak Ridwan Kamil akan mendengar pertimbangan yang ada, dukungan dari parpol, dan tentu akan ada kesepakatan antar ketua umum," katanya

Normatif

Airlangga menyebut, Golkar masih perlu melakukan kalkulasi politik sebelum memberikan rekomendasi final untuk Kang Emil. Ia menuturkan, keputusan soal Kang Emil maju di Jakarta atau Jawa Barat bakal diambil akhir Juli 2024.

Bagaimana tanggapan Airlangga soal Anies yang sudah mulai melakukan safari politiknya? Kata Airlangga, Kang Emil sudah lebih dahulu mempersiapkan diri ketimbang Anies. "Pak RK (Ridwan Kamil) kan sudah pasang On the Way to Jakarta, kalau Pak Anies kan bergerak-bergerak saja," kelakar Airlangga yang disambut tawa wartawan. 

Kang Emil sendiri belum berkomentar akan maju di Jakarta atau di Jawa Barat. Namun, tiga hari lalu, Kang Emil membuat video parodi soal maju di Jakarta atau Jawa Barat di akun Instagramnya, @ridwankamil. Videonya memperlihatkan dia sedang di depan laptop. Sedangkan suaranya bukan dia.

Hingga tadi malam, videonya sudah di-Like 92.418 orang dan dikomentari 6.602 orang. Mayoritas meminta Kang Emil maju lagi di Jawa Barat.

Lalu apa tanggapan KIM? Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi mengatakan, PAN menyerahkan ke Golkar soal Kang Emil maju di Jakarta atau di Jabar. "Karena Kang Emil sekarang sudah menjadi kader Partai Golkar. PAN akan menunggu keputusan Golkar dan Kang Emil," ucapnya.

Meski begitu, PAN juga mendorong kadernya sendiri untuk maju di Pilkada Jakarta. Yakni, Zita Anjani yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta. Menurut Viva Yoga, saat ini situasinya masih sangar cair. 

“Semua masih bisa maju, dan memiliki potensi yang sama. Baik Zita, Emil, Anies, dan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep,” katanya.

Senada dikatakan, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani. Dia memastikan, partainya berkomitmen menselaraskan koalisi yang telah terbangun. Khususnya untuk daerah-daerah yang menjadi etalase dan barometer politik nasional, seperti Jakarta.

"Sampai saat ini hanya satu nama yang menguat sebagai bakal calon gubernur Jakarta di KIM yaitu Ridwan Kamil atau Kang Emil," kata Kamhar.

Kamhar menilai, jumlah partai yang tergabung di KIM sudah lebih dari cukup untuk mengusung calon yang akan dimajukan pada Pilkada Jakarta. KIM mengantongi sekitar 47 persen jumlah kursi di DPRD Jakarta, jauh di atas syarat yang diperlukan sebesar 20 persen kursi.

"Oleh karena itu, menentukan pasangan yang tepat bagi Kang Emil menjadi penting untuk mewujudkan sukses Pilkada Jakarta," ulas Kamhar.

Sementara, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menganggap wajar Airlangga menunggu hasil survei. Sebab, elektabilitas Kang Emil tinggi di Jawa Barat dibanding Jakarta. Jika maju di Jabar, sebagai petahana, Kang Emil akan menang mudah. Namun, jika Kang Emil dimajukan di Jakarta, potensi kemenangan itu menjadi lebih kecil. 

Selain itu, Golkar juga harus rela kehilangan kursi Gubernur Jabar. Pasalnya, Gerindra pasti mengajukan nama kadernya Dedi Mulyadi yang saat ini elektabilitasnya nomor dua di bawah Kang Emil di Jawa Barat.

Apakah Kang Emil bisa lawan Anies? Kemungkinan selalu ada. Kata Dedi, jika kedua nama ini bertarung, Anies akan menghadapi ritme pertarungan Pilpres versi Jakarta.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo